Santapan Rohani Hari Ini: Berkat Terselubung

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Berkat Terselubung


Berkat Terselubung

Posted: 05 Feb 2015 09:00 AM PST

Jumat, 6 Februari 2015

KomikStrip-WarungSateKamu-20150206-Blessings-in-Disguise

Baca: Kejadian 45:4-8

45:4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.

45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.

45:6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.

45:7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.

45:8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.

Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau. —Mazmur 31:20

Berkat Terselubung

Selama beberapa minggu setelah suami saya pulih dari serangan jantung yang menimpanya, kami sering mengucap syukur kepada Allah karena telah menyelamatkan nyawanya. Hingga berbulan-bulan setelah peristiwa itu, banyak orang yang menanyakan tentang keadaan saya. Jawaban saya sering kali hanya singkat: “Diberkati. Aku merasa diberkati.”

Memang berkat datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kita bahkan tidak selalu menyadari sesuatu sebagai berkat. Bahkan ketika melakukan segala sesuatu yang kita anggap sebagai kehendak Allah atas hidup kita, bisa saja kita masih mengalami penderitaan. Terkadang kita dibuat heran ketika Allah tidak menjawab doa sesuai dengan keinginan kita atau ketika Dia tidak langsung memberikan apa yang kita minta.

Kita melihat hal tersebut dalam kehidupan Yusuf. Dari sudut pandang manusia, kita bakal menyimpulkan bahwa Allah telah melupakan Yusuf sama sekali. Selama lebih dari 10 tahun, Yusuf mengalami beragam penderitaan. Ia dilemparkan ke dalam sebuah sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjarakan secara tidak adil. Namun akhirnya, kesetiaan Allah kepada Yusuf menjadi nyata bagi semua orang ketika Yusuf diangkat sebagai penguasa atas Mesir dan ia menyelamatkan banyak orang dari bencana kelaparan (Kej. 37-46). C. S. Lewis menulis: “Saat kita kehilangan satu berkat, sering kali ada berkat lain yang tanpa disangka-sangka diberikan untuk menggantikannya.”

Tangan Allah senantiasa memberkati Yusuf, sama seperti Dia juga memberkati semua orang yang percaya kepada-Nya. “Alangkah limpahnya kebaikan-Mu” (Mzm. 31:20). —CHK

Tuhan, Engkau mengasihi kami dengan kasih yang luar biasa,
tetapi sangat sering kami tidak mempercayai-Mu saat krisis melanda.
Tolonglah kami untuk belajar dan menghargai bahwa Engkau
menyediakan segala kebutuhan kami—dan bahkan lebih banyak lagi.

Kebahagiaan sejati adalah ketika mengetahui bahwa Allah itu baik.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 39-40; Matius 23:23-39

0 komentar:

Posting Komentar