(e-SH) 24 Januari -- Markus 4:1-20 - Hati yang Subur

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 24 Januari 2024
Ayat SH: Markus 4:1-20

Judul: Hati yang Subur

Seorang petani yang hendak menanam akan mempersiapkan semuanya dengan baik karena ia mengharapkan hasil yang baik. Ia akan memperhitungkan takaran air dan pupuk yang sesuai. Ia juga akan menggemburkan tanahnya, karena tanah yang belum siap untuk ditanami tidak akan bisa memberi hasil yang maksimal.

Ada empat jenis tanah dalam nas pembacaan kita. Pertama, tanah pinggir jalan di mana benih yang belum bertumbuh dilahap oleh burung (4). Kedua, tanah berbatu di mana benih bertumbuh, tetapi menjadi layu karena tidak berakar (5-6). Ketiga, tanah bersemak duri di mana semak mengimpit benih hingga mati (7). Keempat, tanah yang baik di mana benih bertumbuh dan berbuah (8).

Benih itu adalah firman Tuhan. Yesus mengajarkan bagaimana Injil diterima di dalam hati manusia. Bagaimana benih itu bertumbuh menggambarkan respons kita ketika kita menerima firman Tuhan. Ada yang mendengar tetapi tidak mengerti; ada yang menyimak, tetapi ketaatannya hanya eforia sesaat yang menghilang karena tidak berakar dalam hati; ada yang terguncang karena kekhawatiran dan keinginan fana dari dunia ini.

Yesus mengajar bangsa Israel lewat perumpamaan agar mereka dapat memahaminya dengan mudah. Ia ingin supaya firman yang disampaikan-Nya tertanam di dalam hati mereka dan bertumbuh hingga membuahkan pertobatan.

Pertobatan sejati datang dari hati yang seperti tanah subur, yakni hati yang mau menerima benih firman Tuhan dengan terbuka, juga meyakini dan mempraktikkannya sehingga firman dapat berakar dengan kuat. Apa pun pergumulan dan rintangan yang dihadapi tidak membuat kita jauh dari Tuhan, tetapi kita tetap bertahan dan beriman di dalam Tuhan.

Tidak berhenti di situ saja, kita bukan sekadar mengaku percaya Yesus dan yakin bahwa kita beroleh keselamatan saja. Sebagai pendengar sekaligus pelaku firman, kita dituntut untuk menghasilkan buah pertobatan lewat hidup kita sehari-hari. Karena itu, setelah kita mendengar firman Tuhan, tunjukkanlah perubahan sikap dan ungkapkanlah kasih kepada sesama. [SLM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+4:1-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+4:1-20

Markus 4:1-20

 1  Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu.
 2  Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka:
 3  "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
 4  Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
 5  Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
 6  Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
 7  Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
 8  Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
 9  Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
10  Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.
11  Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
12  supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."
13  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
14  Penabur itu menaburkan firman.
15  Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
16  Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,
17  tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
18  Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
19  lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
20  Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar