(e-SH) 18 Juli -- Kisah Para Rasul 27:1-13 - Jangan Abaikan Sahabatmu

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 18 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 27:1-13

Judul: Jangan Abaikan Sahabatmu

Setelah persidangan yang manipulatif dan tidak ramah, Tuhan menyediakan penghiburan bagi Paulus melalui persahabatan yang tidak lazim.

Yulius adalah seorang perwira dari batalion Kaisar, yang kepadanya diserahkan Paulus dan tahanan lainnya. Namun, ia memperlakukan Paulus dengan ramah dan memberinya kelonggaran (3). Tampaknya mereka mulai menjalin persahabatan.

Namun, persahabatan itu diuji ketika pelayaran mereka terus dihadang oleh angin yang membuat mereka tidak kunjung tiba di tujuan dan kehilangan banyak waktu (4-9). Paulus sudah memperingatkan betapa berbahayanya pelayaran mereka (10). Namun, Yulius dengan sengaja mengabaikan peringatan Paulus (11).

Patut dimaklumi bahwa Yulius sebagai perwira lebih mendengarkan juru mudi dan nahkoda. Lebih logis baginya untuk percaya kepada kru kapal yang berpengalaman daripada kepada Paulus yang tak memiliki latar belakang sebagai pelaut. Apalagi cuaca yang terlihat mendukung sangkaan mereka (12-13). Namun, Yulius tidak menyadari bahwa ia sedang mengabaikan sahabatnya dan cuaca akan berubah dengan cepat.

Camkanlah, persahabatan tidak melulu tentang kata-kata yang ramah, tetapi juga peringatan yang melukai (Ams. 27:6). Seorang sahabat mungkin memperingatkan kita dengan kata-kata tidak menyenangkan, tetapi sebenarnya, ia sedang menghindarkan kita dari badai mematikan. Sebaliknya, lawan bisa saja membuat kita senang dan merasa semuanya baik-baik saja, padahal ia hanya mengarahkan kita ke dalam celaka.

Jika kita memiliki sahabat, percayalah kepadanya. Sekalipun ia sepertinya tidak tahu apa-apa, setidaknya dengarkanlah peringatannya.

Bersikap ramah kepada sahabat adalah hal yang baik, tetapi hal terbaik yang dapat kita berikan kepada sahabat adalah kepercayaan kita. Beryukurlah kepada Tuhan yang mengirimkan sahabat dalam masa kesesakan kita, dan berterima kasihlah atas kehadiran sahabat yang peduli akan kebaikan kita. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+27:1-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+27:1-13

Kisah Para Rasul 27:1-13

 1  Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
 2  Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.
 3  Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
 4  Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.
 5  Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.
 6  Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.
 7  Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
 8  Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.
 9  Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
10  "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."
11  Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
12  Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.
13  Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar