e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 7 Mei 2025
Ayat SH: Bilangan 12
Judul: Dosa Kebodohan
Banyak orang menganggap kebodohan dan kepintaran berdasarkan nilai rapor. Oleh karena itu, orang tua melakukan berbagai cara supaya nilai rapor anaknya menjadi lebih baik. Les mata pelajaran biasanya menjadi pilihan. Namun, apakah perihal kebodohan hanya perkara nilai rapor? Apakah seseorang yang nilai rapornya bagus tidak akan melakukan kebodohan?
Harun menyebut bahwa perkara yang dilakukannya bersama Miryam adalah dosa dalam kebodohan mereka (11). Mereka mencela tindakan Musa (1). Mereka merasa bahwa Musa bukan satu-satunya orang yang menjadi perantara menyampaikan firman TUHAN (2). Menurut TUHAN, tindakan Miryam dan Harun adalah tanda bahwa mereka tidak benar benar mengenal Musa (6-8).
Tindakan Miryam dan Harun itu bukan hanya penolakan terhadap Musa, melainkan sikap meragukan pilihan TUHAN. Seakan-akan mereka menyatakan bahwa TUHAN salah memilih Musa. Itulah kebodohan mereka, yaitu tidak peka dan mencermati yang sebenarnya terjadi sehingga melakukan yang tidak benar.
Kebodohan semacam itu sangat mudah dilakukan oleh manusia. Orang memiliki pendapatnya sendiri tentang kebenaran. Bahkan, pada saat sesuatu itu tidak menguntungkan bagi dirinya, orang cenderung melihat hal itu sebagai sebuah kekeliruan atau kesalahan. Orang mudah memprotes sesuatu, tanpa mencermati hal sebenarnya.
Maka dari itu, diperlukan kesediaan menjadi pintar. Bukan hanya pintar secara akademis, namun juga pintar dan cermat dalam hal melihat dunia serta melakukan penilaian dan menentukan sikap terhadapnya. Kebijaksanaan akan tumbuh saat memandang kehidupan. Kebijaksanaan membuat orang tidak mudah terombang-ambing atau sekadar ikut arus, namun dapat membuat orang menjadi berpendirian dan menjalani hidupnya secara benar.
Hal serupa perlu dilakukan dalam memandang orang lain. Kita perlu mengenal seseorang dengan benar sebelum menilai atau berkomentar tentangnya. Mari menjadi pintar supaya tak jatuh pada dosa kebodohan. Mari belajar menjadi cermat dan peka dalam hidup kita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/05/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Bilangan+12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+12
Bilangan 12
1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.
8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.
16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 7 Mei 2025
Ayat SH: Bilangan 12
Judul: Dosa Kebodohan
Banyak orang menganggap kebodohan dan kepintaran berdasarkan nilai rapor. Oleh karena itu, orang tua melakukan berbagai cara supaya nilai rapor anaknya menjadi lebih baik. Les mata pelajaran biasanya menjadi pilihan. Namun, apakah perihal kebodohan hanya perkara nilai rapor? Apakah seseorang yang nilai rapornya bagus tidak akan melakukan kebodohan?
Harun menyebut bahwa perkara yang dilakukannya bersama Miryam adalah dosa dalam kebodohan mereka (11). Mereka mencela tindakan Musa (1). Mereka merasa bahwa Musa bukan satu-satunya orang yang menjadi perantara menyampaikan firman TUHAN (2). Menurut TUHAN, tindakan Miryam dan Harun adalah tanda bahwa mereka tidak benar benar mengenal Musa (6-8).
Tindakan Miryam dan Harun itu bukan hanya penolakan terhadap Musa, melainkan sikap meragukan pilihan TUHAN. Seakan-akan mereka menyatakan bahwa TUHAN salah memilih Musa. Itulah kebodohan mereka, yaitu tidak peka dan mencermati yang sebenarnya terjadi sehingga melakukan yang tidak benar.
Kebodohan semacam itu sangat mudah dilakukan oleh manusia. Orang memiliki pendapatnya sendiri tentang kebenaran. Bahkan, pada saat sesuatu itu tidak menguntungkan bagi dirinya, orang cenderung melihat hal itu sebagai sebuah kekeliruan atau kesalahan. Orang mudah memprotes sesuatu, tanpa mencermati hal sebenarnya.
Maka dari itu, diperlukan kesediaan menjadi pintar. Bukan hanya pintar secara akademis, namun juga pintar dan cermat dalam hal melihat dunia serta melakukan penilaian dan menentukan sikap terhadapnya. Kebijaksanaan akan tumbuh saat memandang kehidupan. Kebijaksanaan membuat orang tidak mudah terombang-ambing atau sekadar ikut arus, namun dapat membuat orang menjadi berpendirian dan menjalani hidupnya secara benar.
Hal serupa perlu dilakukan dalam memandang orang lain. Kita perlu mengenal seseorang dengan benar sebelum menilai atau berkomentar tentangnya. Mari menjadi pintar supaya tak jatuh pada dosa kebodohan. Mari belajar menjadi cermat dan peka dalam hidup kita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/05/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Bilangan+12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+12
Bilangan 12
1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.
8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.
16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar