e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 September 2023
Ayat SH: Yehezkiel 24:15-27
Judul: Tabah dalam Berduka
Pernahkah kita kehilangan orang yang sangat kita cinta, entah itu orang tua, pasangan, anak, saudara, atau sahabat? Kehilangan itu membuat kita merasakan duka mendalam. Ratapan dan tangisan pun terjadi sebagai wujud duka kita.
Firman Allah datang kepada Nabi Yehezkiel bahwa istri yang sangat dicintainya akan diambil darinya, tetapi Yehezkiel diminta tidak meratap (16). Allah memberi tahu terlebih dahulu agar Yehezkiel tidak terkejut. Dia hanya diminta berkabung dengan diam-diam (17). Tentunya, ini akan memicu pandangan orang tentang dirinya. Bagaimana mungkin ia tidak meratapi kematian orang yang dicintainya? Mereka tahu Yehezkiel sangat mencintai istrinya dan kematian istrinya merupakan pukulan yang terbesar baginya.
Meskipun Allah memberi tahu terlebih dahulu tentang kematian istrinya, tetapi hal itu tidak membuat Yehezkiel meninggalkan tugasnya. Ia berusaha menyangkal diri, tidak menunjukkan kesedihannya.
Ia memilih tunduk kepada perintah Allah. Ia tahu Allah pun merasakan kepedihan yang sama karena kehilangan umat yang dikasihi-Nya.
Allah akan menghancurkan harta benda dan benteng pertahanan yang selama ini mereka andalkan, kenikmatan mata mereka yang menjadi kegembiraan mereka, bahkan anak-anak yang mereka cintai karena mereka melupakan Allah dan menajiskan diri mereka. Mereka harus menerima konsekuensi karena mengabaikan peringatan Allah. Kehancuran itu terjadi begitu hebatnya sampai mereka tidak sempat untuk berduka.
Allah yang memberi dan menempatkan orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita. Ketika duka melanda, janganlah memberontak dan menyalahkan Allah atas apa yang terjadi.
Tetapi, renungkanlah apa maksud Allah atas kedukaan yang kita alami. Anggaplah itu sebagai ujian akan kesetiaan kita kepada-Nya. Apakah kita tetap berpegang pada iman dan pengharapan kita, atau malah meninggalkannya. Belajarlah dari Yehezkiel yang tetap meneguhkan hatinya sekalipun kehilangan istri. Yehezkiel tahu, Allah yang memberi, Allah juga yang mengambilnya. [SLM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/09/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+24:15-27
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+24:15-27
Yehezkiel 24:15-27
15 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
16 "Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata.
17 Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan."
18 Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku.
19 Maka bangsa itu berkata kepadaku: "Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini bagi kami, bahwa engkau melakukan demikian?"
20 Lalu kujawab mereka: "Firman TUHAN sudah datang kepadaku:
21 Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang.
22 Kamu akan melakukan seperti yang kulakukan: Mukamu tidak akan kamu tutupi dan roti perkabungan tidak akan kamu makan,
23 kepalamu pakai destar dan kakimu pakai kasut; dan kamu tidak akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam hukumanmu, dan kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain.
24 Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu; tepat seperti yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
25 Dan engkau, anak manusia, bukankah begini akan terjadi? Pada hari Aku mengambil dari mereka benteng mereka, perhiasannya yang menggirangkan hatinya, kenikmatan matanya dan yang dirindukan jiwanya, anak-anak mereka lelaki dan perempuan,
26 pada hari itu juga akan datang seorang yang terluput membawa berita kepadamu.
27 Pada hari itu mulutmu akan terbuka dan engkau akan berbicara kepada orang yang terluput itu dan tidak lagi tetap bisu. Dengan demikian engkau menjadi lambang bagi mereka dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 September 2023
Ayat SH: Yehezkiel 24:15-27
Judul: Tabah dalam Berduka
Pernahkah kita kehilangan orang yang sangat kita cinta, entah itu orang tua, pasangan, anak, saudara, atau sahabat? Kehilangan itu membuat kita merasakan duka mendalam. Ratapan dan tangisan pun terjadi sebagai wujud duka kita.
Firman Allah datang kepada Nabi Yehezkiel bahwa istri yang sangat dicintainya akan diambil darinya, tetapi Yehezkiel diminta tidak meratap (16). Allah memberi tahu terlebih dahulu agar Yehezkiel tidak terkejut. Dia hanya diminta berkabung dengan diam-diam (17). Tentunya, ini akan memicu pandangan orang tentang dirinya. Bagaimana mungkin ia tidak meratapi kematian orang yang dicintainya? Mereka tahu Yehezkiel sangat mencintai istrinya dan kematian istrinya merupakan pukulan yang terbesar baginya.
Meskipun Allah memberi tahu terlebih dahulu tentang kematian istrinya, tetapi hal itu tidak membuat Yehezkiel meninggalkan tugasnya. Ia berusaha menyangkal diri, tidak menunjukkan kesedihannya.
Ia memilih tunduk kepada perintah Allah. Ia tahu Allah pun merasakan kepedihan yang sama karena kehilangan umat yang dikasihi-Nya.
Allah akan menghancurkan harta benda dan benteng pertahanan yang selama ini mereka andalkan, kenikmatan mata mereka yang menjadi kegembiraan mereka, bahkan anak-anak yang mereka cintai karena mereka melupakan Allah dan menajiskan diri mereka. Mereka harus menerima konsekuensi karena mengabaikan peringatan Allah. Kehancuran itu terjadi begitu hebatnya sampai mereka tidak sempat untuk berduka.
Allah yang memberi dan menempatkan orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita. Ketika duka melanda, janganlah memberontak dan menyalahkan Allah atas apa yang terjadi.
Tetapi, renungkanlah apa maksud Allah atas kedukaan yang kita alami. Anggaplah itu sebagai ujian akan kesetiaan kita kepada-Nya. Apakah kita tetap berpegang pada iman dan pengharapan kita, atau malah meninggalkannya. Belajarlah dari Yehezkiel yang tetap meneguhkan hatinya sekalipun kehilangan istri. Yehezkiel tahu, Allah yang memberi, Allah juga yang mengambilnya. [SLM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/09/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+24:15-27
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+24:15-27
Yehezkiel 24:15-27
15 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
16 "Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata.
17 Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan."
18 Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku.
19 Maka bangsa itu berkata kepadaku: "Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini bagi kami, bahwa engkau melakukan demikian?"
20 Lalu kujawab mereka: "Firman TUHAN sudah datang kepadaku:
21 Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang.
22 Kamu akan melakukan seperti yang kulakukan: Mukamu tidak akan kamu tutupi dan roti perkabungan tidak akan kamu makan,
23 kepalamu pakai destar dan kakimu pakai kasut; dan kamu tidak akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam hukumanmu, dan kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain.
24 Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu; tepat seperti yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
25 Dan engkau, anak manusia, bukankah begini akan terjadi? Pada hari Aku mengambil dari mereka benteng mereka, perhiasannya yang menggirangkan hatinya, kenikmatan matanya dan yang dirindukan jiwanya, anak-anak mereka lelaki dan perempuan,
26 pada hari itu juga akan datang seorang yang terluput membawa berita kepadamu.
27 Pada hari itu mulutmu akan terbuka dan engkau akan berbicara kepada orang yang terluput itu dan tidak lagi tetap bisu. Dengan demikian engkau menjadi lambang bagi mereka dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar