e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 18 September 2025
Bacaan : 2 SAMUEL 18:33-19:4
Setahun: Daniel 10-12
Nats: Terguncanglah hati raja lalu ia naik ke ruang atas pintu gerbang dan menangis. Sambil berjalan, ia berkata demikian, "Anakku Absalom, Anakku, Anakku Absalom! Andai saja aku yang mati ganti engkau, Absalom, Anakku, Anakku!" (2 Samuel 18:33)
Renungan:
"AH, ANAKKU!"
Ketika suatu kali melintasi pekuburan, saya tertegun melihat satu makam. Seseorang sepertinya baru saja mengunjunginya. Di atasnya terdapat tiga buket besar mawar merah segar yang indah. Saya menduga, barangkali di masa hidupnya, almarhum adalah penyuka bunga. Lalu saya teringat pernyataan ini, "Orang mati menerima lebih banyak bunga daripada orang hidup, karena penyesalan lebih kuat daripada rasa syukur." Ya, banyak orang gagal menunjukkan cintanya selagi orang-orang terkasih mereka masih hidup.
Pengalaman Raja Daud menunjukkan kepedihan ini. Amnon, putranya, telah mencemari Tamar, putri Daud dari istrinya yang lain. Ketika Daud mengetahui kejahatan itu, ia sangat marah, tetapi tidak bertindak apa pun. Hal itu membuat Absalom, saudara seibu Tamar, menjadi dendam, lalu menyusun siasat untuk membunuh Amnon. Kemudian Absalom melarikan diri selama tiga tahun (2Sam. 13). Salah satu sahabat Daud berusaha mendamaikan mereka dengan memohon agar Absalom diizinkan kembali ke Yerusalem. Namun, selama dua tahun Daud tidak pernah menemui anaknya itu (2Sam. 14:28). Absalom dipenuhi dendam serta kepahitan kepada ayahnya. Ia pun merancang kudeta, tetapi berakhir dengan kematiannya.
Ketika Daud mendengar kematian Absalom, ia menangis penuh kepedihan. Berkali-kali ia berkata, "Anakku, Absalom! Anakku, Anakku!" Ia bahkan ingin mati ganti anaknya itu. Daud mengaku betapa ia mengasihi sang anak, ketika anaknya tak dapat lagi mendengar kata-katanya. Sesalnya sudah terlambat. Kiranya kita tidak menempuh jalan penyesalan itu, dengan rela menunjukkan kasih, penghargaan, atau pengampunan kepada orang-orang terkasih kita, di saat mereka masih ada bersama kita. --HT/www.renunganharian.net
KIRANYA KITA BERANI MENUNJUKKAN KASIH DAN PENGAMPUNAN AGAR KELAK KITA TIDAK DILANDA OLEH DUKA SERTA PENYESALAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/09/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+SAMUEL+18:33-19:4
2 SAMUEL 18:33-19:4
33 Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"
1 Lalu diberitahukanlah kepada Yoab: "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom."
2 Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata: "Raja bersusah hati karena anaknya."
3 Sebab itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari itu, seperti tentara yang kena malu kembali dengan diam-diam karena melarikan diri dari pertempuran.
4 Raja menyelubungi mukanya, dan dengan suara nyaring merataplah raja: "Anakku Absalom, Absalom, anakku, anakku!"
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Daniel+10-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+10-12
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 18 September 2025
Bacaan : 2 SAMUEL 18:33-19:4
Setahun: Daniel 10-12
Nats: Terguncanglah hati raja lalu ia naik ke ruang atas pintu gerbang dan menangis. Sambil berjalan, ia berkata demikian, "Anakku Absalom, Anakku, Anakku Absalom! Andai saja aku yang mati ganti engkau, Absalom, Anakku, Anakku!" (2 Samuel 18:33)
Renungan:
"AH, ANAKKU!"
Ketika suatu kali melintasi pekuburan, saya tertegun melihat satu makam. Seseorang sepertinya baru saja mengunjunginya. Di atasnya terdapat tiga buket besar mawar merah segar yang indah. Saya menduga, barangkali di masa hidupnya, almarhum adalah penyuka bunga. Lalu saya teringat pernyataan ini, "Orang mati menerima lebih banyak bunga daripada orang hidup, karena penyesalan lebih kuat daripada rasa syukur." Ya, banyak orang gagal menunjukkan cintanya selagi orang-orang terkasih mereka masih hidup.
Pengalaman Raja Daud menunjukkan kepedihan ini. Amnon, putranya, telah mencemari Tamar, putri Daud dari istrinya yang lain. Ketika Daud mengetahui kejahatan itu, ia sangat marah, tetapi tidak bertindak apa pun. Hal itu membuat Absalom, saudara seibu Tamar, menjadi dendam, lalu menyusun siasat untuk membunuh Amnon. Kemudian Absalom melarikan diri selama tiga tahun (2Sam. 13). Salah satu sahabat Daud berusaha mendamaikan mereka dengan memohon agar Absalom diizinkan kembali ke Yerusalem. Namun, selama dua tahun Daud tidak pernah menemui anaknya itu (2Sam. 14:28). Absalom dipenuhi dendam serta kepahitan kepada ayahnya. Ia pun merancang kudeta, tetapi berakhir dengan kematiannya.
Ketika Daud mendengar kematian Absalom, ia menangis penuh kepedihan. Berkali-kali ia berkata, "Anakku, Absalom! Anakku, Anakku!" Ia bahkan ingin mati ganti anaknya itu. Daud mengaku betapa ia mengasihi sang anak, ketika anaknya tak dapat lagi mendengar kata-katanya. Sesalnya sudah terlambat. Kiranya kita tidak menempuh jalan penyesalan itu, dengan rela menunjukkan kasih, penghargaan, atau pengampunan kepada orang-orang terkasih kita, di saat mereka masih ada bersama kita. --HT/www.renunganharian.net
KIRANYA KITA BERANI MENUNJUKKAN KASIH DAN PENGAMPUNAN AGAR KELAK KITA TIDAK DILANDA OLEH DUKA SERTA PENYESALAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/09/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+SAMUEL+18:33-19:4
2 SAMUEL 18:33-19:4
33 Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"
1 Lalu diberitahukanlah kepada Yoab: "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom."
2 Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata: "Raja bersusah hati karena anaknya."
3 Sebab itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari itu, seperti tentara yang kena malu kembali dengan diam-diam karena melarikan diri dari pertempuran.
4 Raja menyelubungi mukanya, dan dengan suara nyaring merataplah raja: "Anakku Absalom, Absalom, anakku, anakku!"
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Daniel+10-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+10-12
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar