(e-SH) 2 November -- Ulangan 1:9-18 - Berkat Menuntut Pengelolaan Bersama

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 2 November 2025
Ayat SH: Ulangan 1:9-18

Judul: Berkat Menuntut Pengelolaan Bersama

Sering kali kita mengukur prestasi berdasarkan jumlah. Hal ini juga berlaku dalam hal berkat. Tidak heran kita bernyanyi, "Hitung satu-satu berkatmu ...".

Musa mempersaksikan Allah yang terus memberkati bangsa Israel selagi mereka masih menjadi budak di Mesir. Buktinya, seluruh keturunan Yakub ketika meninggalkan Mesir kira-kira sudah mencapai jumlah 2, 5 juta jiwa (lih. Kel. 12:37). Empat abad sebelumnya, jumlah mereka yang masuk ke Mesir hanya 70 jiwa, belum termasuk Yusuf yang lebih dulu ada di sana (lih. Kel. 1:5).

Berkat yang luar biasa itu menuntut pertanggungjawaban umat. Allah telah memberkati Israel menjadi bangsa besar. Kemudian, bagaimana bangsa yang besar itu dapat hidup tertib dan saleh sembari mengembara menaati kehendak Allah?

Musa, atas saran Yitro, mengangkat para pemimpin yang cakap dan berintegritas secara berjenjang (15). Ia mendelegasikan tugas-tugas penggembalaan kepada mereka dan memberi pengarahan (16-17). Ia sadar kepemimpinan bukanlah pertunjukan satu orang saja (one-man show). Struktur ini berkenan di mata Allah.

Banyak orang memperoleh anugerah kepemimpinan. Sayangnya, banyak pemimpin masa kini menerapkan gaya one-man show. Mereka mengatur supaya segala aktivitas dan perhatian organisasi berasal dari mereka dan mengarah balik kepada mereka. Dalam konteks hidup kita saat ini, apakah model kepemimpinan one-man show masih bisa bertahan?

Tampaknya, perlu ada kesadaran akan pendelegasian tugas kepada orang lain. Pendelegasian tugas membuat kepemimpinan bertahan lebih lama. Musa meninggalkan one man show pada tahun pertama penggembalaannya. Berkahnya, ia sanggup memimpin Israel selama 39 tahun berikutnya.

Mari kita belajar memberi kepercayaan kepada orang lain dan membimbing mereka. Inilah wujud pertanggungjawaban kita kepada Allah. Dia telah memberkati dan membesarkan organisasi, lembaga, maupun gereja milik-Nya, dan kita hanyalah pengelola sementara dalam usaha menggenapi rencana-Nya. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/11/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+1:9-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+1:9-18

Ulangan 1:9-18

 9  "Pada waktu itu aku berkata kepadamu, demikian: Seorang diri aku tidak dapat memikul tanggung jawab atas kamu.
10  TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak dan sesungguhnya, sekarang kamu sudah seperti bintang-bintang di langit banyaknya.
11  TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu.
12  Tetapi bagaimana seorang diri aku dapat memikul tanggung jawab atas kesusahanmu, atas bebanmu dan perkaramu?
13  Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu.
14  Lalu kamu menjawab aku: Memang baik apa yang kauanjurkan untuk dilakukan itu.
15  Kemudian aku mengambil kepala-kepala sukumu, yakni orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman, lalu aku mengangkat mereka menjadi pemimpin atas kamu, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh dan sebagai pengatur pasukan bagi suku-sukumu.
16  Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya.
17  Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan. Jangan gentar terhadap siapapun, sebab pengadilan adalah kepunyaan Allah. Tetapi perkara yang terlalu sukar bagimu, harus kamu hadapkan kepadaku, supaya aku mendengarnya.
18  Demikianlah aku pada waktu itu memerintahkan kepadamu segala hal yang harus kamu lakukan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar