(e-SH) 19 Januari -- Lukas 7:1-10 - Meneguhkan Iman Kita

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 19 Januari 2025
Ayat SH: Lukas 7:1-10

Judul: Meneguhkan Iman Kita

Pedulikah kita terhadap penderitaan atau kesakitan orang lain? Ini amat sulit bila kita lebih mementingkan diri sendiri dan kurang memiliki empati. Belum lagi, jika kita tengah dilanda masalah hidup yang membuat kita berfokus pada pergumulan hidup kita sendiri dan penyelesaiannya. Alih-alih mengasihi sesama, kita justru mengutamakan diri sendiri.

Hebatnya, seorang perwira di Kapernaum mengasihi hambanya karena ia menghargai dan memperhatikan hamba yang sakit keras dan hampir mati itu (2). Padahal, pada zaman itu, hamba atau budak yang tidak bisa bekerja lagi biasanya akan dibuang begitu saja karena dia dianggap tidak menguntungkan lagi oleh tuannya. Bisa saja perwira itu membiarkan hambanya mati dan menggantinya dengan hamba yang baru. Namun, ia justru mencari pertolongan dari Yesus demi menyembuhkannya (3-5).

Tindakan kasihnya diterapkan secara nyata lewat perbuatannya meskipun ia bukan orang Yahudi. Ia tidak sekadar percaya, tetapi juga memiliki iman yang besar yang telah diakui oleh Yesus (9).

Pemberitaan tentang mukjizat Yesus kerap kali kita baca di dalam Alkitab, kita dengar lewat khotbah di gereja, bahkan tak jarang kita temukan dalam kesaksian hidup saudara seiman yang mengalami pertolongan Tuhan. Meski kita tidak menyaksikannya secara langsung seperti zaman dahulu, kita tetap beriman bahwa Yesus berkuasa untuk menyatakan kuasa-Nya dan menolong kita.

Iman bukan sekadar pikiran positif, melainkan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1). Memiliki iman berarti tidak menyimpan keraguan terhadap kuasa Allah dan tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri. Memiliki iman juga berarti memusatkan diri kita kepada Allah dan membiarkan Dia bekerja dalam hidup kita.

Dalam kembali menilik kehidupan kita, camkanlah bahwa apa pun pergumulan yang sedang kita alami, teguhkanlah iman kita. Mungkin kita belum mengerti bagaimana Tuhan akan menolong kita, tetapi satu hal yang patut kita imani adalah tiada yang mustahil bagi Dia! [SLM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/01/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+7:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+7:1-10

Lukas 7:1-10

 1  Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
 2  Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
 3  Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
 4  Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
 5  sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
 6  Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
 7  sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
 8  Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
 9  Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
10  Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar