e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 7 Agustus 2024
Ayat SH: Mazmur 33
Judul: Gita Swara Santi
Gita berarti tembang atau kidung; swara artinya suara atau sabda; santi adalah suci. Maka, gita swara santi adalah suara kidung suci. Inilah istilah yang pas untuk memahami hakikat Kitab Mazmur.
Mazmur 33 memunculkan beraneka macam swara. Ada yang berupa sorak-sorai dan puji-pujian (1), ada juga yang merupakan permainan kecapi dan gambus (2).
Swara yang dikumpulkan ke dalam kitab ini pun memiliki nilai lebih. Pasalnya, swara tersebut lahir dari ritual yang suci, baik dalam upacara kenegaraan maupun kepentingan ibadat. Itulah ritual yang disusun secara cermat dengan memperhatikan perpaduan swara, baik dari indra ucap manusia maupun dari alat musik (3). Terpadunya swara tersebut melahirkan gita swara santi yang kemudian direkam menjadi teks liturgis hingga disebut sebagai Mazmur, kitab yang berisi puji-pujian.
Itulah mengapa dibutuhkan pola pembacaan tertentu untuk mengumandangkan Mazmur. Artinya, untuk memahami nuansa dan merasakan suasana dari Kitab Mazmur memang dibutuhkan penghayatan batin.
Di sinilah pentingnya perenungan Kitab Mazmur. Hasil perenungan ini diharapkan bisa menghantar kita untuk bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan dalam setiap peristiwa kehidupan. Rasa syukur akan mendorong kita untuk mengangkat puji-pujian bagi kemuliaan Tuhan Sang Pencipta (4-9).
Dengan laku seperti itu, niscaya kita sebagai ciptaan akan terus terhubung dengan Sang Pencipta. Keterhubungan ini sejatinya sangat dikehendaki Tuhan Sang Pencipta. Pemazmur melukiskan visi ini dengan sangat indah: "mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia" (18). Tidak mengherankan bila pemazmur mengingatkan betapa jiwa kita terus menanti-nantikan Dia; Dialah Sang Penolong dan Pelindung kita.
Kesadaran akan relasi seperti ini tentu sangat penting demi berlangsungnya gita keselamatan. Itulah senandung hidup yang mengagungkan Tuhan. Demikianlah keterhubungan dengan-Nya mesti terjalin demi terpeliharanya jiwa dan hidup hingga kesudahannya. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/08/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+33
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+33
Mazmur 33
1 Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.
2 Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
3 Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!
4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.
6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.
7 Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah.
8 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia!
9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
10 TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa;
11 tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
12 Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!
13 TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia;
14 dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi.
15 Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.
16 Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan.
17 Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan.
18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
20 Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!
21 Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
22 Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 7 Agustus 2024
Ayat SH: Mazmur 33
Judul: Gita Swara Santi
Gita berarti tembang atau kidung; swara artinya suara atau sabda; santi adalah suci. Maka, gita swara santi adalah suara kidung suci. Inilah istilah yang pas untuk memahami hakikat Kitab Mazmur.
Mazmur 33 memunculkan beraneka macam swara. Ada yang berupa sorak-sorai dan puji-pujian (1), ada juga yang merupakan permainan kecapi dan gambus (2).
Swara yang dikumpulkan ke dalam kitab ini pun memiliki nilai lebih. Pasalnya, swara tersebut lahir dari ritual yang suci, baik dalam upacara kenegaraan maupun kepentingan ibadat. Itulah ritual yang disusun secara cermat dengan memperhatikan perpaduan swara, baik dari indra ucap manusia maupun dari alat musik (3). Terpadunya swara tersebut melahirkan gita swara santi yang kemudian direkam menjadi teks liturgis hingga disebut sebagai Mazmur, kitab yang berisi puji-pujian.
Itulah mengapa dibutuhkan pola pembacaan tertentu untuk mengumandangkan Mazmur. Artinya, untuk memahami nuansa dan merasakan suasana dari Kitab Mazmur memang dibutuhkan penghayatan batin.
Di sinilah pentingnya perenungan Kitab Mazmur. Hasil perenungan ini diharapkan bisa menghantar kita untuk bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan dalam setiap peristiwa kehidupan. Rasa syukur akan mendorong kita untuk mengangkat puji-pujian bagi kemuliaan Tuhan Sang Pencipta (4-9).
Dengan laku seperti itu, niscaya kita sebagai ciptaan akan terus terhubung dengan Sang Pencipta. Keterhubungan ini sejatinya sangat dikehendaki Tuhan Sang Pencipta. Pemazmur melukiskan visi ini dengan sangat indah: "mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia" (18). Tidak mengherankan bila pemazmur mengingatkan betapa jiwa kita terus menanti-nantikan Dia; Dialah Sang Penolong dan Pelindung kita.
Kesadaran akan relasi seperti ini tentu sangat penting demi berlangsungnya gita keselamatan. Itulah senandung hidup yang mengagungkan Tuhan. Demikianlah keterhubungan dengan-Nya mesti terjalin demi terpeliharanya jiwa dan hidup hingga kesudahannya. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/08/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+33
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+33
Mazmur 33
1 Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.
2 Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
3 Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!
4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.
6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.
7 Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah.
8 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia!
9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
10 TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa;
11 tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
12 Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!
13 TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia;
14 dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi.
15 Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.
16 Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan.
17 Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan.
18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
20 Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!
21 Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
22 Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar