e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 3 Februari 2025
Bacaan : YESAYA 50:4-11
Setahun: Imamat 8-10
Nats: Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat kepada orang yang letih lesu. Pagi demi pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50:4)
Renungan:
TELINGA DAN LIDAH MURID
Seorang pelayan gereja mengikuti CPE (Clinical Pastoral Education/ Pendidikan Pastoral Klinis) selama tiga bulan. Ia bersaksi bahwa CPE bukan kegiatan yang mudah. Setiap hari ia harus menyediakan diri mendengar keluh kesah klien dengan keunikan mereka masing-masing tanpa boleh berkomentar, merasa malas, dan lelah. Ia juga harus dapat membawa vibrasi emosi yang positif supaya menularkan semangat dan sukacita.
Mendengarkan bukanlah perkara mudah. Bahkan, ada sebagian orang yang akan segera berkomentar panjang lebar begitu mendengar seseorang mengatakan satu kalimat. Ya, bersedia mendengarkan, terlebih mendengar didikan kebenaran layaknya seorang murid memberi telinga kepada sang guru memang membutuhkan komitmen penuh. Diperlukan pula kesadaran akan dosa, keterbatasan, dan kelemahan diri sehingga merasa diri membutuhkan Tuhan. Dengan demikian, ada kerendahhatian dan kesediaan diri untuk mendengarkan didikan, sebagaimana sikap hamba sejati yang dituliskan Yesaya.
Lama menjadi orang Kristiani dan sangat aktif melayani bukan alasan untuk merasa jemawa. Merasa diri senior sehingga gemar menasihati, tetapi lupa menjaga diri. Orang percaya mesti waspada supaya jangan tersesat, berjalan dalam pikiran dan pertimbangan sendiri alih-alih tunduk kepada Allah. Bukankah sebagai orang percaya kita memiliki tanggung jawab untuk memperkatakan kebenaran firman yang dapat menguatkan dan menghibur setiap hati yang lemah dan semangat yang memudar? Tanpa mendengar, bagaimana kita dapat memperkatakan kebenaran tentang Dia? --EBL/www.renunganharian.net
PERKATAAN KITA AKAN MENJADI BERKAT YANG MENGHIBUR DAN MENGUATKAN KETIKA DIDASARKAN PADA KEBENARAN FIRMAN TUHAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/02/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YESAYA+50:4-11
YESAYA 50:4-11
4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka.
10 Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!
11 Sesungguhnya, kamu semua yang menyalakan api dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala apimu, dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu; kamu akan berbaring di tempat siksaan.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Imamat+8-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+8-10
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 3 Februari 2025
Bacaan : YESAYA 50:4-11
Setahun: Imamat 8-10
Nats: Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat kepada orang yang letih lesu. Pagi demi pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50:4)
Renungan:
TELINGA DAN LIDAH MURID
Seorang pelayan gereja mengikuti CPE (Clinical Pastoral Education/ Pendidikan Pastoral Klinis) selama tiga bulan. Ia bersaksi bahwa CPE bukan kegiatan yang mudah. Setiap hari ia harus menyediakan diri mendengar keluh kesah klien dengan keunikan mereka masing-masing tanpa boleh berkomentar, merasa malas, dan lelah. Ia juga harus dapat membawa vibrasi emosi yang positif supaya menularkan semangat dan sukacita.
Mendengarkan bukanlah perkara mudah. Bahkan, ada sebagian orang yang akan segera berkomentar panjang lebar begitu mendengar seseorang mengatakan satu kalimat. Ya, bersedia mendengarkan, terlebih mendengar didikan kebenaran layaknya seorang murid memberi telinga kepada sang guru memang membutuhkan komitmen penuh. Diperlukan pula kesadaran akan dosa, keterbatasan, dan kelemahan diri sehingga merasa diri membutuhkan Tuhan. Dengan demikian, ada kerendahhatian dan kesediaan diri untuk mendengarkan didikan, sebagaimana sikap hamba sejati yang dituliskan Yesaya.
Lama menjadi orang Kristiani dan sangat aktif melayani bukan alasan untuk merasa jemawa. Merasa diri senior sehingga gemar menasihati, tetapi lupa menjaga diri. Orang percaya mesti waspada supaya jangan tersesat, berjalan dalam pikiran dan pertimbangan sendiri alih-alih tunduk kepada Allah. Bukankah sebagai orang percaya kita memiliki tanggung jawab untuk memperkatakan kebenaran firman yang dapat menguatkan dan menghibur setiap hati yang lemah dan semangat yang memudar? Tanpa mendengar, bagaimana kita dapat memperkatakan kebenaran tentang Dia? --EBL/www.renunganharian.net
PERKATAAN KITA AKAN MENJADI BERKAT YANG MENGHIBUR DAN MENGUATKAN KETIKA DIDASARKAN PADA KEBENARAN FIRMAN TUHAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/02/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YESAYA+50:4-11
YESAYA 50:4-11
4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka.
10 Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!
11 Sesungguhnya, kamu semua yang menyalakan api dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala apimu, dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu; kamu akan berbaring di tempat siksaan.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Imamat+8-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+8-10
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar