e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:42-47
Judul: Saatnya Berguru dalam Kesunyian
Hari Sabtu setelah Jumat Agung menjadi hari yang sunyi. Pada hari menjelang Sabat itu, Sang Putra Allah benar-benar telah menyerahkan nyawa-Nya. Itulah saat para pengikut-Nya memasuki kesunyian. Duka menyelimuti hati mereka. Namun, dalam kesunyian penuh ratapan pun, karya Tuhan tak terhenti. Justru melalui kematian-Nya Dia mengerjakan penghapusan dosa.
Itulah mengapa saat Tuhan berhenti dari pelayanan-Nya, tidak serta-merta semua berakhir. Justru, dari situlah lahir permulaan baru karena muncul pengampunan dan pengudusan. Tuhan terus bekerja walau dalam senyap dan seolah-olah menghilang. Itu pula yang terjadi ketika Sang Putra Allah turun ke dalam kerajaan maut. Ini adalah kematian yang melahirkan kehidupan baru yang kekal melalui kisah kebangkitan.
Bagi mata biasa, seolah-olah penguburan Yesus menandai kekalahan-Nya, sehingga tidak heran bila Pilatus mengizinkan pengambilan jenazah Yesus (44-45). Namun, sesungguhnya, Sang Sumber Kasih itu tengah melakukan penggenapan janji Allah, sebuah janji yang bertujuan untuk menebus manusia dan membukakan jalan keselamatan. Hal ini menandai kemenangan cinta kasih sebagai penyedia kehidupan.
Jadilah, sunyi itu sejatinya hidup dan bukan mati. Berbahagialah Yusuf Arimatea, Maria Magdalena, dan Maria ibu Yoses yang menyaksikan secara langsung tempat Sang Putra Allah dibaringkan (46-47). Tempat di mana perkabungan diadakan kelak menjadi tempat yang kemudian menghadirkan kebangkitan.
Sudah tiba saatnya untuk berguru dalam kesunyian. Pada hari Sabtu Suci, yang juga dikenal dan dikenang sebagai Sabtu Sunyi, tiba waktunya untuk menyimak kata-kata perenungan dalam keheningan.
Mari kita mencari ruang dan waktu yang sepi, sebelum matahari pagi hari Paskah terbit. Di tengah senyapnya malam hari, mari kita menyelami besarnya rahmat Sang Penyelamat. Dialah Juru Selamat sekaligus Guru Kehidupan kita! Kiranya Sang Sumber Hidup kian mengajari telinga kita untuk mendengarkan penyataan-Nya dengan hati yang sunyi dan suci. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:42-47
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:42-47
Markus 15:42-47
42 Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat.
43 Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
44 Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
45 Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf.
46 Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.
47 Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:42-47
Judul: Saatnya Berguru dalam Kesunyian
Hari Sabtu setelah Jumat Agung menjadi hari yang sunyi. Pada hari menjelang Sabat itu, Sang Putra Allah benar-benar telah menyerahkan nyawa-Nya. Itulah saat para pengikut-Nya memasuki kesunyian. Duka menyelimuti hati mereka. Namun, dalam kesunyian penuh ratapan pun, karya Tuhan tak terhenti. Justru melalui kematian-Nya Dia mengerjakan penghapusan dosa.
Itulah mengapa saat Tuhan berhenti dari pelayanan-Nya, tidak serta-merta semua berakhir. Justru, dari situlah lahir permulaan baru karena muncul pengampunan dan pengudusan. Tuhan terus bekerja walau dalam senyap dan seolah-olah menghilang. Itu pula yang terjadi ketika Sang Putra Allah turun ke dalam kerajaan maut. Ini adalah kematian yang melahirkan kehidupan baru yang kekal melalui kisah kebangkitan.
Bagi mata biasa, seolah-olah penguburan Yesus menandai kekalahan-Nya, sehingga tidak heran bila Pilatus mengizinkan pengambilan jenazah Yesus (44-45). Namun, sesungguhnya, Sang Sumber Kasih itu tengah melakukan penggenapan janji Allah, sebuah janji yang bertujuan untuk menebus manusia dan membukakan jalan keselamatan. Hal ini menandai kemenangan cinta kasih sebagai penyedia kehidupan.
Jadilah, sunyi itu sejatinya hidup dan bukan mati. Berbahagialah Yusuf Arimatea, Maria Magdalena, dan Maria ibu Yoses yang menyaksikan secara langsung tempat Sang Putra Allah dibaringkan (46-47). Tempat di mana perkabungan diadakan kelak menjadi tempat yang kemudian menghadirkan kebangkitan.
Sudah tiba saatnya untuk berguru dalam kesunyian. Pada hari Sabtu Suci, yang juga dikenal dan dikenang sebagai Sabtu Sunyi, tiba waktunya untuk menyimak kata-kata perenungan dalam keheningan.
Mari kita mencari ruang dan waktu yang sepi, sebelum matahari pagi hari Paskah terbit. Di tengah senyapnya malam hari, mari kita menyelami besarnya rahmat Sang Penyelamat. Dialah Juru Selamat sekaligus Guru Kehidupan kita! Kiranya Sang Sumber Hidup kian mengajari telinga kita untuk mendengarkan penyataan-Nya dengan hati yang sunyi dan suci. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:42-47
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:42-47
Markus 15:42-47
42 Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat.
43 Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
44 Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
45 Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf.
46 Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.
47 Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar