Santapan Rohani Hari Ini: Grafik Pertumbuhan

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Grafik Pertumbuhan


Grafik Pertumbuhan

Posted: 04 Jul 2014 10:00 AM PDT

Sabtu, 5 Juli 2014

05

Baca: 2 Petrus 3:10-18

3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.

3:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.

3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. —2 Petrus 3:18

Grafik Pertumbuhan

Seandainya keluarga kami memutuskan untuk pindah dari rumah yang kini kami huni, saya ingin membawa serta pintu dapur kami. Pada pintu yang istimewa itu tercantum grafik pertumbuhan anak-anak saya. Beberapa bulan sekali, saya dan suami meminta anak-anak kami bersandar pada pintu itu dan kami akan menggoreskan pensil di atas kepala mereka untuk menandai tinggi mereka. Menurut grafik pertumbuhan yang kami catat, putri kami pernah bertambah tinggi 10 cm dalam waktu 1 tahun!

Pertumbuhan fisik anak-anak saya merupakan bagian hidup yang terjadi secara alami. Namun ada pertumbuhan lain yang perlu terjadi dengan suatu usaha, yakni pertumbuhan rohani untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus. Rasul Petrus mendorong umat percaya untuk “[bertumbuh] dalam kasih karunia dan dalam pengenalan” akan Yesus (2Ptr. 3:18). Ia berkata bahwa kedewasaan iman akan menyiapkan kita untuk menyambut kedatangan Yesus kembali. Sang rasul rindu agar pada kedatangan Yesus kembali kelak, Dia akan mendapati umat-Nya hidup dalam perdamaian dan kebenaran (ay.14). Petrus memandang pertumbuhan rohani sebagai suatu benteng terhadap pengajaran yang salah dalam menafsirkan firman Allah dan menyeret orang ke dalam kesesatan (ay.16-17).

Bahkan ketika merasa hilang semangat dan jauh dari Allah, kita dapat mengingat bahwa Dia akan menolong kita untuk bertumbuh dalam iman dengan cara menjadikan kita semakin serupa dengan Anak-Nya. Firman-Nya meyakinkan kita bahwa “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara [kita], akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Flp. 1:6). —JBS

Ya Allah, aku mengundang Roh Kudus-Mu
untuk membentukku menjadi pribadi yang Kau inginkan.
Berilah aku kekuatan untuk tekun berusaha mencapai
kekudusan seperti yang ada dalam diri Yesus.

Pertumbuhan rohani memerlukan asupan yang bergizi berupa firman Tuhan.

Tim Terbaik Sepanjang Masa

Posted: 04 Jul 2014 09:55 AM PDT

Sabtu, 5 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 23
Lihat Sumber Foto

Baca: Matius 28:16-20

28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.

28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

 

Berbicara tentang supremasi sepakbola dunia, kebanyakan penggemar memiliki tim impian yang terdiri dari para pemain favorit mereka. Bayangkan memasang Pele dan Maradona pada masa kejayaan mereka, atau Beckenbauer dan Scirea, atau Cruyff dan Charlton. Alangkah tangguhnya tim tersebut, suatu tim yang pasti akan menggentarkan tim mana pun yang melawan mereka! Namun pemain-pemain hebat saja tidak cukup. Kita juga membutuhkan pelatih yang hebat. Ah, andai saja kita ini Tuhan.

Yesus sebenarnya juga membangun sebuah "tim impian" pada abad pertama, dengan memilih sendiri 12 orang yang akan melaksanakan misi-Nya. Luar biasanya, mereka hanyalah orang biasa—kebanyakan para nelayan dan pemungut pajak yang dibenci. Namun mereka ditugaskan dalam misi yang akan mempengaruhi kekekalan umat manusia. Mereka kemudian menjungkir-balikkan dunia, dengan membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus dan menuntun ribuan orang untuk berbalik dari dosa mereka dan datang kepada Allah. Para murid Yesus mungkin tak memiliki keterampilan yang lihai atau berbudaya luhur, tetapi mereka memiliki iman yang besar. Mereka mengatasi rasa takut dan kemampuannya yang terbatas dengan mempercayai penuh "pelatih" mereka, Yesus, yang datang dan mengubah segala sesuatu yang ada.

Apakah Anda merasa gentar menghadapi tantangan hidup? Berserahlah kepada Tuhan. Dia senang mengubah orang yang biasa saja menjadi pemenang.

Yang kita perlukan bukan tukang sulap, tetapi pemimpin hidup yang sejati.

 

:) Trivia Piala Dunia

46. Siapakah kapten Italia tertua yang pernah membawa timnya menjuarai Piala Dunia? Kapankah itu terjadi?

47. Siapakah pemain yang mencetak gol pertama dalam sejarah Piala Dunia? Dari negara manakah asalnya?

48. Berapakah jumlah negara yang ikut dalam Piala Dunia pertama?

Cerita Maknyus Dari Hati

Posted: 03 Jul 2014 09:00 PM PDT

Oleh: Rio Susanto
maknyus

Kalau kamu orang yang suka wisata kuliner, mungkin kamu pernah punya pengalaman mencicipi hidangan yang rasanya maknyuuusss banget di tempat tertentu. Saking maknyusnya, kamu tak bisa pindah ke lain hati. Ketika ada yang minta rekomendasi tempat makan yang enak, tanpa ragu kamu segera menceritakan tentang tempat di mana kamu menemukan hidangan itu.

Ini mungkin sedikit banyak menggambarkan apa yang dirasakan oleh Paulus dan teman-temannya tentang kasih Kristus. Paulus mencatat dalam 2 Korintus 5:14-15, “…Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka….” Kata "menguasai" dalam terjemahan Bahasa Inggris menggunakan kata "compel" yang berarti "mendorong". Paulus melihat kasih Kristus yang ditunjukkan lewat kematian di atas salib itu begitu luar biasa, sehingga ia tidak bisa tidak terdorong untuk berbicara tentang hal itu. Ia tidak bisa menyimpannya untuk diri sendiri. Kasih itu harus diketahui orang lain, agar hidup mereka juga dapat memiliki pengharapan di dalam Kristus.

Hal ini kontras sekali dengan gambaran yang kita lihat dari para orang Farisi yang tampaknya lebih suka mencari kesalahan orang dibanding menceritakan kebaikan Tuhan. Misalnya saja, dalam Matius 12, para orang Farisi ini mengecam mereka yang memetik gandum di hari Sabat. Memang ada aturan Taurat yang tidak membolehkan orang bekerja pada hari Sabat. Namun, aturan tersebut jelas tidak dibuat karena Tuhan ingin umat-Nya kelaparan! Aturan ibadah itu justru dibuat karena Tuhan mengasihi umat-Nya, dan menghendaki mereka untuk menikmati istirahat di dalam hadirat-Nya, mengingat kebesaran Dia yang memelihara hidup mereka. Tuhan Yesus tahu kedalaman batin orang-orang Farisi ini. Dia menegur mereka, karena meski tampak begitu taat beribadah, mereka sesungguhnya tidak mengenal hati Tuhan (lihat Matius 12:7).

Sama seperti para orang Farisi, bisa saja kita kelihatan rajin beribadah, namun sebenarnya kita belum pernah mengalami kasih Allah. Ibarat seorang yang merekomendasikan makanan yang belum pernah ia cicipi. Sebaliknya, ketika kita telah mengalami kasih Kristus secara pribadi seperti Paulus dan teman-temannya, kasih itu akan memancar keluar melalui kehidupan kita. Ada dorongan yang kuat dalam hati kita untuk membagikan kebaikan Kristus itu kepada orang lain, karena kita sendiri sudah merasakan kebaikan-Nya. Ada dorongan yang kuat dalam hati kita untuk tidak sembarangan bertutur laku, karena kita ingin Tuhan dimuliakan di dalam dan melalui hidup kita.

Sobat, bagaimana dengan hidup kita? Seberapa bergairah kita hidup bagi Kristus? Seberapa bergairah kita memberitakan kasih-Nya? Ketika kita suam-suam kuku sebagai seorang pengikut Kristus, kita perlu memeriksa diri. Bisa jadi selama ini kita menjadi Kristen menurut tradisi yang diwariskan keluarga atau aturan-aturan yang kita dengar selama bertahun-tahun di gereja, tetapi sebenarnya belum mengalami sendiri kasih yang mengubahkan hidup itu. Seperti ilustrasi wisata kuliner tadi, hanya ketika kamu telah merasakan sendiri maknyusnya sebuah hidangan, barulah kamu bisa merekomendasikannya sepenuh hati kepada semua orang.

 

“Tuhan, bawa aku untuk menyelami betapa panjang, lebar, dan dalamnya kasih Kristus. Bawa aku untuk mengenal Engkau tidak hanya dari kata orang, tetapi mengalami Engkau secara pribadi. Biarlah seperti Paulus, kasih-Mu boleh menguasai hidupku, mendorongku hidup tidak lagi untuk diri sendiri, tetapi untuk Engkau yang telah mati dan bangkit bagiku."

0 komentar:

Posting Komentar