e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 14 Maret 2025
Ayat SH: Imamat 10:1-7
Judul: Sekejam Itukah TUHAN?
Sepintas, jika kita membaca nas hari ini, mungkin sebagian dari kita akan merasa ngeri dan mempertanyakan karakter Allah. Apakah Allah pemarah, atau bahkan kejam?
Kisah Nadab dan Abihu yang mati di hadapan TUHAN dalam sekejap mata saat mereka membawa persembahan terkesan kejam (2). Apa yang salah dari persembahan itu?
Dijelaskan bahwa persembahan yang mereka bawa adalah api lain yang tidak diperintahkan TUHAN kepada mereka (1b). Di sinilah letak kesalahan fatal yang dilakukan oleh Nadab dan Abihu. Dalam pasal sebelumnya, jelas bahwa pada waktu itu sudah ada api yang menyala di atas mazbah. Api itu adalah api yang asalnya dari TUHAN sendiri (lih. Im. 9:24). Namun, entah kenapa, mereka malah datang lagi membawa api dari perbaraan mereka (1a).
Pada zaman Perjanjian Lama segala sesuatu diatur menurut ketetapan Taurat. Semua diatur sedemikian rupa agar umat teratur dalam beribadah kepada Allah; tidak ada yang boleh bertindak sesuka hati. Nadab dan Abihu melakukan tugasnya sesuka hati tanpa mengindahkan aturan, seakan-akan selaku anak imam mereka boleh bertindak tanpa perlu diatur-atur. Tidak taat sama dengan tidak hormat dan sikap tidak hormat inilah yang mendatangkan akibat buruk.
Sikap Nadab dan Abihu kadang mencerminkan sikap kita, bukan? Entah karena kesibukan yang menumpuk atau karena rutinitas yang membuat jenuh, kita lupa bahwa pengurapan itu asalnya dari Tuhan, lalu kita mulai sesuka hati mengatur pelayanan bagi-Nya. Tanpa disadari kita membuat api tandingan seperti yang dibuat Nadab dan Abihu. Kita bukannya menjadi hamba Tuhan yang melayani dengan ketaatan penuh, malah menjadi saingan Tuhan di dalam gereja, seakan-akan kita sudah cukup berkuasa dan berotoritas untuk mengubah perintah Tuhan. Dalam hal apa kita pernah melakukan hal ini?
Tempatkanlah Tuhan pada posisi-Nya sebagai penentu dan kita sebagai hamba-Nya, agar api yang melahap bukan lagi api yang mematikan, tetapi api yang memancarkan kebesaran dan kekudusan Tuhan. [WWO]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/03/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Imamat+10:1-7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+10:1-7
Imamat 10:1-7
1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."
5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
6 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 14 Maret 2025
Ayat SH: Imamat 10:1-7
Judul: Sekejam Itukah TUHAN?
Sepintas, jika kita membaca nas hari ini, mungkin sebagian dari kita akan merasa ngeri dan mempertanyakan karakter Allah. Apakah Allah pemarah, atau bahkan kejam?
Kisah Nadab dan Abihu yang mati di hadapan TUHAN dalam sekejap mata saat mereka membawa persembahan terkesan kejam (2). Apa yang salah dari persembahan itu?
Dijelaskan bahwa persembahan yang mereka bawa adalah api lain yang tidak diperintahkan TUHAN kepada mereka (1b). Di sinilah letak kesalahan fatal yang dilakukan oleh Nadab dan Abihu. Dalam pasal sebelumnya, jelas bahwa pada waktu itu sudah ada api yang menyala di atas mazbah. Api itu adalah api yang asalnya dari TUHAN sendiri (lih. Im. 9:24). Namun, entah kenapa, mereka malah datang lagi membawa api dari perbaraan mereka (1a).
Pada zaman Perjanjian Lama segala sesuatu diatur menurut ketetapan Taurat. Semua diatur sedemikian rupa agar umat teratur dalam beribadah kepada Allah; tidak ada yang boleh bertindak sesuka hati. Nadab dan Abihu melakukan tugasnya sesuka hati tanpa mengindahkan aturan, seakan-akan selaku anak imam mereka boleh bertindak tanpa perlu diatur-atur. Tidak taat sama dengan tidak hormat dan sikap tidak hormat inilah yang mendatangkan akibat buruk.
Sikap Nadab dan Abihu kadang mencerminkan sikap kita, bukan? Entah karena kesibukan yang menumpuk atau karena rutinitas yang membuat jenuh, kita lupa bahwa pengurapan itu asalnya dari Tuhan, lalu kita mulai sesuka hati mengatur pelayanan bagi-Nya. Tanpa disadari kita membuat api tandingan seperti yang dibuat Nadab dan Abihu. Kita bukannya menjadi hamba Tuhan yang melayani dengan ketaatan penuh, malah menjadi saingan Tuhan di dalam gereja, seakan-akan kita sudah cukup berkuasa dan berotoritas untuk mengubah perintah Tuhan. Dalam hal apa kita pernah melakukan hal ini?
Tempatkanlah Tuhan pada posisi-Nya sebagai penentu dan kita sebagai hamba-Nya, agar api yang melahap bukan lagi api yang mematikan, tetapi api yang memancarkan kebesaran dan kekudusan Tuhan. [WWO]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/03/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Imamat+10:1-7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+10:1-7
Imamat 10:1-7
1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."
5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
6 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar