e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 21 Juni 2014
Bacaan : Ester 7:1-10
Setahun: Ayub 25-29
Nats: Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk
Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja. (Ester 7:10)
Judul:
TERJERAT KEANGKUHAN
Cerita "Burung Gagak yang Jahat" dalam buku Herodion Pitrakarya
Gunawan berkisah tentang gagak yang bertubuh besar, gagah, dan
angkuh. Ia marah pada burung kutilang karena tidak takut padanya.
Suatu hari datang pemburu ke hutan. Gagak menghasutnya untuk memanah
si kutilang dengan menawarkan bulunya sebagai anak panah. Namun, si
pemburu berulang-ulang gagal memanah kutilang hingga bulu si gagak
habis. Karena kesal tidak mendapatkan hasil buruan, sebagai gantinya
pemburu menangkap gagak, yang kini tidak dapat terbang karena
bulunya sudah habis.
Haman, pembesar Kerajaan Persia, juga angkuh. Ketika Mordekhai,
pegawai di gerbang istana, tidak bersedia menyembahnya, ia marah. Ia
pun menggunakan jabatan dan kedudukan politiknya untuk membunuh
Mordekhai beserta seluruh orang Yahudi di kerajaan itu. Namun, tipu
muslihatnya itu disingkapkan oleh Ester sehingga Raja Ahasyweros
murka (ay. 17). Raja semakin murka ketika Haman melanggar kesusilaan
istana dengan berlutut dan memohon pada Ester yang tengah berbaring.
Raja akhirnya memerintahkan agar Haman disulakan (ay. 79).
Ironisnya, Haman disulakan pada tiang yang ia sediakan untuk
menyulakan Mordekhai (ay. 10). Ia akhirnya jatuh karena
keangkuhannya sendiri.
Keangkuhan dapat menjerat kita dalam kebencian dan kepicikan.
Kiranya kasih Tuhan memampukan kita untuk rendah hati dalam
menjalankan peran atau jabatan yang kita miliki. Kiranya kita tidak
terjerat oleh prestasi atau kelebihan yang kita raih. --Rellin
Ayudya /Renungan Harian
BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN TUHAN DAPAT
MENGHINDARKAN KITA DARI JERAT KEANGKUHAN YANG MENJATUHKAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ester+7:1-10
Ester 7:1-10
1 Datanglah raja dengan Haman untuk dijamu oleh Ester, sang ratu.
2 Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur, bertanyalah
pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu Ester?
Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah
kerajaan sekalipun akan dipenuhi."
3 Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat
kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah
kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan
bangsa hamba atas keinginan hamba.
4 Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk
dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami
hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya
hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di
antara bencana yang menimpa raja."
5 Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu:
"Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya mengandung
niat akan berbuat demikian?"
6 Lalu jawab Ester: "Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang
jahat ini!" Maka Hamanpun sangatlah ketakutan di hadapan raja
dan ratu.
7 Lalu bangkitlah raja dengan panas hatinya dari pada minum anggur
dan keluar ke taman istana; akan tetapi Haman masih tinggal
untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia
melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka
kepadanya.
8 Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum
anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester berbaring.
Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu
di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari
mulutnya, maka diselubungi oranglah muka Haman.
9 Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang di hadapan raja:
"Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang yang
menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di
dekat rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja:
"Sulakan dia pada tiang itu."
10 Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk
Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+25-29
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+25-29
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) Juni 21 -- TERJERAT KEANGKUHAN
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar