(e-SH) 06 Juli -- Mazmur 137 - Merespons penderitaan secara berbeda

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 6 Juli 2014
Ayat SH: Mazmur 137

Judul: Merespons penderitaan secara berbeda

Mungkinkah orang Kristen menaikkan nyanyian syukur kepada Tuhan saat
menderita, memikul salib? Sangat mungkin! Buktinya, Paulus dan
Silas di penjara Filipi (Kis. 16:25). Mengapa mereka bisa memuji
Tuhan di tengah penderitaan itu? Karena mereka melihat penderitaan
itu sebagai kehormatan untuk melayani Dia yang sudah menderita
bahkan mati bagi mereka.

Tidak demikian dengan umat Israel saat dalam pembuangan di Babel.
Mereka hanya bisa menangis dengan hati remuk redam penuh kepedihan
saat mereka jauh dari Yerusalem, kota suci yang mereka yakini
sebagai tanda penyertaan Tuhan, dan saat mereka menyadari tidak
mungkin beribadah di bait Allah karena sudah dihancurkan oleh
musuh. Hati bertambah sakit karena musuh mengejek mereka dengan
menyuruh menyanyikan lagu-lagu sukacita mengenai Sion. Ejekan itu
seolah mau berkata, di mana Allahmu, di mana kemegahan ibadahmu?
(bdk. Mzm. 42:4, 11).

Hanya saat mereka mengakui keberdosaan mereka dan menerima cara Allah
dalam mendisiplin mereka, barulah mazmur keluhan ini bisa bernada
lebih positif, nada pengharapan. Pengharapan bahwa Yerusalem satu
hari kelak akan menjadi kembali tempat beribadah kepada Tuhan
(5-6). Pengharapan bahwa Allah yang adil akan membalaskan
kejahatan musuh setimpal (7-8).

Dalam terang kasih Kristus, memang tidak mudah untuk memahami
bagaimana pemazmur mewakili umat yang sedang menderita bisa
meminta pembalasan kejam terhadap para musuh. Satu hal yang pasti,
bahwa di dalam Kristus semua penghukuman atas dosa sudah
ditimpakan ke atas-Nya. Kita tidak perlu berdoa seperti pemazmur
untuk pembalasan. Sebaliknya kita bisa berdoa memohonkan belas
kasih Allah, yang sedang kita alami dalam wujud pendisiplinan
rohani, bagi para musuh. Mereka pun membutuhkan kasih-Nya agar
dapat diselamatkan!

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/07/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+137
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+137

Mazmur 137

1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil
menangis, apabila kita mengingat Sion.
2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan
kecapi kita.
3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita
meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari
Sion!"
4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering
tangan kananku!
6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak
mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak
sukacitaku!
7 Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom, yang pada hari pemusnahan
Yerusalem mengatakan: "Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!"
8 Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah
orang yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan
kepada kami!
9 Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada
bukit batu!


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4910713-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar