Santapan Rohani Hari Ini: Perhatikanlah Bunga Bakung

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Perhatikanlah Bunga Bakung


Perhatikanlah Bunga Bakung

Posted: 26 Feb 2014 09:00 AM PST

Kamis, 27 Februari 2014

Komik-Strip-WarungSateKamu-20140227-Menyaksikan-Alam
Cerita & Ilustrasi komik strip oleh Heri Kurniawan

Baca: Mazmur 19:1-7

19:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.

19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;

19:3 hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.

19:4 Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;

19:5 tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,

19:6 yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.

19:7 Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. —Mazmur 19:2

Perhatikanlah Bunga Bakung

Saya menyukai alam dan memberikan pujian kepada Sang Pencipta, tetapi terkadang saya merasa bersalah karena terlalu mengagumi alam ini. Namun kemudian saya teringat bahwa Yesus memakai alam sebagai sarana pengajaran-Nya. Untuk mendorong manusia supaya tidak khawatir, Dia memakai bunga kecil di ladang sebagai contoh. “Perhatikanlah bunga bakung,” kata Yesus, lalu mengingatkan mereka bahwa meskipun bunga itu tidak bekerja sama sekali, Allah mendandani mereka dengan indah. Kesimpulan Yesus? Jika Allah mendandani sesuatu yang bersifat sementara demikian indahnya, Dia pasti akan melakukan yang lebih lagi bagi kita (Mat. 6:28-34).

Bagian-bagian lain dalam Kitab Suci menunjukkan bahwa alam ciptaan menjadi salah satu sarana yang dipakai Allah untuk menyatakan diri-Nya kepada kita:

“Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya,” tulis Daud. “Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam” (Mzm. 19:2-3).

“Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim,” seru Asaf (50:6).

Dan Paulus menulis, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih” (Rm. 1:20).

Allah begitu mengasihi kita dan sangat menginginkan kita untuk mengenal-Nya sehingga Dia menempatkan bukti akan diri-Nya sendiri ke mana pun mata kita memandang alam raya. —JAL

Bapa, kasih-Mu luar biasa jelas, tetapi begitu sering kami
melewatkannya. Terima kasih Engkau tak putus-putusnya
mengingatkan kami akan anugerah, kasih, dan rahmat-Mu. Beri kami
mata yang dapat melihat keindahan-Mu di dalam karya ciptaan-Mu.

Dalam alam raya rancangan Allah, kita bisa menemukan banyak pelajaran berharga.

0 komentar:

Posting Komentar