Santapan Rohani Hari Ini: Gandum Di Puncak Gunung

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Gandum Di Puncak Gunung


Gandum Di Puncak Gunung

Posted: 13 Jul 2014 10:00 AM PDT

Senin, 14 Juli 2014

Gandum Di Puncak Gunung

Baca: Mazmur 72:12-20

72:12 Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong;

72:13 ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin.

72:14 Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan, darah mereka mahal di matanya.

72:15 Hiduplah ia! Kiranya dipersembahkan kepadanya emas Syeba! Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari!

72:16 Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan; biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon, bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi.

72:17 Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

72:18 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang melakukan perbuatan yang ajaib seorang diri!

72:19 Dan terpujilah kiranya nama-Nya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi. Amin, ya amin.

72:20 Sekianlah doa-doa Daud bin Isai.

Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan. —Mazmur 72:16

Gandum Di Puncak Gunung

Dalam hidup ini, saya sudah pernah mendaki sampai ke puncak sejumlah gunung di Amerika Serikat, dan saya dapat mengatakan bahwa tidak terdapat banyak tumbuhan di sana. Di puncak gunung hanya ada bebatuan dan lumut. Puncak gunung bukanlah tempat yang wajar untuk bertumbuhnya gandum dengan limpah-ruah.

Namun Salomo, yang menulis Mazmur 72, meminta kepada Allah untuk bertumbuhnya “tanaman gandum berlimpah-limpah . . . di puncak pegunungan,” yang akan menjadi ciri pemerintahannya sebagai raja. Apabila kehadiran gandum di puncak gunung itu tidak lazim, apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh Salomo? Bahwa kuasa Allah dapat memberi hasil bahkan pada tanah yang sangat tidak menjanjikan?

Mungkin kamu merasa dirimu begitu kecil, dan tidak banyak yang bisa kamu persembahkan untuk kerajaan Allah. Yakinilah dengan teguh, bahwa melalui kamu, Allah dapat menghasilkan panen yang berlimpah. Inilah salah satu ironi dari iman: Allah menggunakan sesuatu yang tidak berarti untuk menghasilkan yang luar biasa. Tidak banyak di antara kita yang berhikmat atau mulia; kebanyakan dari kita tidak terkenal dan tidak begitu luar biasa. Akan tetapi, kita semua dapat dipakai oleh Allah. Dan berlawanan dari apa yang mungkin kita pikirkan, justru karena kelemahan kitalah, kita dapat dipakai oleh Allah (1Kor. 1:27-29; 2Kor. 12:10).

Kita mungkin dapat merasa terlalu angkuh, tetapi kita tidak akan terlalu kecil untuk dipakai oleh Allah. “Dalam kelemahan,” kita “telah menjadi kuat” (Ibr. 11:34). Oleh kuasa Allah yang dahsyat, kita dapat melakukan segala yang dikehendaki-Nya untuk kita lakukan. —DHR

Tuhan, Engkau berkarya melalui hal-hal sederhana—yakni kami
semua yang penuh kekurangan dan kelemahan ini. Kami sungguh
terpesona akan kuasa-Mu dan tidak habis pikir mengapa Engkau
memilih kami. Hati kami rindu untuk setia kepada-Mu.

Untuk dapat mengalami kuasa Allah, pertama-tama kita harus mengakui bahwa kita lemah.

Tangan Allah

Posted: 13 Jul 2014 09:55 AM PDT

Header-TaktikJitu

Baca: Mazmur 86:8-11

86:8 Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat.
86:9 Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.
86:10 Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah.
86:11 Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.

 
Gerd Müller, yang dijuluki "Pembom" adalah salah satu penyerang terbaik dalam sejarah sepakbola Jerman. Ia memenangi Kejuaraan Eropa bersama Bayern Munich dan juga menjuarai Piala Dunia bersama tim nasional Jerman. Tidak banyak pemain yang dapat melampaui rekor gol yang dicetaknya. Namun yang luar biasanya, ketika untuk pertama kalinya ia mengikuti latihan, seorang pelatih melihatnya dan berkomentar: "Apa yang bisa aku lakukan dengan petani gemuk ini?"

Pernahkah Anda dibuat jengkel oleh perkataan orang seperti itu? Pernahkah Anda merasa ingin membalas dengan komentar Anda sendiri tentang diri mereka? Saya yakin kita pernah merasa demikian. Seringkali orang-orang yang merasa "jagoan" itu lebih baik tidak pernah mengucapkan apa-apa.

Syukurlah, perkataan mereka tidak menentukan segalanya. Allah berkata bahwa kita semua harus memberikan pertanggungjawaban atas segala yang pernah kita katakan pada hari penghakiman, jadi kita sudah tahu Dialah yang akan menentukan hasil akhir segalanya. Allah akan menjamin tegaknya keadilan dan segala kesalahan pasti akan menerima ganjarannya.

Tangan Allah yang mengendalikan segala sesuatu. Allah menentukan jalannya sejarah, dan tidak ada orang yang dapat mengubahnya. Segala bangsa yang dijadikan-Nya kelak akan datang sujud menyembah di hadapan-Nya, dan akan memuliakan nama-Nya (Mazmur 86:9). Allah mengizinkan berbagai macam situasi menempa karakter kita untuk tujuan yang sama, yaitu agar bumi ini dipenuhi ciptaan-ciptaan yang memuliakan-Nya. Tidak ada yang dapat menghindar dari kehendak Allah: di balik setiap pilihan bebas, keputusan dan tindakan, Allah memegang kendali.

Memahami hal ini tidak menjadikan Allah sebagai diktator. Dia memberi kita kapasitas untuk menanggapi apakah akan mengikuti arahan-Nya atau memercayai perkataan manusia. Pikiran dan keadaan kita mendorong keputusan yang kita ambil. Jalan hidup kita adalah hasil dari banyak keputusan (baik yang benar maupun yang salah) yang kita buat. Kita tidak berhak menyalahkan Allah atas pilihan-pilihan yang kita ambil atau atas perbuatan orang lain. Tetapi dengan mengingat bahwa tangan-Nya mengendalikan hasil akhir, kita akan tetap memilih menaati firman-Nya tanpa ragu sekalipun semua orang di sekitar kita memilih hal yang lain, karena kita tahu bahwa tidak ada hal yang terjadi di luar kehendak-Nya. Allah saja yang menentukan segalanya.

Tangan Allah mengendalikan jalannya sejarah dunia.

 

:) Bukan Trivia Piala Dunia

3. Apakah ada perkataan orang atau situasi tertentu yang membuatmu merasa bahwa menjaga hidup sesuai Firman Tuhan itu tidak banyak gunanya? Mengapa?

4. Mengingat bahwa yang menentukan hasil akhir hidup kita adalah Allah sendiri, bukan diri kita atau orang lain, bagaimana kamu ingin menjalani hidupmu ke depan? Hal-hal apa yang ingin kamu mulai atau ingin kamu lakukan lebih banyak, atau justru ingin berhenti kamu lakukan dalam hidupmu?

0 komentar:

Posting Komentar