(e-SH) 23 Mei -- Bilangan 36 - Mari taat

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 23 Mei 2015
Ayat SH: Bilangan 36

Judul: Mari taat

Pasal penutup kitab Bilangan ini merupakan babak kedua kisah
putri-putri Zelafehad (lihat Bil. 27:1-10). Milik pusaka mereka
dipertanyakan oleh para pemimpin suku, bila perempuan-perempuan
itu menikah dengan pria berlainan suku (1-4). Hal itu dapat
mengacaukan kepemilikan warisan tersebut. Menurut Allah,
putri-putri Zelafehad harus menikah dengan orang-orang sesuku agar
harta warisan mereka tidak beralih ke tangan suku lain, sebab hal
itu memang tidak diperbolehkan (5-9). Bagaimana respons
putri-putri Zelafehad? Mereka patuh dan menikah dengan laki-laki
dari kaum-kaum bani Manasye sehingga milik pusaka mereka tetap
berada di tangan suku kaum ayah mereka sendiri (10-12).

Kitab Bilangan yang dimulai dengan kisah di padang gurun Sinai (Bil.
1:1), kemudian berakhir di tepi sungai Yordan dekat Yerikho (13).
Allah telah memimpin bangsa Israel dalam perjalanan di padang
belantara selama kurang lebih empat puluh tahun. Meski sedemikian
lama mereka bergerak di padang belantara, tidak banyak kemajuan
yang mereka buat karena sungut-sungut dan berbagai pemberontakan.
Maka kita melihat bahwa kitab Bilangan banyak berisi contoh-contoh
negatif tentang ketiadaan iman dan ketaatan. Konsekuensinya, Allah
menunda pencurahan berkat-Nya. Bahkan banyak dari antara umat,
yang kemudian tidak dapat menikmati keindahan berkat-berkat Allah
tersebut. Satu generasi yang tidak beriman harus mati sebelum
memasuki Tanah Perjanjian.

Namun kemudian, kitab Bilangan ditutup dengan contoh positif dari
putri-putri Zelafehad, teladan yang patut diikuti oleh seluruh
bangsanya. Dengan ketaatan semacam itu, kitab Bilangan menjadi
pelajaran tentang pentingnya iman dan ketaatan kepada Allah. Iman,
yaitu mau mencari Allah dan mengutamakan kehendak Allah dalam
setiap permasalahan hidup, akan membuat umat menemukan jalan
keluar yang membawa kebaikan dan damai sejahtera bagi semua pihak.

Bagaimana kisah perjalanan hidup kita? Kisah apa yang menandainya?
Ketaatan atau ketiadaan iman? Kiranya Tuhan menolong kita untuk
setia.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/05/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+36
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+36

Bilangan 36

1 Mendekatlah kepala-kepala puak dari kaum bani Gilead bin Makhir
bin Manasye, salah satu dari kaum-kaum keturunan Yusuf, dan
berbicara di depan Musa dan pemimpin-pemimpin, kepala-kepala suku
orang Israel,
2 kata mereka: "TUHAN telah memerintahkan tuanku untuk memberikan
tanah itu kepada orang Israel sebagai milik pusaka dengan membuang
undi, dan oleh TUHAN telah diperintahkan kepada tuanku untuk
memberikan milik pusaka Zelafehad, saudara kami, kepada
anak-anaknya yang perempuan.
3 Tetapi seandainya mereka kawin dengan salah seorang anak laki-laki
dari suku lain di antara orang Israel, maka milik pusaka perempuan
itu akan dikurangkan dari milik pusaka bapa-bapa kami dan akan
ditambahkan kepada milik pusaka suku yang akan dimasukinya, jadi
akan dikurangkan dari milik pusaka yang diundikan kepada kami.
4 Maka apabila tiba tahun Yobel bagi orang Israel, milik pusaka
perempuan itu akan ditambahkan kepada milik pusaka suku yang akan
dimasukinya dan akan dikurangkan dari milik pusaka suku nenek
moyang kami."
5 Lalu Musa memerintahkan kepada orang Israel sesuai dengan titah
TUHAN: "Perkataan suku keturunan Yusuf itu benar.
6 Inilah firman yang diperintahkan TUHAN mengenai anak-anak
perempuan Zelafehad, bunyinya: Mereka boleh kawin dengan siapa
saja yang suka kepada mereka, asal mereka kawin di lingkungan
salah satu kaum dari suku ayah mereka.
7 Sebab milik pusaka orang Israel tidak boleh beralih dari suku ke
suku, tetapi orang Israel haruslah masing-masing memegang milik
pusaka suku nenek moyangnya.
8 Jadi setiap anak perempuan di antara suku-suku orang Israel yang
telah mewarisi milik pusaka, haruslah kawin dengan seorang dari
salah satu kaum yang termasuk suku ayahnya, supaya setiap orang
Israel mewarisi milik pusaka nenek moyangnya.
9 Sebab milik pusaka itu tidak boleh beralih dari suku ke suku,
tetapi suku-suku orang Israel haruslah masing-masing memegang
milik pusakanya sendiri."
10 Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah
diperbuat anak-anak perempuan Zelafehad.
11 Maka Mahla, Tirza, Hogla, Milka dan Noa, anak-anak perempuan
Zelafehad, kawin dengan anak-anak lelaki dari pihak
saudara-saudara ayah mereka;
12 mereka kawin dengan laki-laki dari kaum-kaum bani Manasye bin
Yusuf, sehingga milik pusaka mereka tetap tinggal pada suku kaum
ayahnya.
13 Itulah perintah dan peraturan yang diperintahkan TUHAN kepada
orang Israel dengan perantaraan Musa di dataran Moab di tepi
sungai Yordan dekat Yerikho.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5092865-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar