e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 16 Januari 2015
Bacaan : Kejadian 4:1-16
Setahun: Kejadian 46-48
Nats: Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?
       Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di
       depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus
       berkuasa atasnya. (Kejadian 4:7)
Judul:
                              TERGODA DOSA
   Setiap orang tentu pernah mengalami pencobaan atau godaan untuk
   berbuat dosa. Pencobaan itu berasal dari luar, dari segala sesuatu
   yang dijumpai, menggoda hati dengan memancing hawa nafsu. Akibatnya
   dapat terpancar luapan emosi, seperti cemburu, iri, tersinggung, dan
   amarah. Dalam keadaan seperti itu, suasana hati tidak lagi nyaman
   dan pikiran pun kerap menjadi gelap.
   Kain merasakan iri hati terhadap Habel, adiknya. Tuhan mengindahkan
   kurban persembahan Habel, namun mengabaikan persembahannya. Alkitab
   tidak menjelaskan alasan Tuhan. Kain tampaknya tidak dapat menerima
   keputusan Tuhan itu; bisa jadi ia merasa kehilangan harga diri
   sebagai kakak. Si jahat memanfaatkan kesempatan atas sikapnya itu.
   Kegalauan hati Kain terpancar dari wajahnya yang muram. Ia tergoda
   dan terpancing emosinya sehingga tega membunuh Habel. Ia tidak lagi
   berpikir secara jernih karena dosa sudah menutupi pintu hatinya
   sehingga ia tidak mampu mengendalikan diri. Kain melampiaskan
   amarahnya pada Habel yang sesungguhnya tidak bersalah. Rasa iri
   membangkitkan amarahnya dan kemudian mendorongnya melakukan tindakan
   keji.
   Tidak semestinya Kain jatuh ke dalam dosa jika saja ia mau belajar
   memahami apa yang menyenangkan hati Allah. Tetapi dia tidak
   melakukan introspeksi, malah mencari kambing hitam. Sering kali kita
   juga terjebak emosi seperti Kain, ketenangan hati kita terusik dan
   menjadi galau, sehingga kita tergoda oleh dosa. Waspadalah! --Jap
   Sutedja /Renungan Harian
              SUASANA HATI YANG GALAU MEMBUTAKAN PIKIRAN.
             KETENANGAN HATI ADALAH KUNCI PENGUASAAN DIRI.
e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                       https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+4:1-16
   Kejadian 4:1-16
    1  Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan
       mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata
       perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan
       pertolongan TUHAN."
    2  Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi
       gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
    3  Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan
       sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban
       persembahan;
    4  Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung
       kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan
       Habel dan korban persembahannya itu,
    5  tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu
       hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
    6  Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu
       muram?
    7  Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?
       Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di
       depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus
       berkuasa atasnya."
    8  Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang."
       Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel,
       adiknya itu, lalu membunuh dia.
    9  Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya:
       "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
   10  Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu
       berteriak kepada-Ku dari tanah.
   11  Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang
       mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari
       tanganmu.
   12  Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan
       memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi
       seorang pelarian dan pengembara di bumi."
   13  Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada
       yang dapat kutanggung.
   14  Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan
       tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di
       bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah
       akan membunuh aku."
   15  Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang
       membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat."
       Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh
       oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.
   16  Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod,
       di sebelah timur Eden.
Bacaan Alkitab Setahun:
         http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+46-48
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+46-48
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                 Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
  Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
      Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) Januari 16 -- TERGODA DOSA
      Labels: 
0 komentar:
Posting Komentar