(e-SH) 18 Juni -- 2 Korintus 12:1-10 - Duri dalam daging

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 18 Juni 2015
Ayat SH: 2 Korintus 12:1-10

Judul: Duri dalam daging

Paulus telah dituduh tidak rohani. Mereka yang menuduh Paulus demikian
adalah mereka yang menyebut diri mereka rohani (lihat 1Kor.
4:6-10; 5:2; 8:1; 12:20-25; 14:37-38). Mereka itu adalah rasul dan
nabi palsu. Mereka juga mengaku telah menerima penglihatan dan
penyataan.

Paulus sendiri sebenarnya telah menerima penglihatan dan penyataan
dari Allah disepanjang hidupnya. Hal itu telah dicatat oleh Lukas
dalam Kisah Para Rasul (lihat Kis. 9:12; 16:9-10; 18:9-10;
22:17-21; 23:11; 27:23-24). Paulus juga berbicara tentang
penglihatan mengenai Kristus yang bangkit karena hal itu memainkan
peranan penting dalam pengalaman pertobatannya. Pengalaman itulah
yang membuat dia layak disebut rasul (lihat Kis. 1:22; 1Kor. 9:1).

Akan tetapi, Paulus tidak mau orang menilai dirinya berdasarkan
penglihatan-penglihatan rohani spektakuler yang tidak dapat
dibuktikan oleh siapapun. Sebaliknya, ia ingin jemaat Korintus
menilai dirinya hanya berdasarkan apa yang mereka lihat dan dengar
dari pengajaran dan kehidupannya (6). Oleh karena itu, Paulus
berbangga bukan atas pengalaman penglihatan yang spektakuler itu,
melainkan atas kelemahannya (5).

Di ayat 7, Paulus menyebutkan "duri dalam daging", yang ia dapat
setelah ia mengalami penglihatan yang luar biasa. "Duri" ini
bertujuan agar dia tidak memegahkan dirinya. Sehingga saat dia
menulis, dia bukan berbicara tentang dirinya sebagai rasul besar,
tetapi sebagai hamba Kristus. Ini penting supaya tidak ada orang
yang menganggap dirinya sebagai manusia super.

Sebenarnya, Paulus telah tiga kali berseru kepada Tuhan agar duri itu
boleh diambil dari dirinya. Namun, Tuhan tidak mengambil "duri"
tersebut. Tuhan justru membiarkannya, agar Paulus tidak
meninggikan diri dan bergantung pada kasih karunia Kristus semata.
Justru dalam kelemahan, kuasa Tuhan semakin sempurna (8-10).

Dalam diri kita pun, ada kelemahan-kelemahan yang Tuhan izinkan ada di
situ. Tujuan-Nya, agr kita semakin bersandar pada anugerah-Nya.
Dengan demikian, nama Tuhan saja yang dipuji dan dimuliakan.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/06/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+12:1-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+12:1-10

2 Korintus 12:1-10

1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya,
namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan
penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang
lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba
diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
3 Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di
luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku
tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
6 Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh
lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku,
supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari
pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan
yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku,
yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan
meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya
utusan Iblis itu mundur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab
itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa
Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan
oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5105849-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar