e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 27 Mei 2025
Ayat SH: Bilangan 22:36-23:3
Judul: Dikuasai Kebebalan
Sering kali banyak kemarahan, kekecewaan, bahkan kejatuhan kita sebagai manusia datang dari sikap serta pikiran yang menganggap bahwa segala sesuatu dapat dikendalikan dan dikondisikan demi memenuhi hasrat serta tujuan kita. Kepongahan itulah yang sering kali merasuk serta menuntun kepada dosa. Bahkan, kita lupa bahwa ada Allah yang mengendalikan segala sesuatu.
Hal itulah yang juga menjadi pola pikir Balak, sang penguasa Moab. Dengan gembira ia menyongsong Bileam yang datang karena mengira bahwa dengan harta kekayaannya akhirnya Bileam mau menurutinya untuk mengutuki Israel. Namun, Bileam bukan tunduk pada Balak, melainkan terikat janji kepada malaikat agar ia hanya memperkatakan apa yang Allah perintahkan.
Kesombongan Balak makin terlihat saat ia mengajukan tanya penuh sindiran kepada Bileam, "... Mengapa engkau tidak datang kepadaku? Apakah benar aku tidak sanggup memberi upahmu?" (37). Meskipun demikian, Bileam tegas mengatakan kepada Balak bahwa apa pun yang dikatakannya hanyalah perkataan Allah yang ditaruh di mulutnya (38). Diksi tersebut digunakan untuk menegaskan ketertundukkan mutlak Bileam kepada Allah. Bileam sadar betul bahwa Allah dapat melihat yang tersembunyi. Teguran Allah sudah ia terima melalui perjumpaannya dengan malaikat, dan sepertinya Bileam tidak menginginkan teguran Allah datang kepadanya lagi.
Balak tidak memahami betul keteguhan hati Bileam dan masih merasa Israel pasti akan kena kutuk. Kepercayaan diri itu terlihat saat Balak mengarahkan Bileam untuk melihat Israel dari atas bukit (41). Saat itu, mungkin ia berpikir bisa memperalat Bileam untuk menghancurkan musuhnya. Pada akhirnya, harapan Balak itu tidak tercapai karena Bileam hanya tunduk kepada Allah yang ternyata berpihak pada Israel.
Kadang-kadang kepongahan itu juga merasuk dalam sanubari kita sebagaimana Balak. Kita berkeras dalam kebebalan dan merasa bisa mengatur serta menguasai segala sesuatu. Seharusnya, hidup yang kita jalani adalah soal menjadi taat seutuhnya kepada Allah. [WDN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/05/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Bilangan+22:36-23:3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+22:36-23:3
Bilangan 22:36-23:3
36 Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu.
37 Dan berkatalah Balak kepada Bileam: "Bukankah aku sudah mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi upahmu?"
38 Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan."
39 Lalu pergilah Bileam bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot.
40 Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia.
41 Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
1 Lalu berkatalah Bileam kepada Balak: "Dirikanlah bagiku di sini tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku di sini tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan."
2 Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu.
3 Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak: "Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi; mungkin TUHAN akan datang menemui aku, dan perkataan apapun yang dinyatakan-Nya kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu." Lalu pergilah ia ke atas sebuah bukit yang gundul.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 27 Mei 2025
Ayat SH: Bilangan 22:36-23:3
Judul: Dikuasai Kebebalan
Sering kali banyak kemarahan, kekecewaan, bahkan kejatuhan kita sebagai manusia datang dari sikap serta pikiran yang menganggap bahwa segala sesuatu dapat dikendalikan dan dikondisikan demi memenuhi hasrat serta tujuan kita. Kepongahan itulah yang sering kali merasuk serta menuntun kepada dosa. Bahkan, kita lupa bahwa ada Allah yang mengendalikan segala sesuatu.
Hal itulah yang juga menjadi pola pikir Balak, sang penguasa Moab. Dengan gembira ia menyongsong Bileam yang datang karena mengira bahwa dengan harta kekayaannya akhirnya Bileam mau menurutinya untuk mengutuki Israel. Namun, Bileam bukan tunduk pada Balak, melainkan terikat janji kepada malaikat agar ia hanya memperkatakan apa yang Allah perintahkan.
Kesombongan Balak makin terlihat saat ia mengajukan tanya penuh sindiran kepada Bileam, "... Mengapa engkau tidak datang kepadaku? Apakah benar aku tidak sanggup memberi upahmu?" (37). Meskipun demikian, Bileam tegas mengatakan kepada Balak bahwa apa pun yang dikatakannya hanyalah perkataan Allah yang ditaruh di mulutnya (38). Diksi tersebut digunakan untuk menegaskan ketertundukkan mutlak Bileam kepada Allah. Bileam sadar betul bahwa Allah dapat melihat yang tersembunyi. Teguran Allah sudah ia terima melalui perjumpaannya dengan malaikat, dan sepertinya Bileam tidak menginginkan teguran Allah datang kepadanya lagi.
Balak tidak memahami betul keteguhan hati Bileam dan masih merasa Israel pasti akan kena kutuk. Kepercayaan diri itu terlihat saat Balak mengarahkan Bileam untuk melihat Israel dari atas bukit (41). Saat itu, mungkin ia berpikir bisa memperalat Bileam untuk menghancurkan musuhnya. Pada akhirnya, harapan Balak itu tidak tercapai karena Bileam hanya tunduk kepada Allah yang ternyata berpihak pada Israel.
Kadang-kadang kepongahan itu juga merasuk dalam sanubari kita sebagaimana Balak. Kita berkeras dalam kebebalan dan merasa bisa mengatur serta menguasai segala sesuatu. Seharusnya, hidup yang kita jalani adalah soal menjadi taat seutuhnya kepada Allah. [WDN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/05/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Bilangan+22:36-23:3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+22:36-23:3
Bilangan 22:36-23:3
36 Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu.
37 Dan berkatalah Balak kepada Bileam: "Bukankah aku sudah mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi upahmu?"
38 Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan."
39 Lalu pergilah Bileam bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot.
40 Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia.
41 Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
1 Lalu berkatalah Bileam kepada Balak: "Dirikanlah bagiku di sini tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku di sini tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan."
2 Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu.
3 Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak: "Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi; mungkin TUHAN akan datang menemui aku, dan perkataan apapun yang dinyatakan-Nya kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu." Lalu pergilah ia ke atas sebuah bukit yang gundul.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar