(e-SH) 24 April -- 1 Samuel 1:1-28 - Masalah? Datanglah pada Allah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 24 April 2014
Ayat SH: 1 Samuel 1:1-28

Judul: Masalah? Datanglah pada Allah

Poligami adalah lazim di kalangan Israel. Biasanya itu terjadi karena
istri pertama tidak dapat memberikan keturunan. Sekalipun lazim,
poligami membawa masalah: kekecewaan yang mendalam dan hubungan
yang rusak.

Masalah ini dialami oleh Hana, isteri Elkana. Dia menderita penghinaan
karena kemandulannya, dari Penina, isteri kedua Elkana. Kemandulan
memang sering dianggap sebagai aib, bahkan hukuman Tuhan.
Penderitaan Hana terasa bertambah karena suaminya tidak memahami
perasaannya (6-8). Maka ketika berada di rumah Tuhan, Hana memohon
kepada Allah agar ia dianugerahi seorang putera. Ia bernazar bahwa
anak itu akan dipersembahkan kepada Allah, sejak masa
kanak-kanaknya (9-11). Kepedihan hatinya membuat dia begitu lama
berdoa tanpa bersuara sehingga Imam Eli menganggapnya sedang mabuk
(13-14). Lalu ia menjelaskan persoalannya kepada Eli (15-16). Eli
berkata bahwa doa Hana akan dikabulkan Tuhan (17). Benar saja,
Tuhan membuat Hana mengandung lalu melahirkan Samuel (19-20). Hana
memandang putranya sebagai karunia indah dari Allah. Sebab itu ia
memenuhi janjinya untuk mempersembahkan Samuel kepada Tuhan
(21-28).

Melalui kisah Hana, kita dapat melihat bahwa orang beriman tidak luput
dari berbagai situasi sulit yang harus dihadapi. Dalam situasi
demikian, bisa saja kita merasa sedih atau gusar. Namun janganlah
putus asa, apalagi mundur dari Tuhan. Pada saat seperti itu, kita
harus datang kepada Allah dengan membawa seluruh masalah atau
pergumulan kita. Serahkanlah diri kita sepenuhnya kepada Allah,
melalui doa-doa kita. Namun yang kita cari di dalam doa kita
adalah agar kehendak-Nya dinyatakan di dalam diri kita (bdk. Mat.
6:9-10). Karena doa dimaksudkan untuk memampukan kita melaksanakan
maksud-maksud Allah dan bukan hanya meminta Allah melakukan apa
yang kita inginkan saja. Selain itu, kita harus berdoa dengan
bersungguh-sungguh. Niscaya Allah akan memampukan kita mengalami
damai sejahtera dalam setiap pergumulan kita (Flp. 4:6-7).

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/04/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+1:1-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+1:1-28

1 Samuel 1:1-28

1 Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim,
namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang
Efraim.
2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang
lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.
3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk
sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta
alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak
Eli, Hofni dan Pinehas.
4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada
Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan
perempuan masing-masing sebagian.
5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu
bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena
TUHAN telah menutup kandungannya.
7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke
rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan
tidak mau makan.
8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau
menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih?
Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak
laki-laki?"
9 Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo,
berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu
bait suci TUHAN,
10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis
tersedu-sedu.
11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika
sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan
mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi
memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku
akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau
cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
12 Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka
Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;
13 dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja
bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli
menyangka perempuan itu mabuk.
14 Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai
orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu."
15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang
sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak
kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.
16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab
karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama."
17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan
memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya."
18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini
mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu keluarlah perempuan itu,
ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
19 Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud
menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya
di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN
ingat kepadanya.
20 Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang
anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku
telah memintanya dari pada TUHAN."
21 Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan
korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada TUHAN.
22 Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya:
"Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia,
maka ia akan menghadap ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur
hidupnya."
23 Kemudian Elkana, suaminya itu, berkata kepadanya: "Perbuatlah apa
yang kaupandang baik; tinggallah sampai engkau menyapih dia;
hanya, TUHAN kiranya menepati janji-Nya." Jadi tinggallah
perempuan itu dan menyusui anaknya sampai disapihnya.
24 Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan
seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan
sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo.
Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.
25 Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak
itu kepada Eli;
26 lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup,
akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk
berdoa kepada TUHAN.
27 Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan
kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.
28 Maka akupun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah
ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah
kepada TUHAN.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4874313-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar