e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 10 Oktober 2024
Bacaan : KEJADIAN 31:43-55
Setahun: Matius 20-21
Nats: "Timbunan batu dan tugu ini menjadi saksi bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini untuk mendapatkan engkau, dan engkau pun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan niat jahat." (Kejadian 31:52)
Renungan:
MEMILIH JALAN DAMAI
Menjalin sebuah hubungan dengan kerabat atau keluarga dekat dan tinggal serumah sangatlah rawan konflik. Sedikit saja masalah maka akibatnya bisa menimbulkan pertikaian hebat. Inilah yang dialami dalam keluarga Yakub. Pernikahannya dengan Lea dan Rahel rupanya menimbulkan beberapa masalah karena mereka tinggal serumah dengan Laban, mertua Yakub. Yakub tak lagi mampu menyembunyikan perasaan dan luka hatinya karena Laban yang beberapa kali menipunya dengan cara memanipulasi jumlah upah yang seharusnya diterimanya. Buntutnya, Yakub memutuskan untuk pergi membawa istri dan anak-anaknya serta ternaknya dari rumah Laban.
Tak tinggal diam, Laban dalam kemarahannya mengejar Yakub hingga bertemu di Pegunungan Gilead. Di tempat itulah, Yakub, yang terluka hatinya, dan Laban, yang merasa dirugikan, masing-masing mengungkapkan isi hatinya. Namun, di sinilah kita melihat bagaimana indahnya mereka menyelesaikan pertikaian itu. Bukan dengan kebencian dan kemarahan, tetapi dengan membuat sebuah perjanjian di hadapan Tuhan bahwa mereka tidak akan lagi saling menyakiti.
Persoalan antara mertua dan menantu bukan lagi sebuah rahasia umum. Dan nyatanya tidak mudah untuk menjaga sebuah hubungan baik dengan kerabat dekat. Namun, masalah itu bisa terselesaikan dengan indah ketika kita menjadikan kasih Tuhan sebagai dasar dalam membangun hubungan. Ketika kita menjadikan Tuhan menjadi dasar dalam hubungan kita maka jalan perdamaian adalah keputusan utama yang kita ambil untuk menyelesaikan setiap pertikaian yang terjadi. --SYS/www.renunganharian.net
LEBIH MEMILIH JALAN PERDAMAIAN DALAM SEBUAH PERTIKAIAN ADALAH SALAH SATU TANDA KEDEWASAAN ROHANI.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/10/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KEJADIAN+31:43-55
KEJADIAN 31:43-55
43 Lalu Laban menjawab Yakub: "Perempuan-perempuan ini anakku dan anak-anak lelaki ini cucuku dan ternak ini ternakku, bahkan segala yang kaulihat di sini adalah milikku; jadi apakah yang dapat kuperbuat sekarang kepada anak-anakku ini atau kepada anak-anak yang dilahirkan mereka?
44 Maka sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, supaya itu menjadi kesaksian antara aku dan engkau."
45 Kemudian Yakub mengambil sebuah batu dan didirikannya menjadi tugu.
46 Selanjutnya berkatalah Yakub kepada sanak saudaranya: "Kumpulkanlah batu." Maka mereka mengambil batu dan membuat timbunan, lalu makanlah mereka di sana di dekat timbunan itu.
47 Laban menamai timbunan batu itu Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub menamainya Galed.
48 Lalu kata Laban: "Timbunan batu inilah pada hari ini menjadi kesaksian antara aku dan engkau." Itulah sebabnya timbunan itu dinamainya Galed,
49 dan juga Mizpa, sebab katanya: "TUHAN kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila kita berjauhan.
50 Jika engkau mengaibkan anak-anakku, dan jika engkau mengambil isteri lain di samping anak-anakku itu, ingatlah, walaupun tidak ada orang dekat kita, Allah juga yang menjadi saksi antara aku dan engkau."
51 Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: "Inilah timbunan batu, dan inilah tugu yang kudirikan antara aku dan engkau--
52 timbunan batu dan tugu inilah menjadi kesaksian, bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini mendapatkan engkau, dan bahwa engkaupun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan berniat jahat.
53 Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita." Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.
54 Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan serta bermalam di gunung itu.
55 Keesokan harinya pagi-pagi Laban mencium cucu-cucunya dan anak-anaknya serta memberkati mereka, kemudian pulanglah Laban kembali ke tempat tinggalnya.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Matius+20-21
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+20-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 10 Oktober 2024
Bacaan : KEJADIAN 31:43-55
Setahun: Matius 20-21
Nats: "Timbunan batu dan tugu ini menjadi saksi bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini untuk mendapatkan engkau, dan engkau pun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan niat jahat." (Kejadian 31:52)
Renungan:
MEMILIH JALAN DAMAI
Menjalin sebuah hubungan dengan kerabat atau keluarga dekat dan tinggal serumah sangatlah rawan konflik. Sedikit saja masalah maka akibatnya bisa menimbulkan pertikaian hebat. Inilah yang dialami dalam keluarga Yakub. Pernikahannya dengan Lea dan Rahel rupanya menimbulkan beberapa masalah karena mereka tinggal serumah dengan Laban, mertua Yakub. Yakub tak lagi mampu menyembunyikan perasaan dan luka hatinya karena Laban yang beberapa kali menipunya dengan cara memanipulasi jumlah upah yang seharusnya diterimanya. Buntutnya, Yakub memutuskan untuk pergi membawa istri dan anak-anaknya serta ternaknya dari rumah Laban.
Tak tinggal diam, Laban dalam kemarahannya mengejar Yakub hingga bertemu di Pegunungan Gilead. Di tempat itulah, Yakub, yang terluka hatinya, dan Laban, yang merasa dirugikan, masing-masing mengungkapkan isi hatinya. Namun, di sinilah kita melihat bagaimana indahnya mereka menyelesaikan pertikaian itu. Bukan dengan kebencian dan kemarahan, tetapi dengan membuat sebuah perjanjian di hadapan Tuhan bahwa mereka tidak akan lagi saling menyakiti.
Persoalan antara mertua dan menantu bukan lagi sebuah rahasia umum. Dan nyatanya tidak mudah untuk menjaga sebuah hubungan baik dengan kerabat dekat. Namun, masalah itu bisa terselesaikan dengan indah ketika kita menjadikan kasih Tuhan sebagai dasar dalam membangun hubungan. Ketika kita menjadikan Tuhan menjadi dasar dalam hubungan kita maka jalan perdamaian adalah keputusan utama yang kita ambil untuk menyelesaikan setiap pertikaian yang terjadi. --SYS/www.renunganharian.net
LEBIH MEMILIH JALAN PERDAMAIAN DALAM SEBUAH PERTIKAIAN ADALAH SALAH SATU TANDA KEDEWASAAN ROHANI.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/10/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KEJADIAN+31:43-55
KEJADIAN 31:43-55
43 Lalu Laban menjawab Yakub: "Perempuan-perempuan ini anakku dan anak-anak lelaki ini cucuku dan ternak ini ternakku, bahkan segala yang kaulihat di sini adalah milikku; jadi apakah yang dapat kuperbuat sekarang kepada anak-anakku ini atau kepada anak-anak yang dilahirkan mereka?
44 Maka sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, supaya itu menjadi kesaksian antara aku dan engkau."
45 Kemudian Yakub mengambil sebuah batu dan didirikannya menjadi tugu.
46 Selanjutnya berkatalah Yakub kepada sanak saudaranya: "Kumpulkanlah batu." Maka mereka mengambil batu dan membuat timbunan, lalu makanlah mereka di sana di dekat timbunan itu.
47 Laban menamai timbunan batu itu Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub menamainya Galed.
48 Lalu kata Laban: "Timbunan batu inilah pada hari ini menjadi kesaksian antara aku dan engkau." Itulah sebabnya timbunan itu dinamainya Galed,
49 dan juga Mizpa, sebab katanya: "TUHAN kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila kita berjauhan.
50 Jika engkau mengaibkan anak-anakku, dan jika engkau mengambil isteri lain di samping anak-anakku itu, ingatlah, walaupun tidak ada orang dekat kita, Allah juga yang menjadi saksi antara aku dan engkau."
51 Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: "Inilah timbunan batu, dan inilah tugu yang kudirikan antara aku dan engkau--
52 timbunan batu dan tugu inilah menjadi kesaksian, bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini mendapatkan engkau, dan bahwa engkaupun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan berniat jahat.
53 Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita." Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.
54 Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan serta bermalam di gunung itu.
55 Keesokan harinya pagi-pagi Laban mencium cucu-cucunya dan anak-anaknya serta memberkati mereka, kemudian pulanglah Laban kembali ke tempat tinggalnya.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Matius+20-21
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+20-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar