Santapan Rohani Hari Ini: Diperbaiki Oleh Ahlinya

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Diperbaiki Oleh Ahlinya


Diperbaiki Oleh Ahlinya

Posted: 22 Jun 2014 10:00 AM PDT

Senin, 23 Juni 2014

Diperbaiki Oleh Ahlinya

Baca: Kolose 3:8-17

3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

[Kamu] telah mengenakan manusia baru yang terusmenerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. —Kolose 3:10

Diperbaiki Oleh Ahlinya

Selama berabad-abad, banyak usaha telah dilakukan untuk memperbaiki karya-karya seni agung yang telah rusak dan termakan oleh waktu. Walaupun lewat keterampilan yang mahir beberapa upaya itu telah berhasil menjaga kelestarian karya asli dari para seniman besar, di sisi lain, ada sejumlah usaha perbaikan yang justru merusak banyak karya agung, seperti yang terjadi pada patung-patung Yunani kuno dan setidaknya dua lukisan karya da Vinci.

Dalam suratnya kepada umat Kristen di Kolose, Paulus menjelaskan suatu proses perbaikan yang mustahil dilakukan di tengah dunia seni. Yang dimaksud adalah perbaikan atau pemulihan terhadap umat Allah. Paulus menulis, “Kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya” (Kol. 3:9-10). Ini bukanlah suatu upaya merenovasi karya dari seorang seniman yang telah wafat, melainkan suatu pembaruan rohani oleh Allah yang hidup, yang menciptakan kita dan memberikan kita hidup baru di dalam anak- Nya, Yesus Kristus. Pengampunan-Nya mencerahkan warna pada kehidupan kita, sementara kasih karunia-Nya menegaskan kembali guratan-guratan dari maksud-Nya atas hidup kita.

Kanvas kehidupan kita terletak di dalam tangan Tuhan kita yang ahli—Dialah yang mengetahui rancangan dan tujuan-Nya atas hidup kita. Serusak apa pun kita oleh dosa, sekotor apa pun masa lalu kita, selalu ada harapan untuk mengalami pembaruan dan pemulihan. Sang Seniman Ahli itu hidup dan terus berkarya di dalam diri kita. —DCM

Mari puji Raja surga,
Persembahan bawalah!
Ditebus-Nya jiwa-raga,
Maka puji Nama-Nya! —Lyte
(Kidung Jemaat, No. 288)

Yesus adalah ahlinya pemulihan.

Mengandalkan Kebetulan

Posted: 22 Jun 2014 09:55 AM PDT

Senin, 23 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 11
Lihat Sumber Foto

Baca: Efesus 2:1-10

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan–

2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

 

Pada tahun 1994, untuk pertama kalinya final Piala Dunia ditentukan lewat adu tendangan penalti. Baresi, kapten tim Italia, memulai dengan tendangan yang melampaui mistar gawang, disusul gagalnya tendangan Santos dari Brasil. Albertini lalu membawa Italia memimpin, tetapi Romario berhasil menyamakan kedudukan. Evani mencetak gol, dan Branco kembali menyamakan skor. Berikutnya, tendangan Massaro berhasil ditepis, tetapi Dunga sang kapten Brasil dapat membobol gawang Italia. Harapan Italia kini terletak di pundak Baggio yang mendapat giliran terakhir. Ia menendang kencang, tetapi tendangannya melambung tinggi. Brasil pun memboyong piala emas itu untuk keempat kalinya.

Ada yang tidak menyukai adu penalti, karena menganggapnya seperti judi. Adu penalti tdak melibatkan kerja sama tim, dan hasilnya lebih ditentukan oleh kebetulan daripada keterampilan. Sayangnya, banyak orang mengandalkan kebetulan dalam menghadapi penghakiman Tuhan kelak, sambil berharap pada perbuatan baik yang telah mereka kumpulkan sepanjang hidup. Namun Alkitab mengingatkan bahwa kita tak dapat mengandalkan upaya kita sendiri. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," kata Alkitab. "Itu bukan hasil pekerjaanmu" (Ef. 2:8-9). Meski demikian, apa yang tak dapat kita lakukan itu sudah Allah lakukan untuk kita. Dia menjamin siapa saja yang datang kepada Yesus Kristus akan diampuni dan memperoleh hidup kekal bersama Dia selamanya.

Adakah yang mau mengambil tendangan penalti? Dalam hal kekekalan, Anda tidak perlu mengandalkan kebetulan karena iman kepada Kristus akan memberikan kemenangan yang pasti.

Kepastian membuat kita tidak perlu lagi mengandalkan kebetulan.

 

:) Trivia Piala Dunia

24. Sebutkan nama anjing yang menemukan Piala Jules Rimet yang sempat dicuri sebelum berlangsungnya kejuaraan Piala Dunia 1966 di Inggris!

:) Tahukah Anda?

Kartu kuning dan kartu merah pertama kali digunakan pada tahun 1970 dalam Piala Dunia di Meksiko.

0 komentar:

Posting Komentar