Santapan Rohani Hari Ini: Berbahagialah Orang Yang Lemah Lembut |
Berbahagialah Orang Yang Lemah Lembut Posted: 29 Mar 2014 10:00 AM PDT Minggu, 30 Maret 2014 Baca: Matius 5:1-105:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 5:3 “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. —Matius 5:5 Dalam bahasa Inggris, istilah meek (lemah lembut) sering kali disalahkaitkan dengan kata weak (kelemahan). Sebuah kamus yang populer memberikan pengertian sekunder tentang istilah "lemah lembut": "terlalu tunduk; mudah dipengaruhi; tidak bernyali; tidak bersemangat". Pengertian itu membuat sebagian orang bertanya-tanya mengapa Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi" (Mat. 5:5). W. E. Vine, seorang ahli bahasa Yunani, mengatakan bahwa kelemahlembutan dalam Alkitab merupakan suatu sikap di hadapan Allah "ketika kita menerima perlakuan-Nya terhadap kita sebagai kebaikan, dan kita tidak menolak atau melawannya". Kita melihat hal itu dalam Yesus yang melakukan kehendak Bapa-Nya dengan penuh sukacita. Selanjutnya, Vine berkata bahwa "kelemahlembutan yang diperlihatkan Tuhan dan diberikan kepada orang percaya ini adalah hasil dari kuasa . . . Tuhan itu 'lemah lembut' karena Dia memiliki sumber daya tak terbatas dari Allah yang dapat dipergunakan-Nya." Yesus bisa saja memanggil para malaikat dari surga untuk mencegah penyaliban-Nya. Yesus berkata kepada para pengikut-Nya yang letih lesu dan berbeban berat, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (Mat. 11:29). Dialah teladan sempurna dari kelemahlembutan. Ketika kita sedang lelah dan bersusah hati, Yesus mengundang kita untuk menerima damai sejahtera yang dialami ketika kita mempercayai-Nya dengan lemah lembut. —DCM Kasih membuat Juruselamat mati gantiku. Allah berdiam di surga dan juga di dalam hati yang lemah lembut dan penuh syukur. —Walton |
You are subscribed to email updates from WarungSateKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar