e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 6 November 2024
Ayat SH: Roma 6:15-23
Judul: Hamba Dosa versus Hamba Kebenaran
Dalam perikop ini, Paulus menekankan bahwa kemerdekaan dari dosa dan Hukum Taurat bukan berarti hidup semaunya. Rupanya ada beberapa jemaat yang salah mengartikan anugerah berlimpah sebagai kesempatan untuk hidup di luar hukum dan melakukan apa pun yang diinginkan karena ia merasa bahwa dirinya pasti akan diampuni dan diselamatkan.
Allah membebaskan orang percaya dari dosa bukan supaya mereka hidup sebebas-bebasnya tanpa batas dan aturan. Mereka diselamatkan bukan untuk kembali menaati dosa dan mengikuti hawa nafsu. Sebaliknya, mereka harus menaati pengajaran Allah dan mengikuti kebenaran (16-19). Pemahaman ini sangat penting untuk orang percaya pahami sebab inilah yang menentukan cara hidup mereka sebelum dan sesudah diselamatkan, serta sebelum dan sesudah dimerdekakan dari dosa.
Sewaktu status mereka masih hamba dosa, mereka tidak mampu dan tidak mau melakukan kebenaran. Hasilnya adalah rasa malu hingga kematian (20-21). Namun, sejak status mereka diubahkan menjadi hamba kebenaran, mereka tidak dapat lagi berbuat sekehendak hatinya, tetapi mereka harus belajar untuk mengenal kebenaran dan kehendak Allah. Buahnya adalah pengudusan hingga hidup yang kekal, yaitu penggenapan janji Allah yang terbesar bagi umat-Nya (22). Dosa bisa membuat kita senang untuk sementara waktu, tetapi pada akhirnya akan membawa kita kepada maut; kebenaran tak selalu mudah dijalankan, tetapi dengan itulah kita tetap di dalam Kristus dan masuk ke dalam hidup yang kekal (23).
Mari kita mengevaluasi kehidupan kita sebagai orang percaya selama ini. Sudahkah kita hidup sesuai dengan status hamba kebenaran? Atau, masihkah kita hidup layaknya hamba dosa? Adakah kebiasaan lama yang sulit dilepaskan? Jika ya, akuilah itu secara jujur di hadapan Tuhan. Adakah perbuatan benar yang dapat dilakukan hari ini? Lakukanlah segera demi kemuliaan-Nya. Gunakanlah hidup baru di dalam Tuhan bukan untuk mengulangi dosa, tetapi untuk mewujudkan kebenaran! [STG]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/11/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+6:15-23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+6:15-23
Roma 6:15-23
15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 6 November 2024
Ayat SH: Roma 6:15-23
Judul: Hamba Dosa versus Hamba Kebenaran
Dalam perikop ini, Paulus menekankan bahwa kemerdekaan dari dosa dan Hukum Taurat bukan berarti hidup semaunya. Rupanya ada beberapa jemaat yang salah mengartikan anugerah berlimpah sebagai kesempatan untuk hidup di luar hukum dan melakukan apa pun yang diinginkan karena ia merasa bahwa dirinya pasti akan diampuni dan diselamatkan.
Allah membebaskan orang percaya dari dosa bukan supaya mereka hidup sebebas-bebasnya tanpa batas dan aturan. Mereka diselamatkan bukan untuk kembali menaati dosa dan mengikuti hawa nafsu. Sebaliknya, mereka harus menaati pengajaran Allah dan mengikuti kebenaran (16-19). Pemahaman ini sangat penting untuk orang percaya pahami sebab inilah yang menentukan cara hidup mereka sebelum dan sesudah diselamatkan, serta sebelum dan sesudah dimerdekakan dari dosa.
Sewaktu status mereka masih hamba dosa, mereka tidak mampu dan tidak mau melakukan kebenaran. Hasilnya adalah rasa malu hingga kematian (20-21). Namun, sejak status mereka diubahkan menjadi hamba kebenaran, mereka tidak dapat lagi berbuat sekehendak hatinya, tetapi mereka harus belajar untuk mengenal kebenaran dan kehendak Allah. Buahnya adalah pengudusan hingga hidup yang kekal, yaitu penggenapan janji Allah yang terbesar bagi umat-Nya (22). Dosa bisa membuat kita senang untuk sementara waktu, tetapi pada akhirnya akan membawa kita kepada maut; kebenaran tak selalu mudah dijalankan, tetapi dengan itulah kita tetap di dalam Kristus dan masuk ke dalam hidup yang kekal (23).
Mari kita mengevaluasi kehidupan kita sebagai orang percaya selama ini. Sudahkah kita hidup sesuai dengan status hamba kebenaran? Atau, masihkah kita hidup layaknya hamba dosa? Adakah kebiasaan lama yang sulit dilepaskan? Jika ya, akuilah itu secara jujur di hadapan Tuhan. Adakah perbuatan benar yang dapat dilakukan hari ini? Lakukanlah segera demi kemuliaan-Nya. Gunakanlah hidup baru di dalam Tuhan bukan untuk mengulangi dosa, tetapi untuk mewujudkan kebenaran! [STG]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/11/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+6:15-23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+6:15-23
Roma 6:15-23
15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar