(e-SH) 03 Januari -- Lukas 3:15-20 - Memproklamasikan Kristus

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 3 Januari 2015
Ayat SH: Lukas 3:15-20

Judul: Memproklamasikan Kristus

Kesuksesan pelayanan Yohanes merupakan hal yang fenomenal. Banyak
orang saat itu menduga bahwa dia adalah Mesias itu sendiri. Ini
bisa dimaklumi karena semangat, kuasa, dan otoritas yang ia
tunjukkan tidak kalah dari nabi-nabi PL, khususnya Elia (lihat
Yoh. 1:21). Namun, Yohanes tetap sadar diri bahwa dia bukanlah
Mesias. Dia hanyalah pendahulu Mesias.

Yohanes menegaskan tiga perbedaan mendasar antara dirinya dengan
Mesias. Pertama, Mesias lebih berkuasa daripadanya (16). Ini
menunjukkan perbedaan status. Yohanes hanyalah nabi, ini
ditegaskan oleh Yesus sendiri kelak dalam Lukas 7:26. Mesias ialah
Allah yang berinkarnasi. Maka, meski hanya melepas tali kasut
Mesias pun Yohanes merasa tidak layak!

Kedua, Mesias membaptis dengan Roh Kudus dan api (16), sementara
Yohanes hanya mempraktikkan ritual baptisan sebagai lambang
pertobatan. Kristuslah yang sungguh-sungguh membawa pertobatan,
kelahiran baru, dan pemurnian di dalam hati orang yang percaya.
Api dalam konteks PL menunjuk pada pemurnian.

Ketiga, Yohanes datang untuk menegur dosa agar orang bertobat dan
menerima Kristus. Namun Kristuslah yang kemudian akan menghakimi
mereka yang menolak untuk bertobat (17). Salah satu kasus
penolakan itu ialah Herodes. Berbeda dengan orang-orang yang
datang kepada Yohanes untuk meminta petunjuk bagaimana
menghasilkan buah pertobatan, Herodes justru memenjarakan Yohanes
sebagai wujud penolakannya untuk bertobat (19-20).

Yohanes menjalankan fungsinya sebelum Kristus datang dengan
mempersiapkan generasinya untuk menyambut Sang Juruselamat. Kita,
yang hidup sesudah masa Kristus di bumi ini, bertugas
memproklamasikan Dia sebagai satu-satunya pengharapan bagi dunia
agar tidak menghadapi penghakiman akhir dari Dia. Sebaliknya,
dengan bertobat dan memberi diri diselamatkan oleh Kristus, orang
akan mengalami pembaruan dan pemurnian hidup. Mari kita bertekad
untuk menjalankan panggilan mulia ini di tahun yang baru ini.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+3:15-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+3:15-20

Lukas 3:15-20

15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan
semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia
adalah Mesias,
16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku
membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari
padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat
pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api
yang tidak terpadamkan."
18 Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang
banyak.
19 Akan tetapi setelah ia menegor raja wilayah Herodes karena
peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan
lain yang dilakukannya,
20 raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam
penjara.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5003977-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar