e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 17 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 7:11-28
Judul: Ada yang Lebih Tinggi
Kesempurnaan tidak dapat dicapai melalui keimaman suku Lewi yang mengikuti aturan Harun (11-14). Karena itu, untuk mencapai kesempurnaan, kita memerlukan model keimaman yang lain, yang bebas dari dosa dan tidak terbatas ruang dan waktu. Yesus Kristus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, Ia ditetapkan bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa (15-17). Ia kudus dan kekal, maka dari itu Ia sanggup menyelamatkan semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah (21-25).
Firman Allah mengajak kita merenungkan keterbatasan yang kita miliki dalam melakukan pelayanan. Kita harus menyadari bahwa kita adalah umat berdosa yang penuh dengan keterbatasan di dalam kita melakukan segala sesuatu. Kita perlu menyadari bahwa setiap pencapaian seseorang hanya boleh terjadi atas seizin dan kehendak Allah. Oleh sebab itu, jangan pernah kita merasa diri hebat walaupun memiliki keterampilan yang sudah diakui secara luas. Sehebat apa pun, kita hanyalah debu yang diberi napas. Ingatlah, keselamatan kita hanya bisa diperoleh melalui kasih Kristus.
Yesus adalah imam yang selalu hidup untuk menjadi pengantara bagi kita. Kita bisa meletakkan kepercayaan kita pada-Nya, mengetahui bahwa Dia selalu hadir untuk membantu dan memandu kita. Yesus datang untuk memberikan perjanjian baru yang lebih baik. Kenyataan ini seharusnya membuat kita makin merasa rendah di hadapan Allah. Tanpa Dia kita bukan siapa-siapa, justru kita membutuhkan sosok-Nya yang sempurna untuk membawa kita kepada perubahan yang baik.
Mari bersyukur untuk setiap tugas dan tanggung jawab yang sudah dipercayakan kepada kita, sesuai dengan potensi dan talenta yang sudah Ia berikan. Dalam melakukan segala sesuatu, ada Allah yang hebat di balik setiap pekerjaan yang kita lakukan. Dengan demikian, kita harus melakukan setiap tugas dan tanggung jawab kita dengan mengandalkan Allah dalam situasi apa pun. Kiranya, tugas yang kita lakukan menghasilkan damai sejahtera bagi kehidupan kita dan orang lain. [MEP]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+7:11-28
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+7:11-28
Ibrani 7:11-28
11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?
12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.
13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.
14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.
15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,
16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.
17 Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
18 Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna,
19 --sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan--tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.
20 Dan sama seperti hal ini tidak terjadi tanpa sumpah--memang mereka telah menjadi imam tanpa sumpah,
21 tetapi Ia dengan sumpah, diucapkan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" --
22 demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.
23 Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 17 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 7:11-28
Judul: Ada yang Lebih Tinggi
Kesempurnaan tidak dapat dicapai melalui keimaman suku Lewi yang mengikuti aturan Harun (11-14). Karena itu, untuk mencapai kesempurnaan, kita memerlukan model keimaman yang lain, yang bebas dari dosa dan tidak terbatas ruang dan waktu. Yesus Kristus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, Ia ditetapkan bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa (15-17). Ia kudus dan kekal, maka dari itu Ia sanggup menyelamatkan semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah (21-25).
Firman Allah mengajak kita merenungkan keterbatasan yang kita miliki dalam melakukan pelayanan. Kita harus menyadari bahwa kita adalah umat berdosa yang penuh dengan keterbatasan di dalam kita melakukan segala sesuatu. Kita perlu menyadari bahwa setiap pencapaian seseorang hanya boleh terjadi atas seizin dan kehendak Allah. Oleh sebab itu, jangan pernah kita merasa diri hebat walaupun memiliki keterampilan yang sudah diakui secara luas. Sehebat apa pun, kita hanyalah debu yang diberi napas. Ingatlah, keselamatan kita hanya bisa diperoleh melalui kasih Kristus.
Yesus adalah imam yang selalu hidup untuk menjadi pengantara bagi kita. Kita bisa meletakkan kepercayaan kita pada-Nya, mengetahui bahwa Dia selalu hadir untuk membantu dan memandu kita. Yesus datang untuk memberikan perjanjian baru yang lebih baik. Kenyataan ini seharusnya membuat kita makin merasa rendah di hadapan Allah. Tanpa Dia kita bukan siapa-siapa, justru kita membutuhkan sosok-Nya yang sempurna untuk membawa kita kepada perubahan yang baik.
Mari bersyukur untuk setiap tugas dan tanggung jawab yang sudah dipercayakan kepada kita, sesuai dengan potensi dan talenta yang sudah Ia berikan. Dalam melakukan segala sesuatu, ada Allah yang hebat di balik setiap pekerjaan yang kita lakukan. Dengan demikian, kita harus melakukan setiap tugas dan tanggung jawab kita dengan mengandalkan Allah dalam situasi apa pun. Kiranya, tugas yang kita lakukan menghasilkan damai sejahtera bagi kehidupan kita dan orang lain. [MEP]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+7:11-28
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+7:11-28
Ibrani 7:11-28
11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?
12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.
13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.
14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.
15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,
16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.
17 Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
18 Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna,
19 --sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan--tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.
20 Dan sama seperti hal ini tidak terjadi tanpa sumpah--memang mereka telah menjadi imam tanpa sumpah,
21 tetapi Ia dengan sumpah, diucapkan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" --
22 demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.
23 Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar