(e-SH) 04 September -- Hakim-hakim 9:22-49 - Dosa pasti dihukum

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 4 September 2013
Ayat SH: Hakim-hakim 9:22-49

Judul: Dosa pasti dihukum

Selama masa tiga tahun pemerintahan Abimelekh, hubungan antara orang
Sikhem dan Abimelekh terlihat baik-baik saja. Namun dalam
penghakiman atas Abimelekh karena ia telah membunuh ketujuh puluh
saudaranya, Allah menyingkirkan kedamaian yang ada di antara kedua
pihak itu dan membangkitkan semangat jahat (22-23). Orang Sikhem
berkonspirasi untuk menghadang Abimelekh (25). Selanjutnya mereka
menjadikan Gaal sebagai pemimpin mereka (26-28). Gaal memang tidak
menginginkan Abimelekh terus berkuasa.

Saat orang Sikhem berpesta dan mengutuki Abimelekh, Zebul -sang
penguasa kota--menjadi marah karena ia berada di pihak Abimelekh.
Lalu ia mengadukan tentang Gaal dan pemberontakannya kepada
Abimelekh. Zebul menyarankan agar Abimelekh menyerang kota Sikhem
(31-32). Abimelekh mengikuti saran Zebul. Malah dengan sadis, ia
menghabisi orang Sikhem (46-49). Betapa mengerikan dipimpin oleh
orang yang menggapai kekuasaan melalui kekerasan. Orang seperti
itu akan menjalankan atau mempertahankan kekuasaan dengan
kekerasan pula. Jika Abimelekh tega membinasakan ketujuh puluh
saudaranya demi ambisi untuk berkuasa, tak perlu heran jika ia
begitu sadis membinasakan orang-orang yang memberontak terhadap
dia. Maka apa yang dikatakan Yotam sebelum ia bersembunyi, menjadi
kenyataan. Abimelekh yang sebelumnya didukung penuh oleh orang
Sikhem, saat itu berbalik menghancurkan mereka. Namun di balik
semua itu, sesungguhnya Tuhan sedang menjalankan penghukumannya
atas orang Sikhem yang mendukung orang yang melakukan kejahatan
pembunuhan. Sebab itu, orang yang mereka harapkan menjadi pemimpin
justru berbalik membinasakan mereka.

Setiap dosa pasti akan mendapat ganjaran dari Allah. Dengan cara-Nya
sendiri dan dalam waktu-Nya, hukuman Allah akan datang menimpa.
Allah tidak pernah lupa dan tidak akan mendiamkan dosa. Namun
kiranya bukan sekadar takut hukuman maka kita tidak melakukan
dosa. Kerinduan kita kiranya karena ingin memenuhi kehendak Allah
dalam hidup kita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/09/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/09/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+9:22-49
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+9:22-49

Hakim-hakim 9:22-49

22 Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel,
23 maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan
warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak
setia kepada Abimelekh,
24 supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak Yerubaal dibalaskan
dan darah mereka ditimpakan kepada Abimelekh, saudara mereka yang
telah membunuh mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu
dia membunuh saudara-saudaranya itu.
25 Sebab warga kota Sikhem itu menempatkan orang untuk menghadang dia
di puncak gunung dan merampas setiap orang yang melewati mereka
melalui jalan itu. Hal itu dikabarkan kepada Abimelekh.
26 Sementara itu Gaal bin Ebed beserta saudara-saudaranya telah
datang dan pindah ke kota Sikhem. Warga kota Sikhem percaya
kepadanya,
27 jadi pergilah mereka ke ladang; mereka mengumpulkan hasil kebun
anggur mereka, dan mengirik memerasnya, lalu mengadakan perayaan.
Mereka masuk ke kuil allah mereka dan makan minum sambil mengutuki
Abimelekh.
28 Berkatalah Gaal bin Ebed: "Siapa itu Abimelekh dan siapa kita
orang Sikhem, maka kita menjadi hambanya? Bukankah anak Yerubaal
dan Zebul, wakilnya, menjadi hamba orang-orang Hemor, ayah Sikhem,
jadi mengapakah kita menjadi hambanya?
29 Sekiranya orang-orang kota ini ada di dalam tanganku, maka
tentulah aku mengenyahkan Abimelekh." Lalu berkatalah ia ke arah
Abimelekh: "Perkuatlah tentaramu dan majulah!"
30 Ketika Zebul, penguasa kota itu mendengar perkataan Gaal bin Ebed,
bangkitlah amarahnya.
31 Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma dengan pesan: "Gaal
bin Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan
ketahuilah mereka menghasut kota itu melawan engkau.
32 Oleh sebab itu, berangkatlah pada waktu malam, engkau dan rakyat
yang bersama-sama dengan engkau itu, dan adakanlah penghadangan di
padang.
33 Esoknya pagi-pagi, pada waktu matahari terbit, haruslah engkau
menyerbu kota itu. Dan jika ia dan orang-orangnya keluar melawan
engkau, maka engkau dapat berbuat kepadanya sesuai dengan keadaan
yang kaudapati."
34 Sebab itu berangkatlah Abimelekh pada waktu malam beserta segala
rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengadakan
penghadangan dalam empat pasukan untuk melawan Sikhem.
35 Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu
gerbang kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat
penghadangannya beserta rakyat yang bersama-sama dengan dia.
36 Ketika Gaal melihat rakyat itu, berkatalah ia kepada Zebul:
"Lihat, ada orang banyak turun dari puncak gunung." Jawab Zebul
kepadanya: "Itu bayang-bayang gunung, yang kausangka manusia."
37 Kata Gaal sekali lagi: "Lihat, ada orang banyak turun dari gunung
Pusat Tanah dan satu kelompok datang dari jalan Pohon Tarbantin
Peramal."
38 Jawab Zebul kepadanya: "Di manakah mulutmu itu yang mengatakan:
Siapa itu Abimelekh, maka kita menjadi hambanya? Bukankah ini
orang-orang yang telah kauhina itu? Majulah sekarang untuk
memerangi mereka."
39 Maka majulah Gaal dengan dipandangi oleh warga kota Sikhem, lalu
berperang melawan Abimelekh.
40 Tetapi Abimelekh mengejar dia, dan ia melarikan diri dari
depannya, dan banyaklah orang tewas sampai di depan pintu gerbang.
41 Adapun Abimelekh tinggal di Aruma, tetapi Zebul mengusir Gaal dan
saudara-saudaranya, sehingga mereka ini tidak dapat tinggal di
Sikhem.
42 Keesokan harinya orang-orang kota itu pergi ke ladang. Setelah hal
ini dikabarkan kepada Abimelekh,
43 dibawanyalah rakyatnya, dibaginya dalam tiga pasukan, lalu mereka
mengadakan penghadangan di padang. Ketika dilihatnya, bahwa
orang-orang kota itu keluar dari dalam kota, bangunlah ia
menyerang mereka serta menewaskan mereka.
44 Abimelekh dan pasukan yang bersama-sama dengan dia menyerbu dan
menduduki pintu gerbang kota, sedang kedua pasukan lain itu
menyerbu dan menewaskan semua orang yang ada di padang.
45 Sehari-harian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut
kota itu dan membunuh orang-orang yang di dalamnya; kemudian
dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan garam.
46 Mendengar itu masuklah seluruh warga kota Menara-Sikhem ke dalam
liang di bawah kuil El-Berit.
47 Dikabarkanlah kepada Abimelekh, bahwa seluruh warga kota
Menara-Sikhem telah berhimpun di sana.
48 Lalu Abimelekh dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia
naik ke gunung Zalmon. Abimelekh mengambil kapak, lalu memotong
dahan-dahan kayu, mengangkatnya dan meletakkannya ke atas bahunya
sambil berkata kepada rakyatnya yang bersama-sama dengan dia:
"Turutilah dengan segera perbuatanku yang kamu lihat ini."
49 Kemudian rakyat itu juga masing-masing memotong dahan-dahan, lalu
mengikuti Abimelekh, meletakkan dahan-dahan itu di atas liang dan
membakar liang itu di atas kepala orang-orang itu. Demikianlah
semua penduduk kota Menara-Sikhem juga mati, kira-kira seribu
orang laki-laki dan perempuan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4699877-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar