e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 20 November 2013
Bacaan : Lukas 15:11-32
Setahun: Roma 4-7
Nats: Anak sulung itu marah dan ia tidak mau masuk. (Lukas 15:28)
Judul:
                           SIAPA YANG HILANG?
   Spontan kita akan menjawab: si bungsu. Ia meminta warisan kala
   sang ayah masih hidup, meninggalkan rumah, menghamburkan harta dalam
   pesta pora, memiskinkan diri, dan menggerogoti keluhuran martabatnya
   sebagai manusia. Lalu, saat tersadar akan kondisinya, ia terseok
   pulang, dan sang ayah menyambut dan memeluknya. Ya, si bungsulah si
   anak terhilang.
   Benarkah? Bisa jadi. Namun, jika kita menilik lagi kisahnya dengan
   baik, kita akan menemukan alternatif lain. Bukankah si bungsu yang
   kurang ajar ini akhirnya kembali ke dalam pelukan Bapa yang penuh
   kasih dan penerimaan? Sebaliknya, bukankah si sulung masih terus
   bergumul dengan kemarahannya hingga cerita berakhir? Bukankah ia tak
   mampu mengasihi adiknya seperti diteladankan sang ayah? Bukankah ia,
   karena merasa diperlakukan tidak adil, kehilangan kepekaan bahwa
   segala milik ayahnya adalah miliknya pula? Tidakkah si sulung
   sejatinya juga "hilang"?
   Jadi, siapa yang sebenarnya hilang dari kasih Tuhan? Jawabannya
   tergantung dari sikap batin dan sikap hidup orang terhadap kasih
   Tuhan yang lestari bak mentari. Bila orang mau membuka mata hati dan
   mengarahkan hidup kepada kasih Tuhan, sejauh apapun ia tersesat, ia
   dapat kembali pulang. Bila hati mati dan hidupnya beku dan kaku,
   sedekat apapun seseorang dengan Tuhan, bisa jadi ia tak tahu jalan
   menuju Tuhan, dan tersesat di tengah "terang" hari. Siapakah kita?
   Si bungsu atau si sulung? Siapapun kita, marilah pulang. Pulang ke
   dalam kasih Tuhan. Pulang ke lubuk hati-Nya. --Daniel K Listyabudi
           KELEMBUTAN HATI BAPA MENGUNDANG KITA UNTUK PULANG.
          MAUKAH KITA MENGHAMBUR KE DALAM HANGAT PELUKAN-NYA?
e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                       https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                 http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:11-32
   Lukas 15:11-32
   11  Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
   12  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku
       bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya
       membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
   13  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya
       itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta
       miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
   14  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di
       dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
   15  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
       Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
   16  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan
       babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
   17  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang
       upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di
       sini mati kelaparan.
   18  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:
       Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
   19  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku
       sebagai salah seorang upahan bapa.
   20  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih
       jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh
       belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu
       merangkul dan mencium dia.
   21  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga
       dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
   22  Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke
       mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan
       kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
   23  Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah
       kita makan dan bersukacita.
   24  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah
       hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
   25  Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang
       dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian
       tari-tarian.
   26  Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa
       arti semuanya itu.
   27  Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah
       menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali
       dengan sehat.
   28  Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu
       ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
   29  Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku
       melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
       tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing
       untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
   30  Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta
       kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa
       menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
   31  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama
       dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
   32  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati
       dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Bacaan Alkitab Setahun:
         http://alkitab.sabda.org/?Roma+4-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+4-7
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                 Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
  Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
      Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) November 20 -- SIAPA YANG HILANG?
      Labels: 
 
0 komentar:
Posting Komentar