(e-SH) 21 Desember -- 2 Tawarikh 26 - Hati-hati ketika Merasa Diri Hebat

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 21 Desember 2023
Ayat SH: 2 Tawarikh 26

Judul: Hati-hati ketika Merasa Diri Hebat

Uzia mengawali tampuk pemerintahannya pada usia yang masih sangat muda dan meraih kesuksesan yang luar biasa selama puluhan tahun.

Allahlah yang membuat segala usaha Uzia berhasil. Itu karena Uzia melakukan apa yang benar seperti ayahnya dan mencari Allah semasa hidup Zakharia yang mengajarnya untuk menghormati Allah (4-5).

Diceritakan bahwa Uzia tidak hanya menang perang, tetapi juga disegani dan dihormati oleh bangsa-bangsa di sekitarnya. Mereka datang kepada Uzia untuk memberikan upeti (8). Ada banyak pembangunan yang sukses pada zaman Uzia, baik untuk kesejahteraan rakyat maupun untuk keamanan Yehuda pada saat itu (9-10). Uzia pun punya tentara dalam jumlah yang sangat besar, yang diperlengkapi dengan berbagai jenis senjata perang. Ia juga membangun pabrik alat-alat perang di Yerusalem. Itu semua menjadikan nama Uzia termasyur, ia dikenal sebagai raja yang ditolong secara ajaib (11-15).

Namun, sayang seribu sayang, setelah ia menjadi kuat, Uzia berubah menjadi tinggi hati. Suatu hari ia masuk ke Bait Allah untuk membakar ukupan di atas mazbah pembakaran ukupan, padahal itu hanya boleh dilakukan oleh imam keturunan Harun (16-18). Ketika ditegur oleh para imam, alih-alih berhenti dan meminta maaf, ia justru menjadi marah. Ia menjadi sangat arogan dan tidak mau mengakui kesalahannya. Akhirnya, Tuhan sendiri yang menghukumnya dengan penyakit kusta. Ia diusir dari istana sampai akhir hidupnya (19-21).

Saat ini kita diingatkan agar lebih berhati-hati ketika kita merasa diri hebat. Lebih dari sebatas bangga, perasaan seperti itu akan menyeret kita kepada kesombongan, yang akhirnya dapat membuat kita terjatuh. Jika muncul perasaan demikian, mari kita menengok ke belakang ketika kita belum sukses. Kita akan menyadari bahwa kesuksesan yang kita raih sungguh-sungguh merupakan anugerah dan pertolongan Tuhan.

Mari kita terus waspada tatkala muncul perasaan diri hebat dalam hati kita. Akuilah bahwa Tuhan yang terhebat dalam hidup kita! [MTH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/12/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+26
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+26

2 Tawarikh 26

 1  Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.
 2  Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.
 3  Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.
 4  Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.
 5  Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
 6  Maka majulah ia berperang melawan orang-orang Filistin dan membongkar tembok Gat, Yabne dan Asdod, lalu mendirikan kota-kota di sekitar Asdod dan di lain-lain wilayah orang Filistin.
 7  Allah menolongnya terhadap orang Filistin, dan terhadap orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan terhadap orang Meunim.
 8  Orang-orang Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena kekuatannya yang besar.
 9  Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.
10  Ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur, karena banyak ternaknya, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Juga ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian.
11  Selain itu Uzia mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.
12  Kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang.
13  Di bawah pimpinan mereka terdapat satu balatentara, terdiri dari tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang gagah perkasa dalam berperang, untuk membantu raja dalam menghadapi musuh.
14  Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban.
15  Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.
16  Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
17  Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
18  mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
19  Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
20  Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
21  Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.
22  Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya bin Amos.
23  Kemudian Uzia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar