(e-SH) 28 November -- 2 Tawarikh 3:1-14 - Sudahkah Allah Berdiam dalam Hidupmu?

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 28 November 2023
Ayat SH: 2 Tawarikh 3:1-14

Judul: Sudahkah Allah Berdiam dalam Hidupmu?

Kehidupan adalah sebuah misteri. Jalinan peristiwa dapat terjadi begitu saja tanpa sempat kita terka sebelumnya.

Kehidupan yang penuh misteri ini hanya dapat dilalui jika Allah berdiam dalam hidup kita, karena di dalam Tuhan ada damai sejahtera dan kekuatan untuk mengarungi kehidupan. Keyakinan akan Allah yang berdiam di tengah umat itulah yang mendasari didirikannya Bait Allah yang begitu megah. Dalam nas yang kita baca, penulis Kitab Tawarikh membuat kita memahami betapa megahnya Bait Allah yang sedang dibangun oleh Raja Salomo. Penulis menggambarkan dengan sangat mendetail; dari ukurannya, balok-balok yang disusun, emas dan permata yang menghiasi bagian dalam Bait Allah (3-9), sampai dua kerub yang ditempatkan di ruang maha kudus (10-13).

Berbeda dengan kisah pembangunan Bait Allah di Kitab Raja-raja yang memuat pesan-pesan teologis, uraian di Kitab Tawarikh seolah-olah hanya memuat detail teknis. Namun, ada dugaan kuat bahwa bagian ini adalah pesan penulis untuk menyemangati bangsa Yehuda yang baru saja kembali dari pembuangan sebagai pembaca pertama kitab ini, juga sebagai upaya untuk mendukung restorasi Bait Allah.

Pembangunan ini amat penting bagi bangsa Israel karena Bait Allah adalah simbol dari Allah yang berdiam di tengah kehidupan umat-Nya. Bait Allah ditempatkan sebagai pusat, sebagaimana memang seharusnya Allah sajalah yang menjadi pusat kehidupan mereka. Bila Allah berdiam di tengah-tengah umat percaya, tidak ada yang tak dapat dilampaui oleh bangsa yang kelak dibangun dan dipulihkan kembali itu.

Kita pun diundang untuk memiliki penghayatan yang serupa. Bait Allah bukan hanya tempat dan bangunan fisik, karena Allah kita adalah Allah Yang Mahahadir. Hadirat-Nyalah yang seharusnya kita wujudkan setiap hari.

Caranya adalah dengan mendengarkan-Nya agar Allah saja yang menjadi penuntun kehidupan kita, bukan hawa nafsu atau kedagingan kita. Sudahkah Allah berdiam dalam hidup kita? [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/11/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+3:1-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+3:1-14

2 Tawarikh 3:1-14

 1  Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
 2  Ia mulai mendirikan rumah itu dalam bulan yang kedua, pada tahun keempat pemerintahannya.
 3  Inilah ukuran dasar yang dipakai Salomo untuk mendirikan rumah Allah: panjangnya enam puluh hasta, menurut ukuran hasta yang lama dan lebarnya dua puluh hasta.
 4  Balai di sebelah depan ruang besar rumah itu, panjangnya dua puluh hasta, menurut lebar rumah itu, dan tingginya seratus dua puluh hasta. Balai itu dilapisinya dari dalam dengan emas murni.
 5  Ruang besar dipapaninya dengan kayu sanobar. Kayu itu disaputnya dengan emas tua; kemudian dipasangnya pohon korma dan untaian rantai di atasnya.
 6  Ruang itu dilapisinya juga dengan batu permata yang mahal-mahal sebagai perhiasan, sedang emasnya emas Parwaim.
 7  Demikianlah ruang itu, balok-baloknya, ambang-ambangnya, dinding-dindingnya dan pintu-pintunya disaputnya dengan emas dan pada dinding-dindingnya diukirkannya kerub.
 8  Kemudian ia membuat ruang maha kudus; panjangnya dua puluh hasta, menurut lebar rumah itu, dan lebarnya dua puluh hasta juga. Lalu ia menyaputnya dengan emas tua seberat enam ratus talenta;
 9  berat paku-paku lima puluh syikal emas. Juga kamar-kamar atas disaputnya dengan emas.
10  Ia membuat dua kerub berupa pahatan di ruang maha kudus dan melapisinya dengan emas.
11  Sayap kerub-kerub itu seluruhnya dua puluh hasta panjangnya; sayap yang sebelah kerub yang satu lima hasta panjangnya dan menyentuh dinding ruang, sedang sayapnya yang sebelah lagi juga lima hasta panjangnya dan menyentuh sayap kerub yang lain.
12  Begitu pula sayap kerub yang lain itu lima hasta panjangnya dan menyentuh dinding ruang, sedang sayapnya yang sebelah lagi juga lima hasta panjangnya dan bersentuhan dengan sayap kerub yang pertama.
13  Jadi sayap kedua kerub itu membentang sepanjang dua puluh hasta, sedang kedua kerub itu berdiri di atas kakinya dan menghadap ruang besar.
14  Kemudian ia membuat tabirnya dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan menggambarkan kerubim padanya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar