(e-SH) 5 Juni -- Kisah Para Rasul 8:26-40 - Tiga Prinsip Penginjilan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 5 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 8:26-40

Judul: Tiga Prinsip Penginjilan

Filipus adalah seorang penginjil hebat yang telah mempertobatkan kota Samaria. Akan tetapi, Allah tidak selalu memakai Filipus untuk pekerjaan yang "besar". Allah juga memakai Filipus untuk pekerjaan yang "kecil", yakni diutus ke jalan sunyi untuk bertemu dengan seorang sida-sida dari Ethiopia.

Dari perikop ini kita dapat belajar beberapa hal. Pertama, Filipus siap diutus ke mana saja. Dia baru saja diutus ke Samaria. Akan tetapi, setelah pekerjaannya selesai, Allah langsung mengutusnya untuk menginjili seorang sida-sida dari Etiopia. Tidak lama setelah itu--setelah sida-sida tersebut percaya dan dibaptis--Allah langsung menuntunnya ke kota yang lain, yakni Asdod untuk memberitakan Injil (40).

Kedua, Allahlah yang menuntun pemberitaan Injil. Filipus hanyalah alat Tuhan. Oleh karena itu, keberhasilan penginjilan bergantung pada kehendak Allah. Bahkan di dalam perikop ini, sida-sida yang bertobat dan dibaptis seolah-olah memang sudah disediakan Allah, agar orang ini diinjili dan dibaptis oleh Filipus. Kemudian, Filipus pergi ke Asdod juga murni karena Allah yang membawanya ke sana.

Ketiga, tidak ada jiwa yang lebih tinggi prioritasnya dalam pelayanan pekabaran Injil. Filipus mungkin saja dianggap sebagai penginjil hebat karena telah berhasil mempertobatkan kota Samaria. Akan tetapi, setelah itu, dia diutus untuk melayani hanya satu orang saja. Artinya, dalam pelayanan pekabaran Injil, satu orang pun berharga. Oleh karena itu, semua jiwa sama-sama berharga di hadapan Allah.

Tiga prinsip di atas dapat kita implementasikan di dalam kehidupan kita. Pertama, sebagai pemberita Injil, kita harus siap diutus ke mana saja oleh Allah. Kedua, tidak ada ruang bagi kesombongan jika kita berhasil melakukan pekabaran Injil. Pasalnya, semua itu murni karena Allah yang menjadikannya berhasil. Ketiga, kita tak boleh membeda-bedakan orang dalam aktivitas pekabaran Injil. Semua orang punya hak untuk mendengar Injil; bukan hanya orang kaya, orang penting, dan orang yang baik, tetapi juga orang miskin, orang kecil, dan orang yang jahat. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+8:26-40
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+8:26-40

Kisah Para Rasul 8:26-40

26  Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
27  Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
28  Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
29  Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
30  Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
31  Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
32  Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
33  Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
34  Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
35  Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
36  Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
37  (Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")
38  Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
39  Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
40  Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar