Santapan Rohani Hari Ini: Perkataan Yang Memulihkan |
Posted: 06 Jan 2014 09:00 AM PST Selasa, 7 Januari 2014 Baca: Matius 6:5-156:5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu. —Matius 6:9
Pada tanggal 19 November 1863, dua orang terkenal memberikan pidato pada acara peresmian Taman Makam Militer di Gettysburg, Pennsylvania. Pembicara utamanya, Edward Everett, adalah mantan anggota kongres, gubernur, dan presiden dari Universitas Harvard. Everett yang dipandang sebagai salah satu orator ulung di zamannya itu berpidato selama 2 jam. Setelah selesai, tiba giliran Presiden Abraham Lincoln menyampaikan pidatonya, dan ia hanya berbicara selama 2 menit. Saat ini, pidato Lincoln yang disebut Pidato Gettysburg itu begitu dikenal luas dan dikutip di mana-mana, sedangkan perkataan Everett hampir dilupakan sama sekali. Pidato Lincoln tak hanya terkenal karena singkatnya isi pidato yang disampaikan dengan fasih itu. Pada kesempatan tersebut, perkataan Lincoln telah menyentuh jiwa sebuah bangsa yang yang terluka dan terpecah belah akibat perang saudara, serta menawarkan harapan bagi masa yang akan datang. Bukan banyaknya kata yang membuat suatu pernyataan itu berarti. Perkataan Yesus yang kita sebut sebagai Doa Bapa Kami adalah salah satu pengajaran Yesus yang terpendek tetapi juga yang paling diingat orang. Doa tersebut memberikan pertolongan dan pemulihan karena mengingatkan kita bahwa Allah adalah Bapa surgawi kita yang berkuasa di bumi, sebagaimana di surga (Mat. 6:9-10). Dia menyediakan makanan, pengampunan, dan ketabahan bagi kita setiap hari (ay.11-13). Dia berhak menerima segala hormat dan kemuliaan (ay.13). Segala sesuatu yang terdapat pada masa lalu, masa kini, dan masa depan dari hidup kita terjamin dalam perkataan Tuhan yang sanggup menolong dan memulihkan kita tersebut. —DCM Betapa mudahnya mengucapkan banyak kata Kata-kata kebajikan akan melembutkan, menenangkan, dan menghibur hati pendengarnya. —Blaise Pascal |
Sharing: Kesempatan baru apa yang Tuhan pernah berikan kepadamu? Posted: 05 Jan 2014 07:00 PM PST |
You are subscribed to email updates from WarungSateKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar