(e-SH) 02 Juni -- 1 Samuel 27:1-12 - Menyangkal iman?

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 2 Juni 2014
Ayat SH: 1 Samuel 27:1-12

Judul: Menyangkal iman?

Bagaimana kita memahami kisah di perikop ini, ketika Daud dalam
hatinya menyadari bahwa cepat atau lambat Saul pasti akan
menangkap dan membunuhnya? Bukankah Daud selama ini telah menaruh
kepercayaannya kepada Tuhan, bahwa Tuhan pasti akan meluputkannya
dari Saul? Apakah tindakannya menyeberang ke Filistin, lalu menipu
Akhis dengan bertindak seolah-olah ia telah menjadi musuh Israel,
menunjukkan imannya kepada Tuhan?

Ada penafsir yang mengatakan bahwa tindakan Daud adalah sesuai dengan
budaya masa itu, sehingga dapat dibenarkan. Ada juga penafsir yang
mengatakan tindakan Daud adalah kebohongan, maka merupakan dosa.
Yang jelas, ada kemiripan kisah Daud ini dengan kisah Abram. Baru
saja Abram menaati panggilan Tuhan untuk ke negeri Kanaan, saat
bahaya kelaparan menimpa negeri itu, ia melarikan diri ke Mesir
dan berbohong kepada Firaun (Kej. 12). Baru saja Daud memercayakan
hidupnya pada Tuhan, dengan tidak menjamah Saul, orang yang
diurapi Tuhan, sekarang ia tetap takut bahwa Saul pada suatu hari
akan menangkap dan membinasakan dirinya. Oleh karena itu Daud
melarikan diri ke Filistin, dengan perhitungan bahwa Saul tidak
akan mengejar dirinya sampai ke negeri musuh (4).

Tindakan Daud mencederai imannya sendiri. Ia mengandalkan hikmat
manusia untuk menyelamatkan diri dari Saul. Ia membuat diri seolah
musuh Israel sehingga diterima oleh Raja Akhis. Kelak, akibat
kebohongannya, hampir saja ia dipaksa untuk melawan pasukan Saul.
Sama seperti Tuhan harus bertindak menyelamatkan Abram dari akibat
kebohongannya, demikian juga kelak Tuhan harus menyelamatkan Daud.

Tindakan Daud tersebut menggambarkan realitas pertumbuhan iman yang
jatuh bangun. Siapapun bisa terjatuh seperti Daud. Di sinilah
anugerah Tuhan nyata. Dia tahu menjaga hamba-hamba-Nya, bahkan
mengangkat mereka saat jatuh. Mari belajar untuk tidak mengulang
kesalahan Daud. Kita belajar memercayakan diri penuh kepada
pemeliharaan-Nya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/06/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+27:1-12
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+27:1-12

1 Samuel 27:1-12

1 Tetapi Daud berpikir dalam hatinya: "Bagaimanapun juga pada suatu
hari aku akan binasa oleh tangan Saul. Jadi tidak ada yang lebih
baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang
Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi
di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya."
2 Bersiaplah Daud, lalu berjalan ke sana, ia dan keenam ratus orang
yang bersama-sama dengan dia itu, kepada Akhis bin Maokh, raja
kota Gat.
3 Daud dan semua orangnya menetap pada Akhis di Gat, masing-masing
dengan rumah tangganya; Daud dengan kedua orang isterinya, yakni
Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal,
perempuan Karmel.
4 Setelah diberitahukan kepada Saul, bahwa Daud telah melarikan diri
ke Gat, ia tidak lagi mencarinya.
5 Berkatalah Daud kepada Akhis: "Jika kiranya aku mendapat belas
kasihanmu, biarlah diberikan kepadaku tempat di salah satu kota di
tanah datar, supaya aku tinggal di sana. Mengapa hambamu ini
tinggal padamu di kota kerajaan ini?"
6 Maka pada hari itu Akhis memberikan Ziklag kepadanya; itulah
sebabnya Ziklag menjadi kepunyaan raja-raja Yehuda sampai
sekarang.
7 Dan lamanya Daud tinggal di daerah orang Filistin adalah satu
tahun empat bulan.
8 Maka Daud dan orang-orangnya bergerak maju dan menyerbu orang
Gesur, orang Girzi dan orang Amalek; sebab orang-orang inilah
penduduk negeri itu yang membentang dari Telam ke arah Syur sampai
tanah Mesir.
9 Apabila Daud memusnahkan negeri itu, seorangpun tidak dibiarkannya
hidup, baik laki-laki maupun perempuan; ia merampas kambing domba,
lembu, keledai, unta dan pakaian, kemudian pulanglah ia dan
kembali kepada Akhis.
10 Jika Akhis bertanya: "Di mana kamu menyerbu pada hari ini?" maka
jawab Daud: "Di Tanah Negeb Yehuda," atau: "Di Tanah Negeb orang
Yerahmeel," atau: "Di Tanah Negeb orang Keni."
11 Daud tidak membiarkan hidup seorangpun, baik laki-laki maupun
perempuan, untuk dibawa ke Gat, sebab pikirnya: "Jangan-jangan
mereka mengabarkan tentang kami, dengan berkata: Beginilah
dilakukan Daud." Itulah kebiasaannya, selama ia tinggal di daerah
orang Filistin.
12 Tetapi Akhis mempercayai Daud, sebab pikirnya: "Tentulah ia telah
membuat diri dibenci di antara orang Israel, bangsanya; ia akan
menjadi hambaku sampai selamanya."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4894427-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar