e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 1 November 2014
Ayat SH: Yeremia 38:1-13
Judul: Bebal atau peduli?
Konsistensi hamba Tuhan dalam melayani seharusnya tidak tergoyahkan
oleh apapun yang dihadapinya. Namun, justru konsistensi itu bisa
menimbulkan juga reaksi antipati bahkan penolakan. Yeremia
konsisten dengan pemberitaannya karena ia tahu, Tuhan sudah
berfirman dengan jelas kepadanya (2-3).
Paling sedikit dua sikap negatif menjadi respons terhadap konsistensi
Yeremia. Pertama, dari para pejabat kerajaan yang sangat membenci
Yeremia (1, 3-4). Mungkin sekali mereka ialah para pemuka Yehuda
yang pro-Mesir. Mereka menuduh Yeremia sebagai seorang provokator
yang melemahkan semangat juang prajurit Yehuda terhadap Babel. Apa
yang mereka lakukan kepada Yeremia sangat tidak manusiawi, yaitu
dengan menaruhnya di sebuah sumur yang berlumpur agar mati
perlahan (6).
Kedua, dari Zedekia yang plin plan. Zedekia sudah beberapa kali
meminta petunjuk Yeremia. Setiap kali ia mendengar berita yang
konsisten dari Yeremia, yaitu penghukuman akan menimpa Yehuda dan
dirinya kalau tidak mau bertobat. Namun Zedekia mengeraskan
hatinya untuk menolak berita tersebut. Di sisi lain, Zedekia tidak
mau menurunkan tangan sendiri atas Yeremia, ia memakai tangan para
pejabatnya. Toh, ia sendiri yang akhirnya mengizinkan Yeremia
dipindahkan dari tempat pemenjaraannya yang sangat buruk tersebut.
Lain halnya dengan Ebed-Melekh, juga seorang pejabat istana. Ia
menentang pejabat-pejabat jahat tersebut, dan berupaya
menyelamatkan Yeremia. Tidak dijelaskan motivasinya, tetapi kita
dapat menduga Ebed-Melekh percaya akan nubuat Yeremia. Buktinya,
kelak Tuhan sendiri yang meluputkannya dari kemalangan kota
Yerusalem (Yer. 39:18).
Sikap menolak dari pemuka Yehuda maupun sang raja merupakan sikap
bebal. Sudah tahu kebenaran, malah berupaya menindasnya. Sikap
yang pasti akan dihukum Tuhan. Apalagi sebagai pemimpin, sikap
sedemikian pasti membawa para pengikut mereka tersesat. Semoga
kita memiliki sikap seperti Ebed-Melekh, yang tidak membiarkan
pelayan Tuhan diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/11/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+38:1-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+38:1-13
Yeremia 38:1-13
1 Tetapi Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya
dan Pasyhur bin Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti
diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu:
2 "Beginilah firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati
karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi
siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim, ia akan
tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya dan ia tetap
hidup.
3 Beginilah firman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam
tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya."
4 Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini
dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti
itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih
tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang
ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan
kemalangan."
5 Raja Zedekia menjawab: "Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja
tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!"
6 Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi
milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka
menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya
lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.
7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu--ia seorang
sida-sida yang tinggal di istana raja--bahwa Yeremia telah
dimasukkan ke dalam perigi--pada waktu itu raja sedang duduk di
pintu gerbang Benyamin--
8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata
kepada raja:
9 "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa
yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke
dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak
ada lagi roti di kota."
10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu,
katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia
dari perigi itu sebelum ia mati!"
11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke
gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil
pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu
menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia:
"Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah
ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremiapun berbuat demikian.
13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari
perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan
itu.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4972508-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 01 November -- Yeremia 38:1-13 - Bebal atau peduli?
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar