Santapan Rohani Hari Ini: Janji Yang Terjamin

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Janji Yang Terjamin


Janji Yang Terjamin

Posted: 08 May 2014 10:00 AM PDT

Jumat, 9 Mei 2014

Janji Yang Terjamin

Baca: Kejadian 15:5-21

15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

15:7 Lagi firman TUHAN kepadanya: “Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.”

15:8 Kata Abram: “Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?”

15:9 Firman TUHAN kepadanya: “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.”

15:10 Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua.

15:11 Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya.

15:12 Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.

15:13 Firman TUHAN kepada Abram: “Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.

15:14 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.

15:15 Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu.

15:16 Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.”

15:17 Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.

15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

15:19 yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon,

15:20 orang Het, orang Feris, orang Refaim,

15:21 orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu.”

Ketika matahari telah terbenam . . . kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. —Kejadian 15:17

Janji Yang Terjamin

Pada zaman kuno di dunia Timur Dekat, suatu perjanjian antara pihak yang lebih tinggi (penguasa atau raja) dengan pihak yang lebih rendah (rakyat jelata) disebut perjanjian suzerain. Upacara pengesahannya mewajibkan adanya binatang yang dikorbankan dan kemudian dipotong menjadi 2 bagian. Kedua belah potongan binatang tersebut disusun menjadi dua baris di atas tanah dan membentuk sebuah jalur di tengah-tengahnya. Dengan berjalan di antara potongan-potongan tersebut, sang penguasa sedang menyatakan di depan umum bahwa ia akan menjamin kelangsungan perjanjian tersebut dan akan bernasib seperti binatang yang dipotong itu apabila ia gagal memenuhi janjinya.

Ketika Abram bertanya kepada Allah bagaimana ia dapat yakin bahwa Dia akan memenuhi janji-Nya, Allah menggunakan simbol budaya yang penting berupa perjanjian suzerain untuk meneguhkan janji-Nya (Kej. 15). Ketika suluh yang berapi itu melewati potongan daging, Abram mengerti Allah sedang menyatakan bahwa diri-Nya sendiri yang bertanggung jawab menjamin kelangsungan perjanjian tersebut.

Perjanjian Allah dengan Abram dan jaminan-Nya atas pemenuhan janji tersebut juga mencakup para pengikut Kristus. Itulah sebabnya dalam berbagai suratnya di Perjanjian Baru, Paulus berulang kali menyebut orang percaya sebagai keturunan Abraham (Rm. 4:11-18; Gal. 3:29). Begitu kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, Allah menjadi pemelihara perjanjian iman kita (lih. Yoh. 10:28-29).

Karena Allah memelihara keselamatan kita, maka kita dapat mempercayakan kehidupan kita kepada-Nya dengan keyakinan yang diteguhkan di dalam Dia. —RKK

Dia takkan kecewakan kita, Dia takkan meninggalkan;
Perjanjian kekal-Nya takkan pernah dibatalkan-Nya.
Sebab itu majulah, dan jangan takut, anak-anak terang;
Karena firman-Nya kekal, takkan pernah berlalu. –Havergal

Keselamatan kita itu pasti karena Allah yang menjamin.

0 komentar:

Posting Komentar