(e-SH) 23 Juni -- 1 Raja-raja 1:28-53 - Gagalnya sebuah ambisi

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 23 Juni 2015
Ayat SH: 1 Raja-raja 1:28-53

Judul: Gagalnya sebuah ambisi

Kegagalan itu menyakitkan. Belum lagi akibat yang
menyertainya.

Sementara Adonia mengadakan perjamuan untuk merayakan pelantikan
dirinya menjadi raja, Daud memutuskan untuk mengurapi Salomo
sebagai raja, guna meneruskan takhtanya! Sesuai janjinya kepada
Batsyeba (29-30), Daud segera memberi instruksi kepada para
pejabat negara untuk melaksanakan pelantikan tersebut. Salomo
menjadi raja ketiga Israel yang mendapatkan pengurapan dari Allah,
kali ini melalui imam Zadok (39; lihat 1Sam. 10:1; 16:13).

Ternyata Adonia tidak menyadari hal itu sampai seseorang menyampaikan
berita pelantikan Salomo (43-48)! Bisa dibayangkan betapa
terkejutnya Adonia. Rasa terkejut itu kemudian berubah menjadi
rasa takut. Apalagi ketika semua undangan yang ikut merayakan
pelantikannya kemudian meninggalkannya seorang diri. Adonia begitu
ketakutan sehingga ia lupa bersikap kesatria. Ia malah mencari
selamat dengan memegang tanduk-tanduk mezbah di kemah suci.
Tradisi berlindung di kuil dengan memegang mezbah ada pada
bangsa-bangsa lain untuk orang yang tidak bersalah, agar tidak
menjadi korban ketidakadilan. Mungkin mirip dengan aturan Taurat
yang menyediakan kota perlindungan bagi orang yang tidak sengaja
membunuh seseorang.

Ketakutan Adonia muncul karena ia membayangkan pembalasan Salomo
kepadanya, seperti yang ia pernah rencanakan terhadap Salomo
(lihat antisipasi Natan akan hal tersebut, ayat 12, 21). Padahal,
Salomo tidak seperti yang ia bayangkan.

Adonia pun gagal total dalam ambisinya yang keliru. Namun dalam belas
kasih Allah, melalui kebijaksanaan raja yang baru dilantik, ia
hanya menjadi 'tahanan rumah'. Bagaimana kelak kehidupan Adonia,
sangat bergantung pada keberaniannya untuk mengakui kesalahan dan
memperbaikinya (52).

Bila kita gagal meraih cita-cita kita, cobalah selidiki apakah ada
kaitannya dengan ambisi yang tidak kudus. Jika ya, bertobatlah,
supaya kasih setia-Nya tetap memelihara kita dan kesempatan kedua
diberikan pada kita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/06/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+1:28-53
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+1:28-53

1 Raja-raja 1:28-53

28 Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan
itu masuk menghadap raja dan berdiri di depannya.
29 Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang
telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan,
30 pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu
demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan
menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas
takhtaku menggantikan aku."
31 Lalu Batsyeba berlutut dengan mukanya sampai ke tanah; ia sujud
menyembah kepada raja dan berkata: "Hidup tuanku raja Daud untuk
selama-lamanya!"
32 Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya
bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja,
33 dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini,
naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri,
dan bawa dia ke Gihon.
34 Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja
atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup
raja Salomo!
35 Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia
akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus
naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi
raja atas Israel dan Yehuda."
36 Lalu Benaya bin Yoyada menjawab raja: "Amin! Demikianlah kiranya
firman TUHAN, Allah tuanku raja!
37 Seperti TUHAN menyertai tuanku raja, demikianlah kiranya Ia
menyertai Salomo; semoga Ia membuat takhta Salomo lebih agung dari
takhta tuanku raja Daud."
38 Lalu pergilah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan
orang Kreti dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal
betina raja Daud dan membawanya ke Gihon.
39 Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam
kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan
seluruh rakyat berseru: "Hidup raja Salomo!"
40 Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil
membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai
seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka.
41 Hal itu kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang
bersama-sama dengan dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika
Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia berkata: "Apakah sebabnya
kota begitu ribut?"
42 Selagi ia berbicara, datanglah Yonatan anak imam Abyatar. Lalu
Adonia berkata: "Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan
tentulah engkau membawa kabar baik."
43 Tetapi Yonatan menjawab Adonia: "Tidak! Tuan kita raja Daud telah
mengangkat Salomo menjadi raja.
44 Raja telah menyuruh supaya imam Zadok, dan nabi Natan dan Benaya
bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, menyertai Salomo
dan mereka menaikkan dia ke atas bagal betina raja.
45 Imam Zadok, dan nabi Natan mengurapi dia di Gihon menjadi raja,
dan dari sana mereka sudah pulang dengan bersukaria, sehingga kota
menjadi ribut, itulah bunyi yang kamu dengar tadi.
46 Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan;
47 juga pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada
tuan kita raja Daud, dengan berkata: Kiranya Allahmu membuat nama
Salomo lebih masyhur dari pada namamu dan takhtanya lebih agung
dari pada takhtamu. Dan rajapun telah sujud menyembah di atas
tempat tidurnya,
48 dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang pada
hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku yang aku
sendiri masih boleh saksikan."
49 Maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan
masing-masing pergi menurut jalannya.
50 Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang
tanduk-tanduk mezbah.
51 Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada
raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta
berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku,
bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."
52 Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai
rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika
ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."
53 Dan raja Salomo menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu.
Ketika ia masuk, sujudlah ia menyembah kepada raja Salomo, lalu
Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke rumahmu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5108172-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar