e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 15 Desember 2014
Ayat SH: Wahyu 21:9-22:5
Judul: Yerusalem baru
Di langit dan bumi yang baru, kota suci Allah hadir sebagai takhta
Allah memerintah umat-Nya secara kekal (2). Perikop hari ini fokus
pada Yerusalem. Pada masa lampau, Yerusalem ialah kota yang Allah
berkenan hadir di tengah umat-Nya, melalui bait Allah tempat
ibadah-ibadah kudus dilaksanakan.
Pada masa lampau, Yerusalem dan bait Allah pernah disalah mengerti dan
disalah gunakan. Yerusalem dan bait Allah saat itu menjadi berhala
yang menjerat umat Tuhan, untuk merasa diri umat yang kudus,
sementara perilaku mereka diwarnai dosa. Di mulut dan secara
ritual mereka mengakui Allah sebagai Raja, tetapi perilaku mereka
mengkhianati-Nya dengan menyembah ilah lain.
Akan tetapi, di bumi yang baru, Yerusalem baru ialah pusat
pemerintahan Allah atas seluruh umat-Nya, tanpa memerlukan bait
Allah. Bait Allah tidak diperlukan lagi karena setiap orang bisa
menyembah Allah secara langsung, tidak perlu memakai sarana apapun
atau perantara siapapun. Sang Anak Domba ada di sana. Dahulu,
Dialah pengantara sejati kepada Allah Bapa. Sekarang, Dia bersama
Bapa di takhta mulia menerima sembah sujud dari semua anak-Nya.
Dari gambaran kota yang begitu mulia, perhatian Yohanes diajak beralih
pada gambaran taman Eden yang baru (22:1-5; bdk. Kejadian 2).
Taman Eden yang lama, di mana manusia bekerja mengelolanya dan
beribadah dan bersekutu kepada Allah dari waktu ke waktu,
digantikan dengan taman Eden yang baru, di mana yang ada hanyalah
ibadah (3) dan bersama memerintah sebagai raja (5).
Saat Yohanes diperlihatkan semua ini, tentu kerinduannya agar segera
langit dan bumi yang lama berlalu, langit dan bumi yang baru,
serta Yerusalem dan taman Eden yang baru datang. Kenyataannya, dua
ribu tahun berlalu, kita masih di tengah langit dan bumi yang
lama. Mengapa? Karena belas kasih Allah yang ingin tak seorang pun
binasa. Marilah selama waktu masih ada, yang sudah sangat singkat
ini, kita memberitakan kabar baik ini kepada lebih banyak orang!
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+21:9-22:5
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+21:9-22:5
Wahyu 21:9-22:5
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia
berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar
lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu,
Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti
permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal.
12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas
buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat
dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara
tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan
di sebelah barat tiga pintu gerbang.
14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya
tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
15 Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat
pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu
gerbangnya dan temboknya.
16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya.
Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu
stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.
17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta,
menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.
18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari
emas tulen, bagaikan kaca murni.
19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis
permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu
nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu
zamrud,
20 dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar
yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang
kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang
kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.
21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap
pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu
dari emas murni bagaikan kaca bening.
22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan
Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk
menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba
itu adalah lampunya.
24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja
di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari,
sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
26 dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.
27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang
yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang
namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih
bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan
takhta Anak Domba itu.
2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang
sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali,
tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk
menyembuhkan bangsa-bangsa.
3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak
Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di
dahi mereka.
5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan
cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi
mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4996213-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 15 Desember -- Wahyu 21:9-22:5 - Yerusalem baru
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar