(e-SH) 12 Mei -- Bilangan 15:32-36 - Konsekuensi atas Ketidaktaatan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 12 Mei 2025
Ayat SH: Bilangan 15:32-36

Judul: Konsekuensi atas Ketidaktaatan

Bacaan ini merupakan kelanjutan dari teks sebelumnya. Bagian sebelumnya mengatur konsekuensi antara perbuatan dosa yang tidak sengaja dan perbuatan dosa yang dilakukan dengan sengaja. Melalui ritual kurban dan pendamaian oleh imam, orang yang berbuat dosa tanpa sengaja, memperoleh pengampunan (25, 28). Namun, orang yang berbuat dosa dengan sengaja, harus dilenyapkan (31).

"Ketika orang Israel ada di padang gurun", ada orang yang kedapatan mengumpulkan kayu api pada hari Sabat (32-34). Hukum memelihara hari Sabat telah diberikan pada saat orang Israel berada di Sinai (lih. Kel. 19:1; Bil. 10:10), kemudian disampaikan berulang kali (lih. Kel. 20:8-11; 23:12; 31:12-17; 34:21; 35:1-3; Im. 16:31; 19:3, 30; 23:3, 11). Perintahnya satu, yaitu umat Allah harus beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan apa pun termasuk menyalakan api (lih. Kel. 35:3).

Tampaknya, orang yang mengumpulkan kayu melakukannya dengan sengaja. Artinya, dia menghina firman Allah. Oleh sebab itu, Allah memberikan hukuman mati kepadanya. Akan tetapi, orang Israel tidak tahu bagaimana melakukannya. TUHAN memerintahkan umat Israel melontari orang itu dengan batu sehingga ia mati di luar perkemahan (35-36). Perintah itu bukanlah ketetapan baru, melainkan bentuk hukuman. Hal itu, pada dasarnya, adalah penegasan konsekuensi dari ketetapan yang telah Allah berikan sebelumnya.

Hukuman mati menunjukkan betapa seriusnya Allah memandang ketaatan. Allah memberikan hukum agar umat Nya menikmati relasi yang indah dengan-Nya dan mengalami kehidupan yang dijanjikan-Nya. Setiap hukum diberikan untuk diperhatikan dan dilakukan bukan sebagai formalitas, melainkan sebagai tanda kesetiaan dan penghormatan. Ketidaktaatan, terutama yang disengaja, menunjukkan sikap hati yang tidak menghormati Allah dan firman-Nya.

Mendengarkan dan mengindahkan suara Allah lebih baik daripada kurban sembelihan. Pembangkangan dan keras kepala sama seperti kejahatan menyembah berhala. Jangan melawan Allah! [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/05/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Bilangan+15:32-36
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+15:32-36

Bilangan 15:32-36

32  Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat.
33  Lalu orang-orang yang mendapati dia sedang mengumpulkan kayu api itu, menghadapkan dia kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu.
34  Orang itu dimasukkan dalam tahanan, oleh karena belum ditentukan apa yang harus dilakukan kepadanya.
35  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Orang itu pastilah dihukum mati; segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan."
36  Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati, seperti yang difirmankan TUHAN kepada Musa.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar