e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 4 Oktober 2023
Ayat SH: Yehezkiel 28:1-10
Judul: Menempatkan Hati
Hati manusia memiliki tempatnya sendiri. Tidak boleh menempati tempat yang tinggi, sebab itu adalah milik Tuhan. Itulah mengapa tinggi hati mesti dihindari. Biarlah hati menempati posisinya di tengah-tengah, menjadi pusat terdalam kemanusiaan. Ketika hati manusia selalu menempati posisi yang semestinya, takhta Allah menjadi tak tergoyahkan di dalam dirinya. Sayang, raja Tirus yang sombong tak menyadarinya.
Alih-alih menempatkan hati pada posisi semestinya, dia malah duduk di takhta Tuhan (2). Kekayaan, kekuatan, dan hikmatnya, telah menjerumuskan raja Tirus pada kesombongan (3-4). Kepandaian menimbun harta benda, keahlian berdagang membuatnya menjadi sombong tiada tara (5). Inilah yang membawa hatinya melambung tinggi hingga menyetarakan diri dengan Tuhan. Sikap yang sangat jelas mengganggu keseimbangan relasi yang benar antara ciptaan dengan Sang Pencipta. Timbullah ketidakselarasan yang menimbulkan kekacauan. Akibatnya, hukuman Tuhan harus turun dan diterima raja Tirus apabila tidak ada pertobatan. Kematian yang hina oleh tangan orang asing akan diterimanya (6-10). Begitulah akhir dari kesombongannya.
Pelajaran penting di sini adalah tidak semestinya ciptaan menyetarakan diri dengan Sang Pencipta. Lalu, bagaimana supaya hubungan kita sebagai ciptaan selaras dengan Sang Pencipta? Selalu mempersembahkan sikap hidup bakti adalah pilihan terbaik yang harus dilakukan. Melalui sikap demikian, hati kita akan selalu berada dalam posisi yang semestinya karena sikap bakti yang sejati selalu disertai sikap hati yang penuh hormat kepada Sang Pencipta. Itulah kebaktian.
Kebaktian sejati tak bisa dikerjakan oleh orang-orang yang angkuh, baik di hadapan manusia terlebih lagi di hadapan Tuhan. Sebaliknya, hanya dengan kerendahan hati, kebaktian bisa terjadi.
Sikap rendah hati inilah yang memampukan orang untuk mempersembahkan puji-pujian bagi kemuliaan Tuhan. Dengan demikian, niscaya akan tercipta keselarasan atau keharmonisan relasi antara Sang Pencipta dengan kita, ciptaan-Nya. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/10/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+28:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+28:1-10
Yehezkiel 28:1-10
1 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.
3 Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu.
4 Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu.
5 Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong.
6 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah
7 maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan.
8 Engkau diturunkannya ke lobang kubur, engkau mati seperti orang yang mati terbunuh di tengah lautan.
9 Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah.
10 Engkau akan mati seperti orang tak bersunat oleh tangan orang asing. Sebab Aku yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 4 Oktober 2023
Ayat SH: Yehezkiel 28:1-10
Judul: Menempatkan Hati
Hati manusia memiliki tempatnya sendiri. Tidak boleh menempati tempat yang tinggi, sebab itu adalah milik Tuhan. Itulah mengapa tinggi hati mesti dihindari. Biarlah hati menempati posisinya di tengah-tengah, menjadi pusat terdalam kemanusiaan. Ketika hati manusia selalu menempati posisi yang semestinya, takhta Allah menjadi tak tergoyahkan di dalam dirinya. Sayang, raja Tirus yang sombong tak menyadarinya.
Alih-alih menempatkan hati pada posisi semestinya, dia malah duduk di takhta Tuhan (2). Kekayaan, kekuatan, dan hikmatnya, telah menjerumuskan raja Tirus pada kesombongan (3-4). Kepandaian menimbun harta benda, keahlian berdagang membuatnya menjadi sombong tiada tara (5). Inilah yang membawa hatinya melambung tinggi hingga menyetarakan diri dengan Tuhan. Sikap yang sangat jelas mengganggu keseimbangan relasi yang benar antara ciptaan dengan Sang Pencipta. Timbullah ketidakselarasan yang menimbulkan kekacauan. Akibatnya, hukuman Tuhan harus turun dan diterima raja Tirus apabila tidak ada pertobatan. Kematian yang hina oleh tangan orang asing akan diterimanya (6-10). Begitulah akhir dari kesombongannya.
Pelajaran penting di sini adalah tidak semestinya ciptaan menyetarakan diri dengan Sang Pencipta. Lalu, bagaimana supaya hubungan kita sebagai ciptaan selaras dengan Sang Pencipta? Selalu mempersembahkan sikap hidup bakti adalah pilihan terbaik yang harus dilakukan. Melalui sikap demikian, hati kita akan selalu berada dalam posisi yang semestinya karena sikap bakti yang sejati selalu disertai sikap hati yang penuh hormat kepada Sang Pencipta. Itulah kebaktian.
Kebaktian sejati tak bisa dikerjakan oleh orang-orang yang angkuh, baik di hadapan manusia terlebih lagi di hadapan Tuhan. Sebaliknya, hanya dengan kerendahan hati, kebaktian bisa terjadi.
Sikap rendah hati inilah yang memampukan orang untuk mempersembahkan puji-pujian bagi kemuliaan Tuhan. Dengan demikian, niscaya akan tercipta keselarasan atau keharmonisan relasi antara Sang Pencipta dengan kita, ciptaan-Nya. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/10/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+28:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+28:1-10
Yehezkiel 28:1-10
1 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.
3 Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu.
4 Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu.
5 Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong.
6 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah
7 maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan.
8 Engkau diturunkannya ke lobang kubur, engkau mati seperti orang yang mati terbunuh di tengah lautan.
9 Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah.
10 Engkau akan mati seperti orang tak bersunat oleh tangan orang asing. Sebab Aku yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar