e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 15 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 16
Judul: Tidak Sabar
Bagi beberapa orang, menunggu tidak menyenangkan karena ia merasa tidak pasti dan tidak mampu mengendalikan waktu. Kadang dalam menunggu, kita mengambil jalan pintas, misalnya menyerobot antrian.
Kerinduan Sarai untuk memberikan keturunan bagi Abram--dan ketidaksabarannya dalam menantikan penggenapan janji Tuhan--mendorongnya untuk menggunakan tradisi yang umum di Timur Dekat Kuno: Sarai menawarkan budaknya, Hagar si orang Mesir, untuk melahirkan anak baginya (1-3).
Namun, timbul gesekan di antara kedua perempuan itu: Hagar merasa dirinya layak untuk naik status, sementara Sarai menjadi cemburu terhadap Hagar (4-5). Sarai kemudian menindas Hagar sehingga Hagar melarikan diri (6). Tuhan melihat pelarian Hagar dan mengirim malaikat-Nya untuk mendorong Hagar kembali kepada tuannya dan melahirkan Ismael bagi Abram (7-16).
Malaikat Tuhan menjumpai Hagar di sebuah mata air di padang gurun ketika ia melarikan diri dari Sarai. Dalam kondisi demikian malaikat menyatakan bahwa: pertama, Hagar perlu menerima identitasnya sebagai hamba atau budak; kedua, Tuhan akan menguatkan Hagar untuk menjalani kesulitannya; ketiga, karena Hagar akan menjadi ibu dari bangsa yang besar (9-12). Campur tangan Tuhan membawa kembali Hagar, dan ia akhirnya melahirkan Ismael di rumah Abram ketika Abram berusia 86 tahun (16).
Ketika Sarai berupaya membangun keluarganya sebagai warisannya, dan Hagar melihat anaknya sebagai jalan untuk menaikkan statusnya, Tuhan menghadirkan realita yang mengejutkan: tiga kali dituliskan bahwa Hagar melahirkan Ismael bagi Abram (11, 15-16).
Dalam kedaulatan-Nya, tidak ada satu pun rencana manusia yang dapat menggagalkan rencana-Nya. Tuhan, Allah kita, adalah penguasa kehidupan. Ialah yang memegang kendali waktu dan membukakan masa depan. Kini di tengah dunia yang serba tidak pasti, ketika kita dilanda oleh kekhawatiran akan hari esok, adakah kita dengan sabar menyandarkan hidup kita kepada-Nya? [IBS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+16
Kejadian 16
1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya antara Kadesh dan Bered.
15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 15 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 16
Judul: Tidak Sabar
Bagi beberapa orang, menunggu tidak menyenangkan karena ia merasa tidak pasti dan tidak mampu mengendalikan waktu. Kadang dalam menunggu, kita mengambil jalan pintas, misalnya menyerobot antrian.
Kerinduan Sarai untuk memberikan keturunan bagi Abram--dan ketidaksabarannya dalam menantikan penggenapan janji Tuhan--mendorongnya untuk menggunakan tradisi yang umum di Timur Dekat Kuno: Sarai menawarkan budaknya, Hagar si orang Mesir, untuk melahirkan anak baginya (1-3).
Namun, timbul gesekan di antara kedua perempuan itu: Hagar merasa dirinya layak untuk naik status, sementara Sarai menjadi cemburu terhadap Hagar (4-5). Sarai kemudian menindas Hagar sehingga Hagar melarikan diri (6). Tuhan melihat pelarian Hagar dan mengirim malaikat-Nya untuk mendorong Hagar kembali kepada tuannya dan melahirkan Ismael bagi Abram (7-16).
Malaikat Tuhan menjumpai Hagar di sebuah mata air di padang gurun ketika ia melarikan diri dari Sarai. Dalam kondisi demikian malaikat menyatakan bahwa: pertama, Hagar perlu menerima identitasnya sebagai hamba atau budak; kedua, Tuhan akan menguatkan Hagar untuk menjalani kesulitannya; ketiga, karena Hagar akan menjadi ibu dari bangsa yang besar (9-12). Campur tangan Tuhan membawa kembali Hagar, dan ia akhirnya melahirkan Ismael di rumah Abram ketika Abram berusia 86 tahun (16).
Ketika Sarai berupaya membangun keluarganya sebagai warisannya, dan Hagar melihat anaknya sebagai jalan untuk menaikkan statusnya, Tuhan menghadirkan realita yang mengejutkan: tiga kali dituliskan bahwa Hagar melahirkan Ismael bagi Abram (11, 15-16).
Dalam kedaulatan-Nya, tidak ada satu pun rencana manusia yang dapat menggagalkan rencana-Nya. Tuhan, Allah kita, adalah penguasa kehidupan. Ialah yang memegang kendali waktu dan membukakan masa depan. Kini di tengah dunia yang serba tidak pasti, ketika kita dilanda oleh kekhawatiran akan hari esok, adakah kita dengan sabar menyandarkan hidup kita kepada-Nya? [IBS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+16
Kejadian 16
1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya antara Kadesh dan Bered.
15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar