Santapan Rohani Hari Ini: Pelajaran Dari Hula Hoop

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Pelajaran Dari Hula Hoop


Pelajaran Dari Hula Hoop

Posted: 09 Oct 2014 10:00 AM PDT

Jumat, 10 Oktober 2014

Pelajaran Dari Hula Hoop

Baca: Markus 6:34-44

6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.

6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."

6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."

6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.

6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.

6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.

6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.

6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik. —Galatia 6:9

Pelajaran Dari Hula Hoop

Salah satu mainan kesukaan saya di masa kecil sekarang kembali marak dimainkan. Mainan itu adalah hula hoop. Saya dan teman saya, Suzi, suka menghabiskan waktu berjam-jam di halaman untuk menyempurnakan teknik kami dan bersaing untuk melihat siapa yang dapat paling lama memutar hula hoop tersebut di pinggang kami. Tahun ini saya mengingat kembali bagian dari masa kecil saya itu. Saat duduk di sebuah taman, saya menyaksikan anak-anak dari segala usia dan ukuran tubuh sedang berusaha keras untuk menjaga hula hoop-nya tidak jatuh ke tanah. Mereka meliuk dan memutar tubuh dengan sekuat tenaga, tetapi setelah mereka mengerahkan segala kemampuan mereka, hula hoop itu tetap jatuh ke tanah. Kemudian ada seorang wanita muda datang dan mengambil sebuah hula hoop. Tanpa banyak gerakan, ia memindahkan hula hoop itu naik-turun dari pinggang ke bahu dan kembali ke pinggangnya dengan mulus. Keberhasilannya bergantung pada gerakan yang tepat, bukan pada besarnya tenaga dari gerakan itu.

Dalam kehidupan rohani kita, kita dapat mengeluarkan segala macam jurus demi menyamai usaha orang lain dalam melayani Allah.

Namun bekerja hingga merasa jemu bukanlah hal yang patut dipuji (Gal. 6:9). Sebelum memberi makan ribuan orang dengan hanya lima roti dan dua ikan (Mrk. 6:38-44), Yesus mengajak murid-muridnya untuk pergi beristirahat, dan itu membuktikan bahwa Dia tidak membutuhkan jerih-lelah kita yang gila-gilaan untuk menuntaskan pelayanan-Nya. Kebenaran yang Yesus ajarkan kepada para murid-Nya juga Dia ajarkan kepada kita: Ketaatan yang tenang akan lebih banyak memberi hasil daripada aktivitas yang dikerjakan sembrono. —JAL

Tolonglah aku, Tuhan, untuk tidak membandingkan diriku dan apa
yang kulakukan dengan diri orang lain. Kiranya aku melayani
di tempat yang Engkau kehendaki dan melakukannya dengan
kuasa-Mu. Aku mengasihi-Mu dan menyerahkan diriku kepada-Mu.

Yesus menginginkan kerelaan, bukan jerih-lelah kita.

Sayap yang Patah

Posted: 09 Oct 2014 12:30 AM PDT

Oleh: Dedy Letlora

Sayap yang Patah

Kembangkan sayap dan terbang tinggi
kusungging senyum kebanggaan
“Kuingin mengatasi langit biru”
meraih mimpi lewati semesta

kekuatan adalah sayapku
kebanggaan taklukkan mega
kehormatan lalui cakrawala
dengan sayapku segalanya mungkin

sampai Engkau izinkan
aku jatuh terhempas
dengan sayap yang patah
kupikir kehendak-Mu buatku celaka

aku menangis kecewa
terluka dalam keputusasaan
menjerit bertanya, kenapa?
bagaimana lagi taklukkan mimpi?

………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………

sampai pengertian mengajariku

………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………

sayapku telah menjauhkanku dari-Mu
sayapku menebarkan aroma kesombongan
sayapku membuatku tak lagi membutuhkan-Mu
sayapku membawaku meninggalkan rencana indah-Mu

terima kasih Tuhanku Yesus
sayap yang patah
Kau pakai mengajar diriku
membawaku kembali dalam pelukan kasih-Mu

0 komentar:

Posting Komentar