Santapan Rohani Hari Ini: Garis Akhir Bagi Ibu |
Posted: 10 May 2014 10:00 AM PDT Minggu, 11 Mei 2014 Baca: 2 Timotius 4:1-84:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: 4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. 4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. 4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. —2 Timotius 4:7 Ketika Jeff menyadari bahwa kesehatan ibunya menurun drastis, ia pun segera berangkat untuk dapat menemani ibunya. Ia duduk di sisi tempat tidur sang ibu sambil memegang tangannya, menyanyikan pujian, menghiburnya, dan mengungkapkan cintanya kepada beliau. Sang ibu pun meninggal dunia, dan pada pemakamannya banyak yang mengatakan kepada Jeff betapa ibunya telah menjadi berkat. Ibunya mempunyai karunia dalam mengajarkan Alkitab, memberikan konseling, dan memimpin kelompok doa. Hal-hal tersebut merupakan bagian penting dalam pelayanan ibunya bagi Kristus hingga menjelang akhir hidupnya. Ia telah mencapai garis akhir hidupnya dengan baik bagi Kristus. Untuk menghormati perjalanan hidup ibunya, Jeff mengambil bagian dalam perlombaan lari maraton sepanjang 42 km. Sepanjang perlombaan, ia bersyukur kepada Allah atas kehidupan ibunya dan berduka atas kepergiannya. Saat melewati garis akhir, Jeff menunjuk ke langit—"Di sanalah Ibuku berada," katanya. Ibunya telah setia menjunjung nama Kristus sampai akhir hidupnya, dan teladannya mengingatkan Jeff akan perkataan Rasul Paulus: "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan . . . pada hari-Nya" (2Tim. 4:7-8). Kita sedang berlomba dalam sebuah "perlombaan lari jarak jauh". Marilah berlari sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh hadiah "suatu mahkota yang abadi" (1Kor. 9:25). Tiada hal yang lebih kita rindukan selain mengakhiri pertandingan dengan baik bagi Kristus dan bersama dengan Dia selamanya. —HDF Berlarilah terus di dalam kasih karunia Allah, Seorang Kristen tidak berlomba lari jarak pendek—melainkan dalam perlombaan lari maraton. |
You are subscribed to email updates from WarungSateKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar