(e-SH) 14 April -- Yohanes 18:12-27 - Tetap setia atau menyangkal Tuhan?

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 14 April 2014
Ayat SH: Yohanes 18:12-27

Judul: Tetap setia atau menyangkal Tuhan?

Dalam perikop ini, penulis memaparkan dua adegan yang berbeda, tetapi
dijalin menjadi satu. Satu berlatar di dalam gedung dan yang lain
di luar gedung.

Dalam adegan pertama, para prajurit menangkap dan membawa Yesus
menghadap mantan Imam Besar, yang adalah mertua Kayafas. Dialah
Hanas, yang secara tidak langsung pernah menubuatkan kematian
Yesus (14). Hanas menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan
ajaran-Nya. Menyangkut ajaran-Nya, Yesus mengatakan bahwa
ajaran-Nya secara terbuka telah disampaikan di hadapan publik.
Hanas dapat menanyai para pendengar-Nya mengenai kebenaran
ajaran-Nya itu. Namun, Hanas tidak melakukannya. Ia malah
membiarkan Yesus diperlakukan secara kasar oleh seorang penjaga.
Menyangkut murid-murid-Nya, Yesus memilih diam karena melindungi
mereka.

Namun, bagaimana dengan Petrus dalam adegan kedua? Petrus menyangkal
Yesus, Gurunya, dan berbohong demi keselamatan diri sendiri.
Padahal ia pernah sesumbar, "Biarpun mereka semua tergoncang
imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak" (Mat. 26:33) dan
"Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu" (Yoh. 13:37). Paling sedikit
ada tiga penyebab kegagalan Petrus. Pertama, ia membawa diri ke
dalam pencobaan yang tidak dapat dia hadapi yaitu di tempat musuh
Yesus, padahal Yesus telah meminta murid-murid-Nya untuk pergi
(Yoh. 18:8). Kedua, ia tidak berjaga-jaga di dalam doa. Ia terlalu
mengandalkan kekuatan sendiri daripada mengandalkan Allah sehingga
gagal dalam ujian iman. Ketiga, ia takut menghadapi konsekuensi
bahwa ikut Yesus kadang harus menderita. Ia menyangka bahwa
mengikut Yesus itu mudah dan akan mendapatkan posisi yang tinggi
dalam Kerajaan Allah. Maka ketika menyaksikan Yesus ditangkap, ia
tidak siap mengalami nasib yang sama.

Mengikut Tuhan memang tidak mudah, dan kadang harus pikul salib.
Namun, ingatlah akan pengurbanan Kristus yang telah dinyatakan di
kayu salib. Hal ini harus mendorong kita untuk tetap setia
mengikuti Dia sampai akhir hidup kita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/04/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+18:12-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+18:12-27

Yohanes 18:12-27

12 Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang
disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia.
13 Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas
adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar;
14 dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah
lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."
15 Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu
mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke
halaman istana Imam Besar,
16 tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi,
yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan
perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk.
17 Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah
engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus: "Bukan!"
18 Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah
memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka
berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang
bersama-sama dengan mereka.
19 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya
dan tentang ajaran-Nya.
20 Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia:
Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah,
tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara
sembunyi-sembunyi.
21 Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah
mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu
apa yang telah Kukatakan."
22 Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di
situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah jawab-Mu kepada
Imam Besar?"
23 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah
salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau
menampar Aku?"
24 Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar
itu.
25 Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ
kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"
26 Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar,
seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus:
"Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"
27 Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4869173-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar