e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 1 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 20:13-16
Judul: Menghimpun Energi
Orang ekstrover mendapat energi dari luar dengan menjalin relasi sosial, sedangkan orang introver mendapat energi dari dalam dengan mengambil waktu sendiri. Akan tetapi, anak Tuhan, baik introver maupun ekstrover, sama-sama mendapat energi dari Tuhan.
Hal ini berlaku juga untuk Paulus. Dalam perjalanan penginjilan, rekan-rekannya menaiki kapal, sedangkan dia mengambil jalan darat, kemungkinan dengan berjalan kaki sendirian (13). Pertanyaannya, mengapa? Bukankah itu melelahkan? Apalagi, dia sedang terburu-buru untuk pergi ke Yerusalem sebelum Hari Raya Pentakosta. Bahkan, saking terburu-burunya, dia enggan untuk singgah di Efesus (16).
Silogismenya begini: Paulus ingin secepatnya tiba di Yerusalem, dan kapal adalah moda transportasi yang lebih cepat dan efisien, maka ia sebaiknya ikut berlayar dengan kapal. Akan tetapi, apa yang dilakukan Paulus justru terbalik. Ia berjalan kaki sampai ke Asos, dan mengorbankan waktunya untuk singgah di Efesus.
Mengapa logikanya seolah-olah terbalik? Sebetulnya, ini bukan logika terbalik. Justru ini adalah tindakan yang logis. Mengapa demikian?
Paulus akan pergi ke Yerusalem. Di sana dia akan memberitakan Injil kepada banyak orang, dan di situ jugalah dia akan mengalami ancaman terbesar. Dia akan dipenjara, disiksa, dipukuli, dan dianiaya. Untuk itu, dia harus menyiapkan hatinya, dia perlu menghimpun energi.
Oleh karena itulah, dapat dikatakan bahwa alasan utama Paulus memilih untuk berjalan kaki sendirian adalah agar dia bisa berelasi secara personal dengan Tuhan. Dari momen itu, dia dapat mengenal kehendak Tuhan dan memperoleh kekuatan dari Tuhan.
Dalam menjalani kehidupan, siapa pun kita, tidaklah bisa kita memungkiri kenyataan bahwa kita memerlukan kekuatan yang berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, cara yang paling logis untuk menghimpun energi adalah dengan menjalin relasi yang dekat dengan Tuhan dan mengambil waktu khusus sendiri untuk mengetahui kehendak-Nya. Itulah sumber utama kekuatan anak Tuhan. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+20:13-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+20:13-16
Kisah Para Rasul 20:13-16
13 Kami berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan maksud untuk menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya, sebab ia sendiri mau berjalan kaki melalui darat.
14 Ketika ia bertemu dengan kami di Asos, kami membawanya ke kapal, lalu melanjutkan pelayaran kami ke Metilene.
15 Dari situ kami terus berlayar dan pada keesokan harinya kami berhadapan dengan pulau Khios. Pada hari berikutnya kami menuju Samos dan sehari kemudian tibalah kami di Miletus.
16 Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus, supaya jangan habis waktunya di Asia. Sebab ia buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem pada hari raya Pentakosta.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 1 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 20:13-16
Judul: Menghimpun Energi
Orang ekstrover mendapat energi dari luar dengan menjalin relasi sosial, sedangkan orang introver mendapat energi dari dalam dengan mengambil waktu sendiri. Akan tetapi, anak Tuhan, baik introver maupun ekstrover, sama-sama mendapat energi dari Tuhan.
Hal ini berlaku juga untuk Paulus. Dalam perjalanan penginjilan, rekan-rekannya menaiki kapal, sedangkan dia mengambil jalan darat, kemungkinan dengan berjalan kaki sendirian (13). Pertanyaannya, mengapa? Bukankah itu melelahkan? Apalagi, dia sedang terburu-buru untuk pergi ke Yerusalem sebelum Hari Raya Pentakosta. Bahkan, saking terburu-burunya, dia enggan untuk singgah di Efesus (16).
Silogismenya begini: Paulus ingin secepatnya tiba di Yerusalem, dan kapal adalah moda transportasi yang lebih cepat dan efisien, maka ia sebaiknya ikut berlayar dengan kapal. Akan tetapi, apa yang dilakukan Paulus justru terbalik. Ia berjalan kaki sampai ke Asos, dan mengorbankan waktunya untuk singgah di Efesus.
Mengapa logikanya seolah-olah terbalik? Sebetulnya, ini bukan logika terbalik. Justru ini adalah tindakan yang logis. Mengapa demikian?
Paulus akan pergi ke Yerusalem. Di sana dia akan memberitakan Injil kepada banyak orang, dan di situ jugalah dia akan mengalami ancaman terbesar. Dia akan dipenjara, disiksa, dipukuli, dan dianiaya. Untuk itu, dia harus menyiapkan hatinya, dia perlu menghimpun energi.
Oleh karena itulah, dapat dikatakan bahwa alasan utama Paulus memilih untuk berjalan kaki sendirian adalah agar dia bisa berelasi secara personal dengan Tuhan. Dari momen itu, dia dapat mengenal kehendak Tuhan dan memperoleh kekuatan dari Tuhan.
Dalam menjalani kehidupan, siapa pun kita, tidaklah bisa kita memungkiri kenyataan bahwa kita memerlukan kekuatan yang berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, cara yang paling logis untuk menghimpun energi adalah dengan menjalin relasi yang dekat dengan Tuhan dan mengambil waktu khusus sendiri untuk mengetahui kehendak-Nya. Itulah sumber utama kekuatan anak Tuhan. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+20:13-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+20:13-16
Kisah Para Rasul 20:13-16
13 Kami berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan maksud untuk menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya, sebab ia sendiri mau berjalan kaki melalui darat.
14 Ketika ia bertemu dengan kami di Asos, kami membawanya ke kapal, lalu melanjutkan pelayaran kami ke Metilene.
15 Dari situ kami terus berlayar dan pada keesokan harinya kami berhadapan dengan pulau Khios. Pada hari berikutnya kami menuju Samos dan sehari kemudian tibalah kami di Miletus.
16 Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus, supaya jangan habis waktunya di Asia. Sebab ia buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem pada hari raya Pentakosta.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar