Santapan Rohani Hari Ini: Aku Hidup

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Aku Hidup


Aku Hidup

Posted: 17 Apr 2014 10:00 AM PDT

Jumat, 18 April 2014

Aku Hidup

Baca: Efesus 2:1-10

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan–

2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. —Efesus 2:1

Aku Hidup

Laura Brooks adalah seorang ibu berumur 52 tahun yang memiliki dua anak. Ia tidak mengetahui fakta bahwa namanya termasuk dalam daftar nama 14.000 orang di tahun 2011 yang salah dicatat sebagai orang yang telah meninggal di bank data pemerintah Amerika Serikat. Laura mulai curiga ketika ia tidak lagi menerima tunjangan sosial, dan pembayaran pinjaman, serta cek pembayaran sewa tempat tinggalnya ditolak. Laura pun pergi ke bank untuk menjernihkan masalah tersebut, tetapi pihak bank menyampaikan kepada Laura bahwa rekening banknya telah ditutup karena ia telah meninggal dunia! Jelaslah bahwa mereka telah membuat kesalahan.

Di sisi lain, Rasul Paulus tidak membuat kesalahan ketika ia menyatakan bahwa orang-orang percaya di Efesus pernah mati—mati secara rohani. Mereka mati dalam pengertian bahwa mereka telah terpisah dari Allah dan menjadi budak dosa (Ef. 2:5), serta dihukum di bawah murka Allah. Sungguh ini suatu keadaan yang tidak berpengharapan!

Namun Allah oleh kemurahan-Nya bertindak untuk membalikkan keadaan tersebut bagi mereka dan bagi kita. Allah yang hidup "yaitu Allah yang menghidupkan orang mati" (Rm. 4:17) mencurahkan rahmat-Nya dengan melimpah dan kasih-Nya yang besar dengan jalan mengutus Anak-Nya, Yesus, ke bumi. Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, kita dihidupkan (Ef. 2:4-5).

Ketika kita percaya akan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita berpindah dari kematian menuju hidup. Sekarang, kita hidup untuk bersukacita dalam kebaikan Tuhan! —MLW

Aku sadar aku pendosa dan membutuhkan Kristus;
Kematian-Nya menjadi tebusanku, tiadalah jasaku.
Karya-Nya sudah cukup, kepada-Nya aku percaya;
Hidup kekal kumiliki ketika aku menerima-Nya. —NN.

Menerima kematian Yesus memberimu hidup.

His Life for Mine

Posted: 17 Apr 2014 09:55 AM PDT

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus,
yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita …

1 Yohanes 3:16

Apa artinya itu bagimu?

Yang tergantung di salib itu

Posted: 17 Apr 2014 01:00 AM PDT

Oleh: Melody Tjan

korban-agung

Tangisi dirimu sendiri
Sebab bukan yang tergantung di salib itu
yang butuh dikasihani.

Dia Sang Mulia yang menanggung
apa yang takkan pernah sanggup kau tanggung
Dia Sang Perkasa yang menyerahkan diri menggantikanmu

anak-anak manusia

Tidakkah kau dengar gelegar murka dari surga
menyengat pekat dosa yang terkumpul di Golgota?

“Mengapa engkau melawan Penciptamu?

Engkau sombong dan selalu merasa benar,
memuja diri sendiri dan ambisi-ambisimu yang liar

Engkau serakah dan malas, tukang fitnah dan tukang gosip,
pembohong dan licik, tidak tahu berterima kasih

Engkau pezinah, penikmat pornografi,
pikiranmu jorok dan penuh hawa nafsu yang memalukan

Engkau berbuat mesum dengan sesama jenis,
berdandan untuk membuat orang birahi

Engkau menggantikan kebenaran-Ku dengan dusta,
meninggikan makhluk ciptaan dan melupakan Pencipta

Engkau merasa tidak perlu mengakui-Ku
apalagi menghormati Sabda-Ku

Engkau penuh dengan rupa-rupa kelaliman dan kebusukan,
mencintai uang, gengsi, dan jabatan

Engkau membunuh saudaramu
dengan peluru kebencian dari hatimu

Engkau mengaborsi bayi-bayi
demi kenyamananmu sendiri

Engkau menindas orang lemah
mengabaikan mereka yang tak berdaya

Engkau mencuri hak orang lain
memanfaatkan sesama bagi kepentingan sendiri

Dari luar engkau membuat dirimu kelihatan bersih dan rohani
tetapi di dalam, engkau penuh sampah yang menjijikkan

Engkau munafik

Engkau suam-suam kuku dan mudah tergoda oleh dunia,
mencari posisi aman di bawah selimut kejahatan

Engkau menginginkan milik orang,
menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya

Engkau iri hati, tetapi tidak mencapai tujuanmu,
lalu engkau bertengkar dan berkelahi

Hatimu penuh kemarahan dan kepahitan,
tidak sudi mengampuni

Engkau menyalahkan orang lain,
dan terlalu angkuh untuk mengakui kesalahanmu

Engkau terlalu cepat bicara dan lambat mendengarkan,
lidahmu penuh racun yang mematikan

Perkataanmu jauh dari kasih karunia,
sarat omelan, kritik, dan penghakiman

Mulutmu seperti senjata beramunisi penuh
Isinya celaan serta sejuta kata yang sia-sia

Engkau pemimpin yang memutarbalikkan keadilan

Engkau guru yang justru menyesatkan orang

Engkau pekerja yang tidak bisa dipercaya

Engkau pelajar yang tidak mau diajar

Engkau tidak punya pengendalian diri

Engkau pengkhianat yang memecah belah komunitas

Engkau pemabuk dan pencuri

Engkau bermuka dua dan suka berbuat curang

Engkau tidak memercayai-Ku

Engkau menghujat nama-Ku

Engkau mempermainkan orangtua

Engkau istri yang tidak tunduk pada suami

Engkau suami yang malas dan tidak bertanggungjawab

Engkau mengajukan gugatan cerai,
merusak gambaran kasih Kristus dengan umat-Nya

Engkau muncikari dan pengedar obat terlarang

Engkau mempraktikkan sihir, ramal, dan memuja setan

Engkau menyebut diri sebagai umat-Ku, sebagai hamba-Ku,
namun hatimu sesungguhnya sangat jauh dari-Ku

Daftar dosamu masih panjang
dan Aku membenci semua kejahatan di dalam dirimu

Aku muak dan jijik dengan ibadahmu yang semu,
Aku tak bisa dipermainkan dengan besaran amal dan korban persembahanmu

Reguklah cawan murka-Ku ini … ”

Dan Yesus pun mereguk
apa yang takkan sanggup kita reguk
Hingga tetes terakhir

Oh, tangisi dirimu sendiri
Sebab bukan yang tergantung di salib itu
yang butuh dikasihani

Dia Sang Mulia yang menanggung
apa yang takkan pernah sanggup kau tanggung
Korban sempurna yang hanya bisa disediakan Penguasa Surga
Dia Sang Perkasa yang menyerahkan diri menggantikanmu

anak-anak manusia

Tidakkah kau lihat uluran kasih dari surga
membasuh tuntas dosa yang terkumpul di Golgota?

Agar matamu yang buta kembali terbuka
Agar hatimu yang sudah mati rasa kembali berdenyut
Dan engkau dapat kembali pada fitrahmu,
hidup mencerminkan mulianya Sang Raja

Tidakkah hari ini engkau ingin bersujud
dalam hormat dan syukur kepada-Nya?

0 komentar:

Posting Komentar