e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 18 Maret 2015
Ayat SH: Lukas 19:28-48
Judul: Tangisilah dirimu
Seorang profesor Inggris, Michael Trimble, yang mengajar neurologi
meniliti misteri antara hubungan menangis dan air mata. Dalam
bukunya yang berjudul "Why Humans Like to Cry", mengatakan semua
spesies dapat meneteskan air mata. Namun, manusia adalah
satu-satunya spesies yang meneteskan air mata dan menangis saat
menanggapi suatu keadaan emosional tertentu. Bagi Trimble, air
mata tidak hanya berfungsi sebagai pelumas mata saja, tetapi juga
sebagai simbol dalam berkomunikasi secara emosi. Bila manusia
dapat menangis, demikian juga dengan Allah.
Bagi Yesus, kepergian ke Yerusalem memasuki babak akhir misi Allah di
dunia. Dia meminta beberapa murid-Nya ke rumah penduduk untuk
mengambil keledai muda, yang tidak pernah ditunggangi orang. Dia
akan memakai keledai itu sebagai simbol, bahwa diri-Nya adalah
Mesias yang dinubuatkan bagi bangsa Israel (28-36). Bagi
orang-orang Yahudi, pergi ke Yerusalem merupakan suatu sukacita
yang besar. Mereka mengunjungi Bait Suci untuk memberi persembahan
kepada Allah. Bagi para murid Yesus, pergi ke Yerusalem adalah
jalan kemuliaan. Mereka merasa sedang mengiringi seorang raja yang
akan memulihkan takhta Daud. Di sepanjang perjalanan, para murid
bergembira, berteriak, dan memuji Allah (37-40).
Namun siapakah yang tahu akan kepedihan hati Yesus, ketika dia melihat
Yerusalem dari jauh. Yesus sedih bukan karena dia takut mati
syahid. Yesus menangis karena dia melihat kehancuran Yerusalem dan
hilangnya kesempatan bagi orang-orang Yahudi untuk diselamatkan.
Yerusalem yang seharusnya menjadi kota benteng keselamatan Allah,
malahan menjadi benteng pembantaian umat Allah (41-48).Di sini,
tangisan dan air mata Yesus adalah bahasa kalbu Allah bagi
Yerusalem.
Tangisan tidak hanya muncul dari apa yang kita alami, seperti:
ketidakadilan, kedukaan, kebahagiaan, kemarahan, dan lainnya.
Tangisan bisa juga datang dari kepekaan hati sanubari akan dosa.
Sebab itu, tangisilah dirimu di hadapan Allah, dan bertobatlah
sebelum segalanya terlambat.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/03/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+19:28-48
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+19:28-48
Lukas 19:28-48
28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan
meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
29 Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung
yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
30 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu
kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda
tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah
keledai itu dan bawalah ke mari.
31 Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya?
jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
32 Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala
sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus.
33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang
empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?"
34 Kata mereka: "Tuhan memerlukannya."
35 Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan
pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
36 Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan
pakaiannya di jalan.
37 Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit
Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan
memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang
telah mereka lihat.
38 Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama
Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang
mahatinggi!"
39 Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata
kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu."
40 Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu
ini akan berteriak."
41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia
menangisinya,
42 kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau
mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang
hal itu tersembunyi bagi matamu.
43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau
dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari
segala jurusan,
44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan
pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal
terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui
saat, bilamana Allah melawat engkau."
45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua
pedagang di situ,
46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa
Israel berusaha untuk membinasakan Dia,
48 tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab
seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5053740-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 18 Maret -- Lukas 19:28-48 - Tangisilah dirimu
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar