Santapan Rohani Hari Ini: Kasih Yang Salah Sasaran

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Kasih Yang Salah Sasaran


Kasih Yang Salah Sasaran

Posted: 19 Mar 2014 10:00 AM PDT

Kamis, 20 Maret 2014

Kasih Yang Salah Sasaran

Baca: Mazmur 115

115:1 Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!

115:2 Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: “Di mana Allah mereka?”

115:3 Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!

115:4 Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,

115:5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,

115:6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,

115:7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.

115:8 Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

115:9 Hai Israel, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.

115:10 Hai kaum Harun, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.

115:11 Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.

115:12 TUHAN telah mengingat kita; Ia akan memberkati, memberkati kaum Israel, memberkati kaum Harun,

115:13 memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.

115:14 Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu.

115:15 Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

115:16 Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.

115:17 Bukan orang-orang mati akan memuji-muji TUHAN, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi,

115:18 tetapi kita, kita akan memuji TUHAN, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluya!

Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia. —Mazmur 115:4

Kasih Yang Salah Sasaran

Martin Lindstrom, seorang penulis dan pembicara, beranggapan bahwa telepon seluler (ponsel) tampaknya telah menjadi seperti sahabat baik bagi para pemiliknya. Lindstrom menjelaskan pernyataannya itu lewat penelitian yang diterapkannya dengan menggunakan teknik MRI (Pencitraan Resonansi Magnetik). Ketika subjek penelitian melihat atau mendengar ponselnya berdering, otak mereka memancarkan sel-sel saraf di area yang berkaitan dengan rasa cinta dan belas kasih. Lindstrom berkata, "Seolah-olah mereka sedang berada bersama seorang kekasih atau anggota keluarga mereka."

Banyak hal yang bersaing untuk merebut rasa sayang, waktu, dan perhatian kita, dan tampaknya kita harus selalu meninjau ulang hal-hal yang telah menjadi pusat perhatian dalam hidup kita. Yosua memerintahkan bangsa Israel untuk senantiasa takut akan Tuhan dan beribadah hanya kepada-Nya (Yos. 24:14). Ini sangat berlawanan dengan berhala-berhala yang disembah oleh bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Segala berhala itu terbuat dari logam dan hanyalah buatan tangan manusia (Mzm. 115:4). Berhala-berhala itu sama sekali tak berdaya jika dibandingkan dengan Tuhan. Oleh karena itu, umat Allah dinasihati untuk menerima keselamatan dalam Allah dan bukan dalam berhala mana pun (Hak. 10:13-16). Yesus menekankan kembali hal itu dalam pembahasan-Nya mengenai hukum yang terutama: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu" (Mat. 22:37).

Hanya Tuhanlah penolong dan perisai kita (Mzm. 115:9). Kiranya kita beribadah hanya kepada-Nya. —MLW

UNTUK DIRENUNGKAN
Lewat tindakan-tindakan kita beberapa bulan terakhir ini, apa atau
siapa yang menerima ungkapan kasih kita? Adakah tanda-tanda
bahwa kita telah menempatkan seseorang atau sesuatu di atas Allah?

Hanya Allah yang paling layak menerima ungkapan kasih kita.

Hanya Allah yang paling layak menerima ungkapan kasih kita.

Sharing: Kata-kata apa yang mengubah hidupmu?

Posted: 19 Mar 2014 02:00 AM PDT

featured-2014-03-sharing2

“Memang rupamu berbeda dengan yang lain, tetapi sebentar lagi kamu akan tumbuh menjadi seekor angsa yang cantik,” kata induk angsa sambil merangkul si itik buruk rupa. Si itik kecil menatap sosok anggun berleher jenjang itu dengan tidak percaya. Bayangan saudara-saudaranya berkelebat. “Kamu jelek sekali, kami tidak mau dekat-dekat denganmu.” Itulah kata-kata yang selalu ia dengar. Si itik kecil menitikkan air mata. Kata-kata siapa yang harus ia percayai? Well, kamu tentu tahu akhir dongeng itu. Si itik buruk rupa memilih untuk mengikuti induk angsa, dan menemukan kebenaran bahwa ia sejatinya adalah seekor angsa. Sejak itu, hidupnya pun berubah total.

Tak hanya dalam dongeng, dalam kenyataan setiap hari banyak orang menjalani hidup dengan memercayai apa yang dikatakan lingkungan di sekitarnya. Kata-kata bisa membully orang, tetapi juga bisa membangun mereka. Kata-kata apa yang pernah disampaikan orang kepadamu dan mengubah hidupmu? Ayo bagikan jawabanmu melalui kolom komentar di bawah ini.

Lagu: Pengorbanan karena Kasih

Posted: 19 Mar 2014 01:00 AM PDT

Oleh Kezia Christianty

salib-tanda-kasih

"Tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar—tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati—. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Roma 5:7-8

Ada orang-orang yang menurut kita pantas dikasihi. Yang baik. Yang membalas kebaikan kita. Yang tuturnya menyenangkan hati. Yang seleranya sama dengan kita. Yang bisa menginspirasi. Kebanyakan kita akan senang menolong mereka, dan dalam beberapa hal mungkin “berkorban” bagi mereka.

Ada juga orang-orang yang menurut kita tidak pantas dikasihi. Yang jahat. Yang tidak membalas kebaikan kita. Yang menyakiti hati. Yang seleranya berbeda dengan kita. Yang membuat muak. Jangankan menolong mereka, mungkin kita akan senang jika mereka mengalami hal yang tidak baik.

Namun, ketika ukuran ini dipakai untuk menilai diri kita di hadapan Allah, bukankah kita juga adalah orang-orang tidak pantas dikasihi? Allah suci, sementara kita berlumur dosa. Sebab itu pengorbanan Kristus bagi kita sungguh menggetarkan hati.

Seorang teman kita menuangkan perenungannya tentang kasih Allah yang besar ini dalam lagu berjudul Pengorbanan Karena Kasih. Sembari menikmatinya, mari mengingat betapa luar biasanya kasih Allah yang merengkuh kita, orang-orang yang sebenarnya tidak pantas dikasihi.
Download audio file (Pengorbanan-Karena-Kasih.mp3)

Di saat ku merenung dan berdoa
ku teringat kasih terindah dari Bapa
Ia merelakan Yesus, Anak-Nya
turun ke dunia disalib dan didera

Oh Tuhan, betapa besar cinta-Mu
takkan pernah bisa ku membalas kebaikan-Mu
Oh Yesus, betapa besar pengorbanan-Mu
ku ingin memb’ri hidupku ‘tuk senangkan hati-Mu

Yesus korbankan darah-Nya tebus dosa manusia
Yesus bangkit dan kita menang atas hukuman kekal

 

Tentang Pencipta Lagu

Hai, saya Kezia Christianty, seorang mahasiswi jurusan DKV di kampus swasta Bandung. Saya sangat suka menyanyi.

Ini merupakan lagu rohani pertama yang saya buat untuk mengikuti lomba cipta Lagu Paskah di gereja. Tanpa disangka-sangka ternyata saya memperoleh juara 1. Beberapa orang menyangka pembuatan lagu ini dibantu oleh papa saya karena papa saya seorang pencipta lagu rohani. Tetapi saya sama sekali tidak dibantu oleh papa, bahkan papa tidak tahu kalau saya mengikuti lomba tersebut.

Lagu ini mengingatkan tentang kasih Bapa di surga buat kita orang-orang berdosa yang bahkan kadang lupa atau kurang menghargai kasih-NYA itu. Semoga setelah in kita bisa terus mengingat pengorbanan TUHAN YESUS dan memberi hidup untuk menyenangkan hati-NYA.

Semoga lagu ini juga memberkati teman-teman semua.. GBU! ;)

0 komentar:

Posting Komentar