e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 25 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 22
Judul: Mana yang Diutamakan?
Kalau ditanya, mana yang kita utamakan: Tuhan atau yang lain? Pasti jawaban kita adalah Tuhan, meski dalam realitasnya belum tentu demikian. Sering kali yang terjadi adalah orang mengutamakan Tuhan ketika ada maunya. Tatkala kemauan sudah terpenuhi, kita bisa lupa kepada Tuhan. Fokus kita beralih dari Tuhan ke apa yang kita peroleh, apalagi kalau itu sudah lama kita nantikan. Hari ini kita diingatkan untuk hati-hati terhadap kecenderungan itu.
Hari ini kita mau belajar dari kisah Abraham yang taat kepada Tuhan. Ia bersedia mempersembahkan Ishak sebagai kurban bakaran sesuai perintah Tuhan, meski Ishak adalah anak semata wayang yang ditunggunya selama 25 tahun (2, 9-10). Dengan jelas Abraham membuktikan bahwa ia tetap mengutamakan Allah meski apa yang menjadi keinginannya harus diserahkan kepada Tuhan (12). Fokusnya tidak bergeser dari Allah ke Ishak. Sebagai buah dari ketaatan itu, Tuhan menyediakan domba jantan sebagai ganti Ishak (13).
Peristiwa itu menjadi bukti bahwa Abraham layak menjadi bapa orang percaya, sekaligus menjadi sarana yang dipakai Allah untuk memelihara iman Abraham agar tetap berfokus kepada Allah. Melalui perintah itu, Abraham diizinkan Allah untuk berada dalam pergumulan yang tidak mudah: memilih anak semata wayang atau Allah. Proses pergumulan itu telah membuat Abraham kembali kepada hal yang hakiki dalam dirinya sebagai ciptaan yang terus mengutamakan Tuhan.
Saat ini Allah mengingatkan kita agar tetap mengutamakan Dia, apa pun yang terjadi di dalam hidup kita, apa pun yang ada pada kita yang bisa mengalihkan fokus kita dari-Nya.
Allah tetaplah yang utama, bukan anak kita, juga bukan harta kita atau sesuatu yang sangat kita cintai. Dialah sumber segala berkat dan kebaikan. Kepada Dialah kita harus taat apa pun risikonya, meski terkadang tidak masuk akal, sulit dipahami, dan sulit dilakukan. Mari kita makin meyakini bahwa Allah terus memelihara iman kita melalui berbagai pergumulan yang Ia izinkan terjadi. Tujuannya adalah agar kita terus berfokus untuk mengutamakan Dia di atas segalanya. [MTH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+22
Kejadian 22
1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.
20 Sesudah itu Abraham mendapat kabar: "Juga Milka telah melahirkan anak-anak lelaki bagi Nahor, saudaramu:
21 Us, anak sulung, dan Bus, adiknya, dan Kemuel, ayah Aram,
22 juga Kesed, Hazo, Pildash, Yidlaf dan Betuel."
23 Dan Betuel memperanakkan Ribka. Kedelapan orang inilah dilahirkan Milka bagi Nahor, saudara Abraham itu.
24 Dan gundik Nahor, yang namanya Reuma, melahirkan anak juga, yakni Tebah, Gaham, Tahash dan Maakha.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 25 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 22
Judul: Mana yang Diutamakan?
Kalau ditanya, mana yang kita utamakan: Tuhan atau yang lain? Pasti jawaban kita adalah Tuhan, meski dalam realitasnya belum tentu demikian. Sering kali yang terjadi adalah orang mengutamakan Tuhan ketika ada maunya. Tatkala kemauan sudah terpenuhi, kita bisa lupa kepada Tuhan. Fokus kita beralih dari Tuhan ke apa yang kita peroleh, apalagi kalau itu sudah lama kita nantikan. Hari ini kita diingatkan untuk hati-hati terhadap kecenderungan itu.
Hari ini kita mau belajar dari kisah Abraham yang taat kepada Tuhan. Ia bersedia mempersembahkan Ishak sebagai kurban bakaran sesuai perintah Tuhan, meski Ishak adalah anak semata wayang yang ditunggunya selama 25 tahun (2, 9-10). Dengan jelas Abraham membuktikan bahwa ia tetap mengutamakan Allah meski apa yang menjadi keinginannya harus diserahkan kepada Tuhan (12). Fokusnya tidak bergeser dari Allah ke Ishak. Sebagai buah dari ketaatan itu, Tuhan menyediakan domba jantan sebagai ganti Ishak (13).
Peristiwa itu menjadi bukti bahwa Abraham layak menjadi bapa orang percaya, sekaligus menjadi sarana yang dipakai Allah untuk memelihara iman Abraham agar tetap berfokus kepada Allah. Melalui perintah itu, Abraham diizinkan Allah untuk berada dalam pergumulan yang tidak mudah: memilih anak semata wayang atau Allah. Proses pergumulan itu telah membuat Abraham kembali kepada hal yang hakiki dalam dirinya sebagai ciptaan yang terus mengutamakan Tuhan.
Saat ini Allah mengingatkan kita agar tetap mengutamakan Dia, apa pun yang terjadi di dalam hidup kita, apa pun yang ada pada kita yang bisa mengalihkan fokus kita dari-Nya.
Allah tetaplah yang utama, bukan anak kita, juga bukan harta kita atau sesuatu yang sangat kita cintai. Dialah sumber segala berkat dan kebaikan. Kepada Dialah kita harus taat apa pun risikonya, meski terkadang tidak masuk akal, sulit dipahami, dan sulit dilakukan. Mari kita makin meyakini bahwa Allah terus memelihara iman kita melalui berbagai pergumulan yang Ia izinkan terjadi. Tujuannya adalah agar kita terus berfokus untuk mengutamakan Dia di atas segalanya. [MTH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+22
Kejadian 22
1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.
20 Sesudah itu Abraham mendapat kabar: "Juga Milka telah melahirkan anak-anak lelaki bagi Nahor, saudaramu:
21 Us, anak sulung, dan Bus, adiknya, dan Kemuel, ayah Aram,
22 juga Kesed, Hazo, Pildash, Yidlaf dan Betuel."
23 Dan Betuel memperanakkan Ribka. Kedelapan orang inilah dilahirkan Milka bagi Nahor, saudara Abraham itu.
24 Dan gundik Nahor, yang namanya Reuma, melahirkan anak juga, yakni Tebah, Gaham, Tahash dan Maakha.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar